http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/11/26/Nasional/krn.20081126.149204.id.html

Edisi 26 November 2008

PPP Siap Tinggalkan Yudhoyono
JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengatakan 
partainya siap mengusung calon lain di luar Susilo Bambang Yudhoyono dalam 
pemilihan presiden dan wakil presiden 2009. "Mempertahankan yang lama yang 
baik, tapi jangan segan-segan mencari yang lebih baik," kata Suryadharma di 
sela diskusi "Presiden Harapan dan Harapan terhadap Presiden" di Jakarta 
kemarin. 

Hingga kini Suryadharma belum menentukan kandidat presiden dari Partai 
Persatuan Pembangunan. Semua kandidat yang telah mendeklarasikan diri sebagai 
calon presiden berpeluang sama besar diusung PPP. "Kami masih terbuka," kata 
Suryadharma. 

Partai ini akan menentukan calon setelah pemilihan legislatif. PPP masih 
mencermati kandidat yang siap diusung. Calon akan diundang untuk menyampaikan 
program dan visinya. "Kami ingin mengundang mereka," kata dia. 

Pada Pemilihan Umum 2004, Partai Persatuan Pembangunan mengusung ketua umumnya 
kala itu, Hamzah Haz, yang berpasangan dengan Agum Gumelar. Pasangan ini kalah 
di pemilihan putaran pertama. Belakangan, PPP mendukung pemerintah Susilo 
Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla setelah Dewan Perwakilan Rakyat terbelah dalam 
dua koalisi besar. 

Koalisi itu adalah Kerakyatan dan Kebangsaan. Koalisi Kerakyatan merupakan 
gabungan fraksi pendukung pemerintah, antara lain Partai Demokrat, Partai 
Keadilan Sejahtera, serta Partai Amanat Nasional. Adapun Koalisi Kebangsaan 
terdiri atas antara lain PDI Perjuangan dan Partai Golkar, yang kala itu 
diketuai Akbar Tandjung. 

Pengamat politik Bima Aria menilai belum ada kandidat selain calon presiden 
pada 2004 pada pemilihan mendatang. Kandidat terkuat saat ini, kata dia, masih 
Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri. Syarat dukungan suara minimal 20 persen 
kursi atau 25 persen suara dinilai akan mematikan calon lain. "Kalau sistemnya 
tidak mendukung, sulit mengharapkan lahirnya pemimpin berkualitas," kata dia. 

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Airlangga, Kacung Marijan, 
mengatakan pemerintahan Yudhoyono-Kalla berpeluang mendapat dukungan besar dari 
pemilih tahun depan. Sejumlah program untuk rakyat miskin yang dijadwalkan 
realisasinya sebelum pemilu legislatif berpotensi merebut simpati rakyat. 

"Pemilih cenderung memilih incumbent yang memiliki program-program populis," 
katanya, saat dihubungi di Surabaya, Senin lalu. DWI RIYANTO AGUSTIAR | 
KURNIASIH BUDI

Kirim email ke