http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=5751

2009-03-11 

Pengetahuan Soal Pemilu Sangat Minim, 80% Masyarakat Tak Yakin Menjadi Pemilih



[JAKARTA] Pemilu legislatif tinggal 29 hari lagi. Namun, sungguh ironis, 
pengetahuan masyarakat mengenai pesta demokrasi yang akan berlangsung 9 April 
nanti masih sangat minim, baik menyangkut keikutsertaan dalam pemilu, 
pelaksanaan pemilu, maupun teknik pemberian suara saat pemilu. 

Berdasarkan survei, 80 persen responden tidak yakin apakah mereka menjadi 
pemilih dalam pemilu mendatang. Sebab, mereka tidak pernah mengecek, apakah 
namanya terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). 

Hal tersebut terungkap dalam hasil survei bersama yang dilakukan Lembaga 
Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan So- sial (LP3ES), Center for 
Strategic and International Studies (CSIS), Pusat Kajian Politik Fisip 
Universitas Indonesia (Puskapol Fisip UI), dan Pusat Penelitian Politik pada 
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang dilansir di Jakarta, Rabu 
(11/3).

Menurut Direktur LP3ES Suhardi, gambaran tersebut mencerminkan masyarakat 
bersifat pasif merespons Pemilu 2009. "Indikasinya, tercermin dari perilaku 
masyarakat yang tidak pernah memeriksa apakah mereka terdaftar atau tidak 
sebagai pemilih. Hanya 18 persen responden yang mengecek namanya terdaftar 
dalam DPT," ujarnya.

Dia menambahkan, dari survei yang dilakukan bersama, 61 persen responden 
mengaku tidak pernah didatangi petugas untuk didata. 

Suhardi juga menjelaskan, pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu 
sangat minim. "Ternyata masih 39 persen responden yang belum tahu jika pemilu 
legislatif akan diselenggarakan 9 April 2009. Ini ironis," tegasnya.

Kendati demikian, sambungnya, meskipun banyak responden belum yakin namanya 
telah terdaftar, namun 95 persen masyarakat memastikan akan berpartisipasi 
menggunakan hak pilihnya. 

"Hal ini berarti akan menurunkan kekhawatiran banyaknya jumlah golput (golongan 
putih). Yang menarik, hanya 1 persen yang menegaskan tidak akan memilih, dan 4 
persen belum memutuskan," ucap Suhardi.

Terkait hal tersebut, peneliti dari Departemen Politik dan Hubungan 
Internasional CSIS, Sunny Tanuwidjaja melihat, secara umum minat masyarakat 
untuk berpartisipasi dalam pemilu mendatang relatif tinggi. "Tetapi, dibutuhkan 
dorongan dari KPU terkait sosialisasi teknis-teknis pemilu," ujarnya.


KPU Sudah Maksimal

Menanggapi survei tersebut, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Nurpati, 
menjelaskan KPU sudah maksimal melakukan sosialisasi, meski pun saat ini terus 
menggalakkan sosialisasi di daerah-daerah. 

Andi menjelaskan, di departemen-departemen juga sudah ada anggaran untuk 
sosialisasi pelaksanaan pemilu. Karena pemilu merupakan hajatan nasional. "Saya 
kira perlu ditingkatkan juga sosialisasi dari pemerintah," kata dia. 
[NCW/CNV/L-10]

Kirim email ke