Refleksi:   Ayo para pejabat silahkan berbisnis, semoga dengan rahmatNya Anda 
sekalian  mendapat laba sebesar-bear mungkin. 

http://www.gatra.com/artikel.php?id=122072


Presiden Yudhoyono: "Jangan Halangi Bisnis Keluarga Pejabat"


Jakarta, 15 Januari 2009 14:58
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan keluarga pejabat tidak boleh 
dihalangi untuk berbisnis asalkan mereka tidak melanggar peraturan.

"Tidak adil dan tidak boleh menghalang-halangi bisnis keluarga pejabat karena 
mereka punya hak untuk berbisnis. Yang penting jangan melanggar aturan," ujar 
Presiden dalam sambutannya pada peresmian Musyawarah Nasional Luar Biasa Ikatan 
Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/1).

Presiden Yudhoyono juga mengingatkan, bisnis yang melibatkan keluarga pejabat 
jangan sampai menimbulkan konflik kepentingan yang berbuntut praktik korupsi 
seperti terjadinya penggelembungan harga.

Meski keluarga pejabat, lanjutnya, jangan sampai dihalangi hak berusahanya. 
Apabila bisnis keluarga pejabat sudah memasuki wilayah APBN dan APBD maka 
pelaksanaannya harus diawasi secara ketat.

Kepala Negara mengaku, dalam hampir lima tahun masa pemerintahannya, 
akuntabilitas penggunaan uang negara dalam proyek pengadaan barang dan jasa 
pemerintah mendapatkan prioritas yang tinggi. "Oleh karena itu, saya juga 
meminta bisnis keluarga pejabat itu kalau sudah memasuki wilayah APBN dan APBD 
harus kita teropong," ujarnya.

Menurutnya, pengadaan barang dan jasa pemerintah masih merupakan titik lemah 
yang dapat menimbulkan penyelewengan uang negara. "Ini salah satu prioritas 
saya selama lima tahun ini. Sudah lumayan meski saya belum puas menyangkut 
akuntabilitas keuangan negara. Satu rupiah pun harus kita pertanggungjawabkan," 
tuturnya.

Kepala Negara juga mengaku telah meminta agar pengadaan barang dan jasa di 
semua lembaga negara baik pusat dan daerah termasuk TNI/Polri diawasi secara 
ketat. "Tidak ada satu pun yang kebal terhadap pengawasan ini," ujarnya.

Presiden Yudhoyono berjanji untuk meningkatkan penindakan baik secara hukum 
maupun administratif terhadap berbagai penyelewengan yang terjadi dalam 
pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Sementara, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengaku selama ini keluarga 
pejabat yang ikut berbisnis dalam berbagai proyek yang menggunakan APBN atau 
APBD tidak terlalu banyak.

Djoko mengaku menutup mata terhadap keluarga pejabat yang ikut berbisnis dan 
memperlakukan mereka secara setara dengan para pebisnis lainnya. "Oleh karena 
itu, kalau ditanya siapa yang menang, saya tidak mengerti, karena saya tidak 
melihat perusahaan ini milik siapa. Pokoknya aturan begini, kalau memang masuk 
ya masuk, kalau tidak ya maaf saja. Saya tidak peduli milik siapa itu, pokoknya 
kita mengikuti Keppres saja," tuturnya. [EL, 

Kirim email ke