meski rata rata korban lapindo beragama islam, sudah tentu mereka akan memilih 
belanda untuk dijadikan tempat untuk meminta suaka, alsannya cuma satu, 
belanda, yang bagi banyak umat islam diklaim sebagai penjajah kristen pada PD 
II, lebih memiliki nilai nilai kemanusiaan dan toleransi terhadap orang lain, 
terbukti dengan suriname hingga saat ini masih menjadi bagian dari belanda, dan 
disana ada partai jawa, yang kebetulan ketua DPR suriname sendiri berasal dari 
solo, namanya paul sumoharjo.

lalu kalau arab, tentu mereka takut, sebab selama ini arab merasa bahwa mereka 
memililki derajat jauh lebih tinggi dibanding orang dari bangsa lain, terbukti 
banyak para TKI/TKW yang diperlakukan semena mena, dan di arab masih mengenal 
perbudakan.

orang sidoarjo itu orang pinter, mana mau mereka menjadi budak.




________________________________
Dari: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: zamanku@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 5 Desember, 2008 10:18:47
Topik: [zamanku] Kenapa Korban Lapindo Pilih Belanda Bukan ke-Negara2 Arab ???


Kenapa Korban Lapindo Pilih Belanda Bukan ke-Negara2 Arab ???

Memang munafik, semua korban2 Lapindo 100% muslim dan mereka rame2
secara mayoritas memohon belas kasihan dubes Belanda.  Mereka semula
bermaksud meminta suaka politik ke Belanda, namun karena ancaman
penangkapan polisi dengan tuduhan pengkhianat dan subversi, maka
secara munafik mereka menyatakan bukan mau minta suaka politik kepada
Belanda melainkan memohon izin membuka kemah dihalaman kedubes Belanda.

Yang jadi pertanyaan saya adalah bahwa pilihan negara2 lain didunia
itu banyak sekali, lebih dari 200 negara bisa dipilih, tetapi kenapa
harus ke Belanda ????  Padahal Belanda secara terang2an sudah
anti-Muslim, seorang wanita anggauta senat keturunan Afrika yang
beragama Islam sudah diusir dari Belanda dan kewargaan negaranya
dicabut.  Juga Belanda memproduksi filem2 dokumenter tentang terror2
Islam yang disebarkan keseluruh dunia bahkan juga disebarkan gratis di
internet.

Tapi tetap, Belanda memang merupakan sorga bagi semua umat Islam,
karena disana setiap umat Islam bisa menjalankan ibadahnya secara
bebas, lebih bebas dari di semua negara Islam sendiri.  Kalo umat
Islam Ahmadiah dilarang beribadah dan bershalat di Indonesia, maka
mereka bebas bershalat dan beribadah cara agama mereka tanpa dibakar
mesjidnya, tanpa dijarah harta benda umatnya.

Seharusnya FPI sebagai pembela Islam memberikan reaksinya, mendorong
umat Islam yang mau pindah keluar Indonesia untuk memilih negara2
Islam bukan negara2 kafir.  Banyak negara2 Islam yang baik ekonominya
seperti Arab Saudia, Kuwait, Qatar, Abu Dhabi, Yaman, Pakistant,
Afghanistant, Iran, Iraq, Yordania, Syria, Libanon, Malaysia, Brunai,
Turki, Aljazair, dan masih banyak pilihan lagi, tapi kenapa harus
Belanda ????

Kalopun mau berkemah, kenapa harus dikedutaan Belanda ????  Kenapa
bukan di Kedutaan Arab Saudia yang sudah biasa dengan banyak kemah2nya
di padang Arafahnya ????

Marilah kita semua umat Islam ikut merenungkan nasib mereka, karena
nasib mereka juga adalah nasib kita.  Daripada pindah ke Belanda,
Australia, Amerika, atau negara manapun, kenapa kita tidak menjadikan
negara kita sendiri seperti Belanda? seperti Australia? seperti Amerika?

Semuanya itu mudah dicapai asal kita menolak Syariah Islam biadab ini
karena terbukti tidak pernah membawa kebahagiaan kepada semua muslim.
Jadikanlah negara kita betul2 negara sekuler seperti negara2 yang
memberi kebahagiaan kepada rakyatnya diatas.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

    


      Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.
Download Yahoo! Toolbar sekarang.
http://id.toolbar.yahoo.com

Kirim email ke