Ngawur banget sih tidak, tapi intinya saya setuju.  Bagaimanapun sebagian 
terbesar ras di Indonesia dan di Malaysia berasal dari tempat yang sama di 
sekitar Yunan. Walaupun evolusi menyebabkan masing-masing ras mengembangkan 
budayanya sendiri-sendiri.
 Permasalahannyakan ada di sisi komersial bukan budaya, karena budaya itu milik 
universal.  Analoginya, pemerintah Austria yang marah jika Orkes Simfoni 
Jakarta mempertujukan Mozart dan menampilkannya dalam paket wisata sebagai 
salah satu agenda budaya kunjungan ke Indonesia.  Lalu mengapa kita harus marah 
bila Malaysia menampilkan Tari Pendet yang ditarikan oleh orang yang mungkin 
berasal dari Bali (atau mungin malah orang Malaysia yang belajar menari Tari 
Pendet di Bali) yang kini mencari nafkah dengan menari Bali di Malaysia untuk 
kemudian dijual sebagai salah satu paket kunjunagn wisata ke Malaysia. Rasanya 
sejak talibanisme memasuki Indonesia, kita menjadi bangsa yang sangat "sensi", 
dipenuhi phobia dan makin kurang memiliki rasa percaya diri.

--- On Fri, 9/4/09, mediacare <mediac...@cbn.net.id> wrote:

From: mediacare <mediac...@cbn.net.id>
Subject: [zamanku] Bus Muskitawati ngawur banget
To: zamanku@yahoogroups.com, muskitaw...@yahoo.com
Date: Friday, September 4, 2009, 9:54 AM






 




    
                  


Bu Mus ngawur banget nih, ketahuan tak pernah ke 
Malaysia.
 
 
 
============ ========= ========= ==
Ny. Muskitawati: Sejarah anthropology membuktikan bahwa mulai dari daratan Cina 
hingga ke
Australia dulunya atau asal mulanya didiami lebih dulu oleh ras melanesia yang
berkulit hitam yang sama rasnya dengan orang2 Afrika.

Masuknya bangsa yang tidak hitam ini mendesak orang2 negro dari Cina hingga ke
Indonesia bagian Timur seperti Ambon, Irian, dan Australia yang terkenal sebagai
orang2 Aborigin.

Rumpun baru yang menetapi wilayah Malaysia dan Indonesia kemudian dinamakan
sebagai rumpun Melayu.  Jadi asal usul rumpun melayu berasal dari utara yang
mengalir ke selatan.  Dari bukti2 ini tidak mungkin siapapun bisa mengklaim
bahwa orang Malaysia berasal dari Indonesia, karena terbukti justru sebaliknya,
orang2 Indonesia inilah yang asalnya dari Malaysia.

Dengan bukti2 bahwa orang Indonesia itu berasal dari Malaysia, lalu gimana bisa
bertepuk dada mencoreng fitnah kepada Malaysia se-olah2 budaya Malaysia berasal
dari menjiplak budaya Indonesia ???  Stupid bukan ????  Justru seharusnya,
budaya Indonesia inilah asalnya dari hasil jiplakan budaya dari Malaysia seperti
halnya tari pendet tadi.

Hal ini bisa dibuktikan dengan tegas, bahwa dulu Indonesia dan Malaysia adalah
jajahan Belanda sebaliknya Sumatera adalah jajahan Inggris.  Kemudian pada abad
ke 18, Belanda menukarkan jajahannya di Malaysia dengan pulau sumatra jajahan
Inggris.  Akibatnya terbentuk bahwa Sumatra sekarang menjadi bagian Indonesia
sedangkan Malaysia menjadi bagian Inggris yang kemudian menjadi negara Malaysia.

Wajar dari cerita dongeng2 seperti Cinderela kemudian menjadi cerita Indonesia
dan Malaysia sebagai dongeng "Bawang Putih dan Bawang Merah" yang mulanya dibawa
oleh orang2 Inggris.  Lalu dongeng "Bawang Putih dan Bawang Merah" mau diklaim
milik siapa ????  Tentu seharusnya milik Malaysia karena dongeng ini berasal
dari Inggris.  Namun baik Inggris maupun Malaysia tidak pernah mengklaim,
memfitnah, atau menuntut Indonesia membajak budaya Malaysia atau membajak budaya
Inggris karena dongeng Cinderela, Bawang Putih dan Bawang Merah sudah menjadi
public Domain yaitu sudah menjadi dongeng milik rakyat sedunia.

