> "teddy sunardi" <teddysuna...@...> wrote:
> Tujuh keajaiban baru di dunia baru saja
> diumumkan pekan lalu. Terjadi perubahan.
> Kepentingan bisnis diduga di balik itu.


Semua hal juga terkait kepentingan bisnis, apa yang bukan kepentingan
bisnis ???

Bahkan agama sekalipun berkaitan dengan bisnis. Stupid amat sih anda
ini ???

Makanya belajar yang benar bukan keimanan yang diteguhkan melainkan
kemampuan berpikir kritis.

Gampangnya bisa anda mulai dari apa dan darimana kata "bisnis" ini
berasal.  "bisnis" berasal dari kata bahasa Inggris "business" dan
artinya silahkan lihat saja dikamus karena "business" itu sendiri
berasal dari kata "busy".

Ny. Muslim binti Muskitawati.




























 Kota kuno itu berwarna
> merah muda bila terkena sinar matahari. Petra, kota peninggalan
Romawi itu,
> memang luar biasa. Jordan Times mencatat, dua bulan menjelang
berakhirnya
> tahun 2006, 56 ribu orang mengunjunginya, atau 25 persen lebih sedikit
> dibanding tahun sebelumnya. Tapi segalanya berubah setelah Yayasan
> New7Wonders pimpinan Bernard Weber mengumumkan Petra sebagai salah satu
> tujuh keajaiban dunia, Senin pekan lalu. "Kami sangat bangga dan
mendukung
> penuh pilihan Petra sebagai peninggalan yang mengagumkan di Timur
Tengah,"
> ujar juru bicara yayasan terkait perusahaan Nissan Timur Tengah itu,
Saleh
> Jafar Ratu Rania Abdullah dari Yordania sangat senang dengan hasil
> pengumuman itu. Saat pemilihan dia termasuk yang aktif menganjurkan agar
> rakyat Yordania memilih Petra sebagai salah satu keajaiban dunia.
Dari 11
> juta suara yang diperoleh Petra, tujuh juta pemilih berasal dari
Yordania.
> Ada 100 juta orang di dunia yang mengakses situs ini. Menurut
sejarah, dari
> Petra inilah orang Arab Mekkah mengenal berhala-berhala, putri-putri
tuhan
> Lata, Uzza, dan Manat. Sekitar enam jam perjalanan dari ibu kota
Yordania,
> Amman, Petra terletak tak jauh dari Wadi (danau) Musa. Selain Petra,
mereka
> juga memilih Tembok Raksasa di Cina, Patung Yesus di Brasil, Machu
Pichu di
> Peru, Chichen Itza di Meksiko, Koloseum di Roma, dan Taj Mahal di India.
> 
> 
> 
> Sebenarnya ide menyusun ulang tujuh keajaiban dunia muncul dari Weber,
> petualang asal Swiss pada 1999. Lebih dari 200 nama tempat muncul dari
> usulan para juri yang terdiri atas arsitek terkemuka, termasuk bekas
> pimpinan UNESCO, Federico Mayor. Jumlah tersebut diciutkan menjadi
77, lalu
> dipersempit lagi hingga 21 tempat lewat sebuah pemungutan suara global
> sepanjang 2006. Nah, "21 besar" inilah yang kemudian diadu lewat
pemungutan
> suara final melalui telepon, pesan pendek (SMS), dan klik internet sejak
> Januari lalu. Pilihan persis model American Idol atau Indonesian
Idol yang
> sedang tren ini menyisihkan 14 kandidat, antara lain Masjid Hagia
Sophia di
> Turki, Masjid Alhambra di Spanyol, Kuil Angkor Wat di Kamboja, Patung
> Liberty di AS, gedung opera Sydney di Australia, Kuil Kiyomizu di
Jepang,
> Katedral Basil dan gedung Kremlin di Rusia, Kapel Neuschwanstein di
Jerman,
> Timbuktu di Mali, serta Stonehenge di Inggris. Sabtu, tanggal yang
istimewa
> 07-07-07, digunakan untuk mengumumkan hasil pilihan itu, yang mirip
> penyerahan Piala Oscar, di Lisabon, Portugal.
> 
> 
> 
> Tapi setelah pengumuman yang disiarkan dan ditonton 1,6 miliar orang di
> seluruh dunia itu, kritik bermunculan. Metodenya dianggap tidak valid,
> bahkan daftar nama yang disodorkan para juri dinilai tak lepas dari
unsur
> subyektivitas. Padahal, UNESCO memiliki daftar 850 monumen yang disebut
> situs peninggalan dunia. Ternyata, lembaga dunia itu tak dilibatkan
dalam
> proyek Weber itu. ''Tujuh Keajaiban Dunia yang baru itu hanyalah
hasil dari
> sebuah inisiatif pribadi. Ini takkan memberi kontribusi signifikan
terhadap
> pemeliharaan situs tersebut,'' demikian pernyataan resmi UNESCO. Tujuh
> Keajaiban Dunia terhampar di wilayah Mediterania dan Timur Tengah,
seperti
> manuskrip Tujuh Keajaiban Dunia yang pertama kali ditulis pada abad ke-2
> sebelum Masehi oleh petualang Yunani kuno, Antipater dari Sidon.
Meliputi
> Taman Gantung Babilonia, Patung Zeus di Olimpia, Kuil Artemis di
Ephesus,
> Makam Halicarnassus, Colossus dari Rhodes, dan Rumah Cahaya Pharos di
> Alexandria. Pemerintah Indonesia termasuk pihak yang keberatan pada
hasil
