Menyesal Tidak Kudeta Sejarahwan: Prabowo Sebenarnya Mampu Melakukannya Aprizal Rahmatullah - detikNews
Jakarta - Prabowo mengaku menyesal dirinya tidak melakukan kudeta seperti yang dituduhkan selama ini. Padahal menurutnya pada tahun 1998 (masa pemerintahan Habibie) ia mempunyai kesempatan dan kemampuan untuk jadi orang nomor 1 di negeri ini. Kesempatan Prabowo ini bukan tanpa perhitungan. Sejarahwan LIPI Asvi Warman Adam membenarkan kalau Prabowo memiliki peluang untuk itu. "Saya rasa dengan jabatan dia, dia mempunyai anak buah dan mempunyai kelompok yang sebetulnya bisa melakukan kudeta," ujar Asvi kepada detikcom Selasa, (16/12/2008). Namun menurut Asvi, selain Prabowo, orang yang paling mungkin melakukan kudeta pada saat itu ialah Panglima TNI Wiranto. Wiranto bahkan, telah diberikan mandat dari Presiden Soeharto. "Kalau saya lihat, itu bukan hanya Prabowo tapi juga Wiranto. Wiranto malah mendapat surat dari Presiden Soeharto," imbuhnya. Asvi menambahkan, setelah tahun 1965 tidak ada seorang pun Jenderal yang akan berhasil melakukan kudeta lagi. Hal ini karena kudeta tersebut tidak akan mendapat dukungan dari dalam maupun luar negeri. "Jadi ini karena pertimbangan rasional, mereka (Jenderal) juga tahu tidak akan berhasil " tandas Asvi. Sebelumnya, di Acara "PPP Mendengar, Presiden harapan dan Harapan Terhadap Presiden" dengan bergurau Prabowo menyampaikan penyesalannya karena tidak melakukan kudeta pada saat pemerintahan Habibie, Selasa (15/12/2008). Mendengar pernyataan tersebut, para hadirin yang mayoritas adalah simpatisan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sontak tertawa riuh. Hal ini karena jika ia melakukan kudeta pada saat itu, mungkin kini calon presiden yang diusung dari Partai Gerindra ini tidak usah capek-capek ikut Pemilu 2009. (ape/anw) http://www.detiknews.com/read/2008/12/16/095713/1054238/10/sejarahwan-prabowo-sebenarnya-mampu-melakukannya Selasa, 16/12/2008 07:01 WIB Prabowo Menyesal Tidak Kudeta Aprizal Rahmatullah - detikNews Jakarta - Calon presiden dari partai Gerindra Prabowo Subianto bisa saja berkesempatan menjadi Presiden pada tahun 1998. Hal itu bisa dilakukannya dengan cara mengkudeta presiden Habibie. Namun, saat kesempatan itu tidak diambilnya, ia mengaku menyesal. "Sekarang saya jadi agak menyesal juga tidak melakukan kudeta," ujar Prabowo sambil bergurau saat berdiskusi di kantor DPP PPP, di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin malam (15/12/2008). Perasaan menyesal tersebut muncul di saat Prabowo mencalonkan diri sebagai capres untuk Pemilu 2009. Mantan Pangkostrad itu lalu mengingat saat tahun 1998, di mana kasus penculikan aktivis mahasiswa selalu dikaitkan dengan dirinya. "Mei 98 itu hal misteri, saya pada saat itu seperti korban fitnah. Jadi ada black campaign terhadap saya. Mengenai penculikan aktivis ya terserah saja, buktinya malah sekarang banyak dari mantan aktivis itu malah ikut mendukung saya," imbuh mantan suami Titiek Soeharto ini. Namun Prabowo tetap optimistis pada pencalonannya sebagai presiden pada 2009 nanti. Ia akan bersikap tak peduli terhadap segala tuduhan negatif. Kini ia ingin fokus berpartisipasi dalam demokrasi Indonesia bersaing secara sehat dan menawarkan solusi untuk bangsa. "Saya maju bukan sekadar untuk posisi atau jabatan, tapi fokus saya adalah perjuangan inti swasembada pangan, kedaulatan pangan dan energi," pungkasnya. (ape/mad) http://www.detiknews.com/read/2008/12/16/070140/1054172/10/prabowo-menyesal-tidak-kudeta Salam Abdul Rohim http://groups.google.com/group/peduli-jateng?hl=id