Lhooo..... Russia itu komunis dan tidak mengakui agama, kenapa muslim
malah harus belajar Kristen ????  Sipenulis mungkin enggak tahu bahwa
Russia itu komunis karena di pesantren diajarkan Russia itu beragama
Kristen !!!!

Mungkin Russia mau mengadu domba Islam Kristen karena selama ini Islam
menterror orang2 kafir.

Begitulah nasib ajaran agama yang cuma menciptakan musuh2 saja.

Ny. Muslim binti Muskitawati.










--- In zamanku@yahoogroups.com, Sri Paus Paulus <sripauspau...@...> wrote:
>
> Muslim Rusia Dipaksa Belajar Agama Kristen
> Kamis, 11/12/2008 18:51 WIB 
> Dalam acara tahuan "Christmas Readings" di Moskow pada bulan Januari
2008, Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia, Andrey Fursenko
mengatakan, "menerapkan ajaran agama-agama langit di level
pemerintahan baik di tingkat federal, regional maupun tingkat
pemerintahan kota, merupakan tindakan yang terlarang." Menurut
Fursenko, yang paling penting bagi siswa dan orang tuanya adalah
memberikan kebebasan memilih pada mereka untuk menghindari kontroversi.
> Sebulan kemudian, tepatnya tanggal 14 Februari 2008, sekitar 227
pemuka agama Kristen di Rusia mengirimkan surat pada Vladimir Putin
(mantan presiden Rusia) yang isinya mendukung inisiatif dari Gereja
Kristen Ortodoks Rusia untuk memasukkan ajaran agama Kristen dalam
mata pelajaran sekolah. Para pemuka agama Kristen menyebut mereka yang
menolak inisiatif ini sebagai para penganut nihilisme dan tidak
toleran terhadap Gereja Ortodoks Rusia, Gereja Ortodoks Kristen dan
pada pengikutnya.
> Tapi dua bulan kemudian, pada bulan April, lebih dari 1.700
cendekiawan Rusia yang pendukung sekularisme mengirimkan petisi pada
Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang isinya meminta Presiden tidak
mengabulkan inisiatif kalangan gereja untuk memasukkan ajaran agama
Kristen sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah umum. Para
cendikiawan sekuler itu beralasan, pemaksaan pelajaran agama akan
menimbulkan ketegangan dan akhirnya perpecahan di Rusia.
> Pada bulan yang sama, Dewan Mufti Rusia secara resmi menyampaikan
keberatannya jika di sekolah-sekolah umum Rusia hanya diajarkan
tentang budaya, sejarah dan tradisi dari satu agama saja, karena akan
menimbulkan konflik agama dan etnis di Rusia.
> Kalangan gereja ortodoks di Rusia sebenarnya ingin meniru ide
sejumlah wilayah di kawasan Kaukasus yang penduduknya mayoritas
Muslim, seperti Chechnya, Ingushetia, Dagestan yang setuju untuk
memasukkan mata pejaran agama Islam di sekolah-sekolah. Dua wilayah
Rusia yang mayoritas penduduknya Muslim yaitu, Tatarstan dan
Bashkortostan juga ikut mengusulkan ide itu.
> Tapi berbeda dengan usulan warga Muslim agar agama Islam menjadi
mata pelajaran yang bisa dipilih siswa sekolah, kalangan Gereja
Ortodoks menjadikan ajaran agama Kristen sebagai pelajaran yang wajib
diikuti dan bahkan mencoba menerapkan tradisi Kristen sampai ke level
pemerintahan.
> Damir Mukhetdinov, Kepala Nizhniy Novgorod Islamic Institute
mengatakan, cara kalangan Gereja Ortodoks memaksakan ajarannya ke
setiap orang telah melanggar standar-standar pendidikan di Rusia dan
bertentangan dengan prinsip sekularisme dalam konstitusi Rusia.
> Namun apa respon dari pihak gereja atas kritikan itu? Kepala Deputi
Bidang Hubungan Eksternal Gereja, Vsevolod Chaplin malah dengan sinis
mengatakan, "Warga Muslim yang tidak suka dengan situasi di Rusia,
silahkan mencari sendiri tempat yang lebih baik untuk hidup."
> Wajib Bawa Alkitab dan Salib
> Faktanya, pada tahun 2007, jumlah warga Muslim sejumlah wilayah di
Rusia Tengah meningkat tajam (kebanyakan imigran dari Asia Tengah dan
Kaukasus). Jumlah siswa-siswa Muslim di sekolah-sekolah juga bertambah
banyak dan para orang tua mereka sudah sering memprotes kebijakan
sekolah yang mewajibkan siswanya mengikuti pelajaran agama Kristen
ortodoks.
> Di wilayah Nizhniy Novgorod, sejumlah sekolah memasukkan mata
pelajaran agama Kristen dan semua siswanya wajib mengikuti pelajaran
tersebut dan wajib membawa Alkitab serta salib setiap jam mata
pelajaran agama Kristen. Begitu pula buku-buku teks sekolah yang
ditulis berdasarkan keyakinan dalam agama Kristen, tanpa konsultasi
terlebih dahulu dengan perwakilan agama lainnya.
> Sebagai contoh, di Nizhniy Novgorod, buku-buku teks yang isinya
tentang sejarah Islam, diterbitkan tanpa melibatkan para ulama dan
cendikiawan Muslim. Akibatnya, dalam buku-buku teks yang digunakan di
sekolah-sekolah, bab tentang agama Islam dimasukkan dalam bab "Sekte"
dan agama Islam disebut sebagai "agama tentang nasib." Saat ini,
Direktorat Agama Islam di Nizhniy Novgorod sedang bersiap membawa
kasus buku-buku teks itu ke pengadilan.
> Protes-protes yang dilakukan sebagain warga Muslim Rusia sedikit
demi sedikit mengubah sikap Gereja Ortodoks. Mereka mulai mau
berkompromi dan mengakui hak warga Muslim, penganut agama Yahudi dan
penganut agama Budha untuk mempelajari agamanya masing-masing selain
agama Kristen Ortodoks.
> Kalangan Kristen Ortodoks kemudian memutuskan mengganti mata
pelajaran agama Kristen Ortdoks dengan mata pelajaran Budaya dan
Kerohanian, yang akan diperkenalkan mulai tahun ajaran 2009. Kelas
baru ini terkesan berisi ajaran liberal, tapi sebenarnya esensinya
tidak jauh berbeda dengan mata pelajaran agama dan budaya Kekristenan.
Otoritas pemerintahan di wilayah Nizhniy Novgorod, Tatarstan dan
Bashkortostan sudah menyatakan keberatan dengan mata pelajaran baru
ini. Gerakan "Russian Islamic Hertitage" mengirimkan surat pernyataan
pada pemerintah Rusia bahwa inisiatif kalangan gereja itu melanggar
prinsip undang-undang dan konstitusi negara Rusia.
> Sayangnya, Muslim Rusia masih belum bersatu untuk melakukan
perlawanan terhadap sepak terjang kelompok Gereja Ortodoks yang tetap
ingin memaksakan ajaran agama Kristen di sekolah-sekolah dalam tahun
ajaran 2009. Sampai saat ini, belum ada tempat yang menjadi pusat
kordinasi warga Muslim Rusia dan seluruh organisasi muslim di negeri
itu. Suara dan gerakan mereka masih terpecah-pecah sehingga tidak
kedengaran gaungnya. (ln/iol)
>


Kirim email ke