> jajak pendapat tersebut. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dalam
rapat
> dengar pendapat di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jakarta, dua hari
> setelah pengumuman, Senin pekan lalu, melalui Dirjen Sejarah dan
Purbakala
> Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Hari Untoro Drajat, menyatakan,
> kriteria yang digunakan dalam penentuan daftar Tujuh Keajaiban Dunia
yang
> baru itu tidak jelas. ''Hasil polling itu hanyalah persepsi
internasional
> mengenai keajaiban dunia. Keajaiban dunia itu tidak sama dengan warisan
> dunia. Borobudur masih masuk dalam warisan penting di dunia,"
katanya. Meski
> begitu, menurut Hari, hasil dari jajak pendapat tersebut perlu menjadi
> pelajaran bagi pemerintah untuk mengembangkan strategi baru dalam
politik
> kebudayaan dan bisnis. Dengan adanya strategi yang bagus, dia berharap
> kebudayaan yang ada di negeri ini tetap dapat terpelihara dan
dikenal secara
> luas.
> 
> 
> 
> Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengaku telah mendengar
kabar
> dikeluarkannya Candi Borobudur dari salah satu keajaiban dunia sejak
tahun
> lalu. Ia sempat minta klarifikasi kepada UNESCO. "Memang, pernah ada
bekas
> pegawai UNESCO yang membuat angket tentang mana saja di dunia ini
yang bisa
> menjadi keajaiban dunia. Hasilnya Borobudur bukan termasuk tujuh besar
> keajaiban dunia," katanya. Namun, menurut Menteri Jero Wacik, cara
penilaian
> terhadap peninggalan dunia yang menjadi keajaiban dunia seharusnya tidak
> dilakukan dengan cara seperti itu. "Di mata kami dan UNESCO,
Borobudur tetap
> salah satu keajaiban dunia. Angket bisa berubah, mana yang populer dan
> tidak," ujarnya. Karena itu, Indonesia tetap optimistis untuk
mempromosikan
> Candi Borobudur dan candi-candi lainnya, seperti Prambanan dan Mendut.
> "Sebab candi-candi itu adalah milik bangsa yang harus dibanggakan,
"katanya.
> 
> 
> Bukan hanya Indonesia yang tak mengakui jajak pendapat Weber,
pejabat Mesir
> marah dan tersinggung ketika Piramida Giza, satu-satunya keajaiban dari
> Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang masih tersisa, dimasukkan sebagai
salah satu
> dari 21 kontestan. Kemarahan Mesir ini akhirnya membuat New7Wonders
sebagai
> organisasi penyelenggara kontes menarik Giza dari jajak pendapat dan
> mengangkatnya sebagai kandidat kehormatan. Bukan cuma Mesir yang menolak
> kontes ini. Vatikan menuding penyelenggara kontes dengan sengaja
mengabaikan
> monumen Kristen. Kepala Komisi Budaya dan Arkeologi Kepausan Vatikan
Uskup
> Agung Mauro Piacenza menyatakan tidak diikutsertakannya karya fresco
> Michelangelo di Sistine Chapel, "Sangat mengejutkan. Tidak dapat
dipahami
> dan mencurigakan." Namun, semua kritik dan protes itu tak membuat Weber,
> mundur. Petualang Swiss itu mengaku sulit bagi semua orang memilih hanya
> tujuh monumen yang layak menjadi keajaiban dunia baru. "Semua proses
> dilakukan secara demokratis lewat pemungutan suara terbanyak," kata
Weber.
> "Kecuali untuk memilih 21 finalis, yang dilakukan oleh dewan juri yang
> dipimpin bekas Direktur Jenderal UNESCO Frederico Mayor Zaragoza lewat
> kriteria keindahan, kompleksitas, nilai historis, hubungan
kebudayaan, dan
> makna arsitekturalnya."
> 
> 
> Tujuh Keajaiban Dunia ternyata tak hanya dikeluarkan Weber, banyak versi
> Tujuh Keajaiban Dunia lainnya.
> Surat kabar Amerika, USA Today, misalnya, pada November tahun lalu
> mengeluarkan daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Ketujuh tempat itu adalah
Potala
> Palace (Tibet), kota tua Yerusalem, kubah es (kutub), Monumen Nasional
> Kelautan Papahanaumokuakea (Hawaii), reruntuhan Mayan (Mesoamerica),
Great
> Migration of Serengeti and Masai Mara (Tanzania dan Kenya), serta
internet.
> Munculnya daftar tujuh keajaiban dunia baru versi Weber diduga sarat
dengan
> urusan bisnis. Negeri tempat terdapat situs yang disebut itu akan
diserbu
> turis di seluruh dunia. Iklan kampanye, rute penerbangan, dan pendukung
> bisnis wisata lainnya akan meningkat drastis. Weber tak banyak
berharap. Dia
> hanya mengharapkan situs Buddha yang dihancurkan Taliban di Bamiyan,
> Afganistan, dibangun kembali dan dilindungi. (AFP, The Herald,
Antara dan
> Wikipedia) sumber : Majalah Tempo, edisi 16 Juli 2007
>


Kirim email ke