Demikian halnya lagu kebangsaan Malaysia yang berasal dari irama "terang bulan"
asal mulanya juga dari pencipta Perancis bukan pencipta orang Indonesia. 
Ternyata tidak pernah ada orang Perancis yang menuntut copyright tapi malah
orang Indonesia yang memfitnah bahwa Malaysia menjiplaknya dari lagu2 orang
Indonesia.  Semua budaya di Indonesia tidak satupun ada yang aseli, bahkan lagu2
Hawaian yang sering dilagukan orang2 Ambon itupun asalnya dari jiplakan budaya
orang2 Hawai di Amerika yang tidak pernah menuntutnya meskipun diklaim se-olah2
dari Indonesia.

Demikianlah lagu kebangsaan USA iramanya sangat menyedihkan juga asalnya dari
irama lagu yang dinyanyikan para budak yang dijual ke Inggris jauh sebelum
adanya USA ini.  Kemudian lagu ini dinyanyikan seorang senator Inggris
Wilberforce dalam perjuangannya melarang perbudakan di Inggris.  Akhirnya
perjuangan Wilberforce berhasil, perdagangan budak dilarang diseluruh Inggris
dan para pedagang budak mencari pasaran baru ke Amerika.  Di Amerika inilah
kemudian lagu yang sering dinyanyikan para budak dalam pelayarannya.  Akhirnya
setelah Amerika merdeka mengalahkan Inggris dalam perangnya, maka lagu para
budak ini digunakan iramanya untuk menjadi lagu kebangsaan Amerika sebagai
American Anthem: The Star Spangled Banner.  Biasanya lagu ini dinyanyikan oleh
orang2 Negro Amerika.

Tapi dalam kasus lagu kebangsaan Amerika yang memang asalnya jelas2 dari
Inggris, belum pernah ada orang Inggris yang menuntut atau mencerca USA sebagai
membajak lagu2 Inggris.  Bahkan masih banyak sekali contoh2 budaya yang asalnya
dari Inggris sekarang menjadi budaya milik Amerika yang kadang2 di Inggris
sendiri sudah dilupakan masyarakatnya.

Lalu gimana orang2 Indonesia begitu tolol, begitu munafik, begitu tidak tahu
malu, begitu kurang ajar sehingga berani mencaci maki, memfitnah Malaysia
sebagai negara pembajak budaya, lagu, dan segalanya dari Indonesia ????  Padahal
segalanya itulah sebenarnya berasal dari Malaysia dan segala budaya Indonesia
asalnya jiplakan dari luar.  Bahkan sekarang copy budaya Arab dan agama Islamnya
pun sudah menjadi milik bangsa Indonesia.

Terlalu banyak tindakan2 dan sikap orang2 Indonesia, pejabatnya, bahkan juga
presidennya yang sangat memalukan se-mata2 karena tuna segalanya.  Bahkan
sekarang ini sedang berkembang budaya Arab dengan agama Islamnya yang berusaha
memusnahkan budaya bangsa Indonesia yang sebelumnya yang berasal dari agama
Hindu-Buddha yang dianggapnya berhala yang wajib dilarang, dimusnahkan, dan
halal membantai penganutnya.

Demikianlah, aselinya adalah bahwa budaya Indonesia memang asal mulanya berasal
dari Malaysia yang dikembangkan Inggris mulanya di pulau Sumatera dan otomatis
berkembang juga selanjutnya juga di Malaysia karena pertukaran jajahan antara
Inggris dan Belanda.  Karena pertukaran pulau antar penjajah juga membawa serta
pertukaran manusianya, penduduknya, dan budayanya.  Artinya, budaya di Sumatera
berkembang dan dikembangkan oleh penjajah Inggris, kemudian dengan berpindahnya
penjajah Inggris ke Malaya, maka sumbernya itupun pindah ke Malaysia meskipun
masih dipertahankan masyarakat di Sumatera setelah ditinggalkan Inggris, namun
bukan berarti hal itu berasal dari Sumatera, tetap asalnya dari Inggris yang
kemudian menjadi Malaysia.  Jadi seharusnya khan Sumatera dan Indonesia ini yang
dilarang untuk menggunakan peninggalan budaya Inggris ini yang sekarang sudah
pindah ke Malaysia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke