PKS Jadikan Tutut Tokoh Inspiratif Citra bersih Partai Keadilan Sejahtera dinilai luntur akibat metode kampanye ini.
JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera dinilai ingin mendekati dan memaafkan Keluarga Cendana untuk merebut suara pemilih pendukung mantan presiden Soeharto. Setelah mengiklankan penguasa Orde Baru, Soeharto, kini Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut, putri Soeharto, dimasukkan sebagai satu dari delapan nomine "Wanita yang Menginspirasi". Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menilai langkah PKS hanya bagian merebut simpati pemilih. "Silakan saja untuk mendekati keluarga Soeharto," kata Kalla di kantor Wakil Presiden. "Itu (pemberian penghargaan) ada baiknya dan ada risikonya." Kalla tak keberatan dengan langkah PKS itu. Menurut dia, pemilih Golkar masih berkiblat pada Orde Baru. Partai Golkar, kata Kalla, menganggap PKS memberi penghormatan kepada Soeharto, presiden kedua Indonesia, dan keluarganya.. "Dalam alam demokrasi, bebas, tidak ada larangan apa pun," kata dia. Pengamat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lili Romli, menilai PKS mengupayakan masyarakat memaafkan para tokoh terdahulu. "Termasuk Soeharto," kata Lili di gedung MPR/DPR, Jakarta, kemarin. Langkah PKS ini dinilai menjadi bumerang. Konstituen PKS akan hengkang karena anggapan mereka bahwa citra PKS sebagai partai bersih dan mendukung reformasi luntur. Mereka justru menganggap partai ini tak konsisten. "Jadi kontraproduktif," kata dia. "Terobosannya terlalu berani." Lili menilai masuknya Siti Hardijanti sebagai satu dari delapan perempuan yang menginspirasi merupakan strategi mengeruk suara kalangan nasionalis. Massa partai berideologi Islam cenderung digerogoti partai berbasis nasionalis. "Sekarang PKS ingin menarik basis masa partai nasionalis," kata Lili. Selain Siti Hardijanti Rukmana, kata juru bicara PKS, Mabruri, PKS mengkaji kandidat lain, termasuk Megawati Soekarnoputri dan calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Penentuan nomine terpilih berdasarkan pesan pendek (SMS) yang masuk dan seberapa besar inspirasi tokoh itu. Partai mengiklankan nama mereka di dua majalah keluarga. "Sampai saat ini sudah masuk 700 dukungan pada tokohnya," kata Mabruri. "Ada tim yang menilai langsung ke rumahnya." Penghargaan akan diberikan pada 19 Desember nanti. Partai ini sebelumnya memasukkan penguasa Orde Baru, Soeharto, sebagai guru bangsa dalam iklan kampanyenya. Soeharto disejajarkan dengan mantan presiden Soekarno. Langkah ini menuai kontroversi. PKS dianggap tak konsisten terhadap agenda reformasi. Setelah Soeharto, PKS memberikan penghargaan kepada tokoh muda dan kini tokoh perempuan. Salah satu nominenya adalah putri Soeharto, Mbak Tutut. Mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan penghargaan ini merupakan apresiasi PKS terhadap wanita. "Kalangan wanita perlu mendapat apresiasi," ujarnya. KURNIASIH BUDI | DWI RIYANTO A | FAMEGA S | PUR http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/12/15/headline/krn.20081215..151012.id.html Salam Abdul Rohim http://groups.google.com/group/peduli-jateng?hl=id