Salam...

Terbersit untuk meneliti apa yang dikatakan dibuku-buku suci tentang alat yang 
dimiliki oleh manusia untuk mendapatkan pengetahuan/epistemologi. Keinginan 
untuk meneliti dibuku-buku suci ini adalah untuk merespon beberapa gelintir 
orang dimilist yahoogroups yang dihuni oleh beberapa orang islam fundamentalis, 
mereka sering dengan lantang mengkafirkan orang yang membahas sebuah persoalan 
tetapi tidak mengkait-kaitkannya kepada “dalil” di kitab suci.
 
Tentu saja respon saya ini akan dianggap reaktif dan membikin diskusi menjadi 
tidak dinamis oleh mereka yang membaca tulisan ini milist yang dihuni oleh 
orang-orang yang berpikiran terbuka dan tidak menjadi pengikut dari salah satu 
buku suci yang mungkin akan kita bicarakan.
 
Kita lihat apa yang dikatakan oleh buku/kitab suci, dan karena buku suci yang 
sering saya baca dan teliti adalah Al-quran maka sekarang kita mau lihat apa 
yang dikatakan oleh Al-quran.
 
Apakah Al-quran mendukung pendapat yang ini atau mendukung pendapat yang itu? 
Apakah menurut Al-quran alat yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan itu 
dengan indra, rasio atau hati? 
 
Al-quran dengan tegas mengatakan tidak yang ini dan juga bukan yang itu. Alat 
untuk mengetahui itu bukan hanya indra dan rasio. Dan juga bukan hanya hati. 
 
Jika anda berpegagang hanya kepada indra dan rasio, maka anda akan cenderung 
terlalu “keluar” dan sebaliknya jika anda hanya berpegangan kepada hati, maka 
anda akan cenderung terlalu “kedalam”.
 
Al-quran mengakui kedua alat epistemologi indra dan rasio sebagaimana yang bisa 
kita lihat di surat An-Nahal ayat 78,
 
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui 
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu 
bersyukur. “
 
Al-quran mengatakan, Anda tidak tahu dan untuk itu Kami berikan alat untuk 
mengetahui yaitu indra (pendengaran, penglihatan) dan rasio (hati).
 
Namun untuk beberapa urusan, indra dan rasio anda akan mengalami goncangan dan 
kekeliruan, untuk itu bersihkanlah alat itu dengan dengan mensucikan jiwa anda.
 
Al-quran menyampaikan pesan untuk membersihkan jiwa ini dengan pesan yang maha 
hebat dan mengguncang serta menusuk langsung kepada hati setiap siapa saja yang 
membacanya, Al-quran mengatakan pada surat Asy-Syams ayat 1 sampai dengan 10 :
 
“Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan 
siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta 
pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya 
(ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan 
ketakwaannya.  sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan 
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
 
Al-quran mengatakan “ Beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwa itu dan 
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”
 
Pertanyaannya adalah, bagaimana mensucikan jiwa? Dimana (bendanya) jiwa itu 
berada?
 
Tidak ada satu Profesor-pun yang mampu menyingkap dimana letak jiwa, tetapi 
satuhal yang bisa kita ketahui adalah bahwa indra dan rasio itu terletak dijiwa 
manusia. 
 
Oleh karena itu jika dikatakan beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwa 
maka itu artinya beruntunglah orang-orang yang membersihkan apa saja yang 
melekat dijiwa ( indra dan rasio).
 
Kemudian Al-quran mengatakan lagi di surat Al-Ankabut ayat 69 :
 
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar 
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah 
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
 
Al-quran mengatakan, kepada siapa saja yang bersungguh-sungguh maka akan diberi 
jalan, akan diberi pengetahuan. Allah berjanji akan memberikan pengetahuan dan 
jalan kepada mereka yang bersungguh-sungguh walaupun mereka tidak memiliki 
kelebihan di alat indra dan rasio.
 
Penjelasan ini tidak berarti anda bisa menjadi Dokter Spesialis  dengan hanya 
duduk di pojok masjid menghitung jumlah klereng yang diikat disebuah tasbih. 
 
Antuk menjadi Dokter anda harus belajar di fakultas kedokteran. Alquran 
menyuruh menggunakan indra dan rasio untuk wilayah yang ini dan pensucian jiwa 
untuk wilayah yang itu.
 
Dengan kata lain, menurut buku suci Al-quran manusia memiliki 3 alat 
epistemologi, yang pertama adalah indra, yang kedua adalah rasio dan yang 
ketiga adalah pensucian jiwa.



Salam,



Iman K.
www.parapemikir.com 
 


      New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

Kirim email ke