> "tawangalun" <tawanga...@...> wrote: > Meramalkan tempat2 mana yang akan kena > dan pada jam berapa belum bisa,kalau > sudah bisa tenan maka Kobe gak akan > ada korban besar,Frisco gak akan ada > kurban.
Yang namanya ramalan itu hampir sama dengan tebak2an, bedanya dalam ramalan prosesnya juga mengkaitkan analisis atau logika yang tinggi rendahnya tergantung siapa peramalnya. Beda dengan tebak2an, karena dalam tebak2an sama sekali tidak ada analisisnya 100% berdasarkan iman kepercayaan, contohnya tebak2an dalam tafsir Quran. Tafsir itu adalah kata dari bahasa Arab yang artinya "tebak2an". Di Kobe memang jatuh korban2, hal ini bukan karena salah ramalannya melainkan karena kualitas rumah2 tua di-kampung2 bukan diperkotaannya. Di Frisco tidak pernah jatuh korban bahkan hingga jembatan layangnya juga ambruk tidak satupun ada korban2nya. Di Amerika selalu ada prediksinya kapan terjadi gempa, dimana dan berapa kekuatannya. Tetapi tetap saja, tidak bisa 100% tepat karena akurasinya juga bisa dihitung antara 40-85%. 5 tahun yang lalu pernah diprediksi LA akan digoncang gempa sekitar 7 SR. Namun tidak jelas bulan apa tapi diperkirakan pertengahan tahun. Atas dasar perkiraan inilah kemudian pemerintah atau City of LA mewajibkan semua gedung, semua sekolah, dan semua hotel2 untuk berlatih pertolongan akibat gempa, semua instansi wajib menyediakan makanan minuman untuk persediaan terjadinya gempa bumi. Latihan dan persiapan ini terus dilangsungkan setiap bulannya sampai terjadinya gempa. Tidak bisa dianggap nasib sial karena ternyata dugaan adanya gempa dipertengahan tahun tidak kunjung tiba dan tidak pernah ada gempa ditahun ybs. Barulah dua tahun lagi terjadi gempa sebesar 6.7 SR, dan semuanya sudah siap meskipun meleset satu tahun. 6 jam sebelum terjadinya peristiwa Tsunami diAceh, telah dipastikan kedatangan bencana ini oleh armada ke 7 yang berpatroli di Pasifik. Kapal Angkatan Laut Amerika mengirimkan beritanya ke pemerintah RI, da oleh pemerintah RI beritanya disembunyikan agar rakyat jangan panik, karena katanya biarpun diumumkan tak banyak bedanya, rakyat tak bisa apa2 selain kepanikan.... maka jatuhlah korban melebihi 200an ribu. Disinilah bedanya antara negara yang maju dan negara yang beriman. Ny. Muslim binti Muskitawati.