--- In keadilan4...@yahoogroups.com, Prasetyo Adhy Nugroho <adh...@...>
wrote:

http://www.antara.co.id/arc/2009/2/15/mer-c-indonesia-layak-dapat-nobel-\
seperti-msf/

Bogor (ANTARA News) - Organisasi relawan kesehatan "Medical Emergency
Rescue
Commite" (MER-C) Indonesia layak mendapatkan penghargaan Nobel
Perdamaian
atas perannya dalam tugas kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina, seperti
halnya pernah diberikan kepada "Midecins Sans Frontieres" (MSF) atau
Dokter
Tanpa Batas dari Prancis.

Usulan itu, menurut Ketua Presidium MER-C Indonesia, dr Sarbini Abdul
Murad
yang menghubungi ANTARA di Bogor, Minggu, disampaikan oleh Wakil Bupati
Sintang, Kalimantan Barat, dr H Jarot Winarno, MPH dalam sebuah acara
penggalangan dana untuk Palestina.

"Atas peran kemanusiaan di bidang kesehatan selama di Gaza, MER-C
Indonesia
bisa dianugerahkan penghargaan Nobel Perdamaian, karena misi para
relawannya
di area konflik bersenjata itu," kata Wakil Bupati Sintang, Jarot
Winarno
seperti dikutip Sarbini.

MSF dikenal sebagai organisasi kemanusiaan antarbangsa di bidang
kesehatan
yang dibentuk tahun 1971 oleh sekelompok dokter dan wartawan yang
percaya
bahwa semua orang berhak mendapatkan bantuan pada kondisi darurat.

Ini berawal dari sebuah tragedi pembunuhan massal di Nigeria yang
disaksikan
oleh sejumlah dokter Perancis pada tahun 1967 dan partisipasi 300 dokter
sebagai relawan pada saat bencana angin topan di Bangladesh tahun 1970.

Organisasi yang pada tahun 1999 mendapatkan Nobel Perdamaian itu
merupakan
organisasi kemanusiaan non-pemerintah pertama yang memberikan bantuan
kesehatan sebagai pertolongan pertama pada kondisi darurat.

Namun, kegiatannya tidak hanya dilakukan pada masa darurat. Empat
kegiatan
utamanya adalah bantuan kesehatan bagi korban akibat konflik dan perang,
intervensi kesehatan darurat seperti pada bencana alam, akses kesehatan
bagi
publik serta perawatan dan pengobatan AIDS/HIV.

MSF dipimpin oleh sebuah dewan direktur internasional yang bertempatdi
Jenewa, Swiss, dan diorganisir menjadi 20 bagian. Setiap tahunnya,
sekira
3.000 dokter, perawat, bidan dan tenaga logistik direkrut untuk
menjalankan
berbagai proyek, tetapi hanya 1.000 yang dipekerjakan secara permanen
sebagai staf untuk merekrut relawan dan menangani masalah keuangan dan
hubungan dengan media.(*)


[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---

Kirim email ke