2 Jendral Iran Tewas Korban Teroris Jundulah Allah Islam bukan ajaran teror meskipun Quran mengajarkan umatnya cara2 teror! Demikianlah, immigran dari negara2 Islam ternyata di-mana2 menciptakan terror.
Bukanlah kebetulan, kalo sesama Islam sendiri juga saling menteror karena dalam banyak ayat2 Quran diajarkan agar sesama umat harus saling mencurigai. Hasilnya jelas, umat Islam Ahmadiah jadi korban akibat dituduh ajarannya sesat, menyesatkan akidah Islam dan dianggap bukan Islam yang halal untuk dibunuh, dijarah, diperkosa, dan dibakar mesjid2nya. Perbedaan akidah diselesaikan dengan teror bomb bukan dengan argumentasi karena tidak pernah adu argumentasi bisa ada yang menang. Demikianlah, apa yang terjadi di Iran tidak berbeda dengan yang terjadi umumnya di-negara2 Islam yaitu saling teror bomb dan saling tuduh menyalahkan satu dan yang lainnya. Khusus teror bomb di Iran baru2 ini ternyata terorist Jundulah yang berpusat di Mesir berhasil membunuh dua jendral revolusi Islam Iran yang paling dihormati, yaitu Jendral Nourali Shoushtari yang menjabat sebagai Deputy Kepala Pengawal Revolusi Islam, dan Jendral Rajabali Mohammadzadeh yang menjabat sebagai Komandat Pengawal Revolusi Iran di propinsi Sistan-Baluchestan. Selebihnya adalah lebih dari 30 perwira2 yang jadi korban ledakan teror ini. Lucunya, Iran menuduh Amerika yang mendukung teroris Jundulah ini, padahal teroris Jundulah inilah yang jadi musuh Amerika nomor satu diMesir karena banyak investasi Amerika dihancurkan oleh organisasi teror Jundulah ini. Jundulah ini adalah satu dari beberapa cabang organisasi AlQaeda yang aktivitasnya terutama di Mesir, Palestina, dan Libanon. Amerika bertekad membantu Iran menangkap semua pelaku2 teror ini. Pakistant juga menyatakan siap kerja sama dalam pengejaran terhadap teroris2 ini yang kabarnya melarikan diri ke Pakistan. Dua mahasiswa Indonesia yang ditangkap di Mesir tempohari juga dituduh sebagai anggauta Islam Jundulah Allah. Ny. Muslim binti Muskitawati.