http://www.jawapos.co.id:80/radar/index.php?act=detail&rid=46414
Rabu, 03 Desember 2008 ] Tolak Kedatangan Ba'asyir LUMAJANG - Rencana tokoh pejuang Ustad Abu Bakar Ba'asyir ke Lumajang mendapat reaksi keras sejumlah tokoh muda Islam. Mereka menolak kedatangan ulama asal Solo itu ke Kota Pisang. Pasalnya, dia dianggap bisa meresahkan sebagian besar umat Islam di Lumajang. "Kami secera tegas menolak kedatangan Abu Bakar Ba'asyir ke Lumajang," kata Abdurrohim, salah satu tokoh muda Islam dari Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang. Menurut dia, Ba'asyir sering menyebarkan faham pemberontakan terhadap pemerintah. Bahkan dia menuduh paham ulama tersebut dianggap sebagai aliran khowarij yang menyebarkan kebencian terhadap pemerintah. "Abu Bakar Ba'asyir sering menyebarkan doktrin untuk menentang pemerintah," ujarnya. Bahkan dia menilai ajaran Ba'asyir sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa Indonesia. Dia mengimbau agar umat Islam di Lumajang tidak hadir dalam kegiatan yang dihadiri ulama kelahiran Jombang itu. "Saya harap umat Islam mejaga hati agar tidak terbawa doktrin Bas'asyir," imbuhnya.. Ustad Sahroni, warga Desa Wates Kulon, Kecamatan Ranuyoso, juga menegaskan penolakan terhadap kedatangan Ustad Ba'asyir di Lumajang. "Saya mewakili umat Islam di sini. Saya menolak tegas kedatangan Ba'asyir di Lumajang," katanya. Menurut dia, sebagian besar umat Islam merasa resah atas rencana kedatangan Abu Bakar Ba'asyir dalam salat Idul Adha di Lapangan GOR Wira Bhakti Lumajang. "Saya berharap kedatangan Ba'asyir dibatalkan saja," terangnya. Tak hanya itu, ada juga elemen umat Islam Lumajang yang mengirimkan surat resmi ke Bupati Sjahrazad Masdar. Surat bernomor 009/LMT.NS/11/08 tersebut meminta Bupati Sjahrazad menolak kedatangan Ba'asyir di Lumajang. Surat tersebut juga ditembuskan ke MUI, Kapolres, Kajari, kebanglinmas, Kandepag, dan PN Lumajang. (aro