he he he.....ini jemaah gimana...mau berangkat haji kok masih belom mampu di beri cobaan kesabaran.....ngamuk2 lagi..mnding batalin ajah naik hajinya..nanti pulang2 apa ngak tambah jadi pemarah jika sekarang ajah begitu? belom siap mental euy mereka
--- On Sat, 12/20/08, Sunny <am...@tele2.se> wrote: From: Sunny <am...@tele2.se> Subject: [zamanku] Jemaah Kloter 6 "Ngamuk" di Bandara Cengkareng To: undisclosed-recipi...@yahoo.com Date: Saturday, December 20, 2008, 2:31 PM Refleksi: Mungkin islamiahnya masih kurang maka oleh karena itu dianggap tidak penting untuk segera dilayani. http://www.amboneks pres.com/ index.php? act=news&newsid=25234 Sabtu, 20 Dec 2008, | 2 12 Jam, Diterlantarkan Pihak Garuda Jemaah Kloter 6 “Ngamuk” di Bandara Cengkareng Ambon, AE.- Ratusan jemaah haji Maluku yang tergabung dalam kloter 6 mengamuk di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (18/12), pukul 16.00 WIB. Aksi ini dipicu oleh sikap pihak Maskapai Garuda Indonesia yang tidak mempedulikan nasib jemaah yang berjumlah 322 orang itu. Jemaah itu lebih banyak berasal dari Kabupaten Maluku Tengah dan Buru. Mereka dibiarkan terlantar di bandara selama 12 jam, sejak pukul 05.00 WIB. Sebagai bentuk kekecewaan atas pelayanan pihak Garuda, jemaah Maluku yang ditampung di ruang tunggu mengamuk dan membanting kursi-kursi yang berada di ruangan tersebut. Informasi yang dihimpun Ambon Ekspres menyebutkan, tak hanya terlibat perang mulut antar jemaah dengan pihak Garuda. Jemaah juga nyaris terlibat adu jotos. Beruntung, sebagian jemaah mampu meredam kemarahan puluhan rekannya yang telah terbakar emosinya itu. Puluhan anggota Polisi dan Satpam Bandara juga berhasil mengamankan kondisi yang makin memanas itu. Ketua Kloter 6 Maluku. Hi. Z. Abdul Latuconsina yang dikonfirmasi Koran ini kemarin, menyebutkan insiden bermula dari kekecewaan jemaah yang dibiarkan terlantar di bandara oleh pihak Garuda. Setelah diterbangkan dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Rabu (17/12) pukul 16.00 waktu Arab Saudi (WAS), jemaah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 04.10 WIB. Sebanyak 322 jemaah diterbangkan dengan pesawat Garuda jenis Boing 747 kembali ke Tanah Air setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Seharusnya pesawat terbang dari Jeddah menuju Makassar. Namun entah kenapa, saat pesawat baru mengudara, pihak pilot Garuda menyampaikan pesawat akan transit di Bandara Soekarno-Hatta. Latuconsina melanjutkan, setelah mengudara sekitar 12 jam pesawat akhirnya mendarat mulus di Bandara terbesar di Indonesia itu, Kamis subuh atau sekitar pukul 04.10 WIB. Oleh pihak Garuda, jemaah kloter 6 diperintahkan menunggu di ruang tunggu untuk penggantian pesawat. Pihak Garuda di Bandara Soekarno-Hatta menjanjikan akan menerbangkan jemaah dengan pesawat Garuda, pukul 07.00 WIB. “Informasi simpang siur yang diterima jemaah, karena pihak Garuda tidak konsisten dengan janjinya untuk menerbangkan jemaah ke Makassar,”tutur Latuconsina. Awalnya, jemaah dijanjikan diberangkatkan pukul 07.00 WIB dengan pesawat Garuda yang didatangkan dari Solo, Jawa Tengah. Namun janji itu tidak ditepati Garuda, dengan alasan pesawat mengalami kerusakan teknis. Pihak Garuda kemudian menjanjikan lagi akan mengangkut jemaah pukul 11.30 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda jenis Air Bus yang didatangkan dari Bali. Lagi-lagi janji Garuda tak ditepati. Jemaah kloter 6, khususnya kaum pria yang semula mencoba bersabar, mulai emosi. “Wajar mereka emosi, karena jemaah sudah kecapekan dan ingin cepat menemui keluarganya di kampong halaman,” kata Latuconsina menanggapi aksi jemaah. Jalan damai untuk menghindari aksi demo yang dilakukan jemaah, coba ditempuh antara petugas haji Maluku dengan pihak Garuda, yakni dengan membuat perjanjian tertulis. Salah satu butir itu berisi, pihak Garuda akan menanggung semua biaya jemaah jika terjadi penundaan keberangkatan ke Makassar, bila hingga pukul 16.00 WIB jemaah belum diberangkatkan. Namun, perjanjian itu nampaknya tidak sepenuhnya diterima jemaah. Puncaknya 30 menit kemudian jemaah mulai terlibat perang mulut dengan pihak Garuda yang mencoba memberikan pengertian kepada jemaah soal keterlambatan pemulangan itu. Puluhan jemaah bahkan tak mampu menahan emosi. Umpatan dan kecaman keluar dari mulut jemaah. Tak puas adu mulut jemaah membanting kursi-kursi dan perabotan yang ada di ruang tunggu. Aksi jemaah ini menjadi tontonan menarik para pengguna jasa penerbangan yang berada tidak jauh dari jemaah kloter 6. Namun atas kesigapan personil polisi dan Satpam yang bertugas di bandara aksi adu fisik dapat dihindari antara jemaah dengan pihak Garuda. Untuk meredakan kondisi itu, Berlin Panjaitan Manager Garuda di Bandara Soekarno-Hatta, pejabat Perhubungan DKI Jakarta, pihak kepolisian setempat bersama ketua kloter, ketua rombongan jemaah kloter 6 melakukan pertemuan di lantai II bandara tersebut. Latuconsina mengungkapkan, pada pertemuan itu pihak Garuda menyatakan permohonan maaf dan berjanji memberangkatkan jemaah pukul 18.30 WIB dengan pesawat Garuda yang didatangkan dari Bali. Janji itu akhirnya dipenuhi Garuda. Terbatasnya kapasitas Garuda membuat 28 jemaah kloter 6 diterbangkan dengan pesawat berbeda menuju Makassar. Tepat pukul 22.00 WITA pesawat Garuda yang mengangkut jemaah kloter 6 mendarat mulus di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Tiba di kota Angin Mamiri itu, jemaah menginap semalam di Asrama Haji Sudiang, sebelum diterbangkan ke Ambon, pukul 04.30 WITA dini hari dengan pesawat Lion Air. (SAO/CR5)