http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=41781
Mekah Diguyur Hujan Es Minggu, 09 November 2008 , 00:08:00 MEKAH, (PRLM).-Kota Mekah Al-Mukaramah diguyur hujan lebat bercampur butiran es, Rabu (5/11) sampai dengan Kamis (6/11). Hujan yang menandai mulai masuknya musim dingin tersebut merupakan yang terbesar sejak turun hujan lebat tahun 2004 yang membuat banjir di sejumlah titik di Mekah. Hujan berlangsung sejak Rabu (5/11) sekitar pukul 23.00 WAS hingga Kamis pagi (6/11). Dua hari sebelumnya, di Madinah juga diguyur hujan lebat, setelah sekian tahun tidak turun hujan besar. Sejumlah tenaga musiman (temus) yang bekerja sebagai petugas haji di Wisma Haji Mekah menjelaskan, hujan kali ini merupakan hujan terbesar sejak hujan besar tahun 2004. Menurut mereka, hampir setiap pergantian musim ditandai dengan turunnya hujan, namun biasanya hanya sedikit dan sebentar. Karena lebatnya hujan, sejumlah wartawan yang tergabung dalam Media Center Haji di Mekah sempat tertahan ketika hendak berangkat ke Masjidilharam untuk melaksanakan salat Subuh. Waktu subuh di Mekah sekitar pukul 5.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Dilaporkan, udara pagi usai hujan itu terasa lebih dingin jika dibanding hari sebelumnya. Jika hari-hari sebelumnya suhu udara pada pagi hari sekitar 26 derajat Celsius, pagi itu menjadi 22 derajat Celsius. Jarak antara Kantor Daerah Kerja Mekah dan Masjidilharam sekitar 7 km dan ditempuh selama 10 menit menggunakan mobil. Namun pada saat jemaah haji di Mekah semakin membeludak, waktu tempuh bisa berjam-jam. Dari pusat pengendalian haji di Kota Mekah ke Masjidilharam jika ditempuh dengan berjalan kaki memakan waktu sekitar 40 menit. Dilaporkan, puluhan petugas kebersihan Masjidilharam pun dibuat sibuk mengeringkan pelataran dan lantai masjid yang basah karena hujan, baik menggunakan alat tangan maupun dengan kendaran mini yang berfungsi mengeringkan lantai. Masjidilharam menurut sejumlah petugas kebersihan asal Indonesia, sempat tergenang semata kaki. Hanya karena mereka siap standby 24 jam, tak lama lantai yang semula tergenang pun kering. "Kami pun langsung masuk Masjidilharam dan mengambil shaf di sekitar Kabah. Tampaknya sudah tidak keburu lagi tawaf sunat karena sudah menjelang azan Subuh. Usai Salat Subuh, kami baru melakukan tawaf sunah. Saat tawaf itu, hujan rintik-rintik kembali turun," ujar wartawan MCH. Jemaah haji Indonesia saat ini belum memasuki Mekah. Mereka masih berada di Madinah Al-Munawarah untuk melaksanakan salat Arbain kurang selama delapan hari. Karena Mekah belum terlalu padat, jemaah bisa bebas mengambil gambar atau berpose di dalam Masjidilharam dengan latar belakang Kabah. Jemaah yang mengambil gambar umumnya menggunakan kamera kecil atau kamera HP. Namun, jika menggunakan kamera profesional yang besar akan ditegur asykar. (MCH/A-26).***