Presiden Palestina itu Din Samsudin atau Abbas ???
                                         
Baru2 ini Din Samsudin memerintahkan agar PBB dibubarkan saja karena
tidak bisa memaksa Israel untuk menghentikan serangannya.

Lucu ya, membubarkan jemaah Ahmadiah saja belum mampu malah mau
membubarkan PBB.  Begitulah kalo udah diracuni keimanan Islamiah
sehingga tak bisa lagi membedakan posisinya berada dimana.

Padahal urusan Palestina itu khan berada dibawah hak kedaulatan dan
kekuasaan presiden Abbas yang menjadi presiden syah Palestina yang
diakui oleh PBB.

Padahal sebelum serangan Israel dilakukan terlebih dulu diadakan
pertemuan antara Hosni Mubarak, Abbas, Israel, Syria, Yordania, Arab
Saudia dan juga Hamas diundang tetapi menolak datang.  Dari hasil
pertemuan itulah Israel sudah memutuskan untuk melakukan serangan dan
meminta agar negara2 lainnya tidak menghalanginya.  Setelah memberi
laporan terperinci kepada ketua Dewan Keamanan PBB barulah Israel
memulai serangannya.

Dunia jelas tidak bisa ikut2an meresponse-nya karena urusan
penyerangan ini sudah dalam pengetahuan negara2 ybs diatas, tetapi
yang mencak2 atas serangan israel ini justru negara2 Islam gurem
seperti Indonesia, Malaysia dll.  Malah mau ngirim bantuan untuk Hamas
oleh Egypt di-pingpong pulang pergi hingga bingung mau masuk ke Gaza.

Lhaaa.....  nasib rakyat Palestina itu khan tanggung jawabnya presiden
Abbas bukan presiden Din Samsudin.  Lalu rakyat Palestina yang mana
yang mau dibela oleh Din Samsudin??? Rakyat Palestina itu semuanya
berada dibawah Abbas dalam keadaan sejahtera.  Namun kalo yang
dimaksudkan adalah Hamas maka Hamas itu tidak diakui PBB sebagai
pembawa suara rakyat Palestina sehingga dia tidak punya kursi di PBB.

Serahkanlah kesejahteraan dan keselamatan rakyat Palestina kepada
Abbas tak perlu Din Samsudin melangkahi atau mengkudeta Abbas untuk
menjadi pembela rakyat Palestina.  Kalo Din Samsudin mau mencatut nama
rakyat Palestina nantinya bernasib seperti Hamas.  Janganlah jadi
terrorist kasihan rakyatnya yang menderita.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke