Muhammad Menderita Kencing Manis ???
                                          
Hampir semua orang yang berumur 50 tahunan secara alamiah mengalami penyakit 
ketuaan berupa kencing manis, oleh karena itulah sejak seseorang sudah melewati 
umur 35 tahun dianjurkan untuk secara rutin sekali 6 bulan memeriksakan kadar 
gula darahnya sehingga bisa mengurangi akibat buruk yang disebabkan diabetes 
ini.

Jadi, kalo benar nabi Muhammad itu menderita kencing manis, maka hal ini sama 
sekali bukanlah kejadian yang memalukan, bahkan sama sekali bukan kejadian yang 
harus disembunyikan. Tapi kalo oleh Caliph atau raja kemudian melarang 
kenyataan ini, bisa dipastikan ada sebab2 yang buruk lainnya dibelakang 
kejadian ini.  Kita enggak punya bukti2, tapi secara akal sehat bisa kita 
temukan kemungkinan2nya yang tidak begitu banyak sehingga kepastiannya kira2 
bisa ditemukan.

> "utusan.allah" <kesayangan.al...@...> wrote:
> al-Mushaf tidak mengharamkan gula..
> Karena penyusun al-Mushaf tidak
> tahu penyakit diabetes, al-Mushaf
> tidak mengharamkan kacang buat
> yang alergis terhadap kacang,
> karena penyusun al-M%ushaf tidak
> kenal alergi. Sadarilah Tawang,
> al-Mushag itu cuman susunan orang
> Arab primitif dan tidak berisi wahyu
> Allah yang nota bene tidak berbukti
> ada.
> 

Ada satu Al-Mushaf yang ditemukan di Turki menceritakan bahwa air seni nabi 
Muhammad sering dikerubuti semut. Mereka menafsirkan bahwa air seni nabi 
Muhammad yang manis mengandung gula sehingga disukai semut sebagai suatu 
keajaiban.

Sampai tahun 1950 Al-Mushaf ini masih beredar dan bisa ditemukan di Turki.  
Namun entah kapan dimulainya, versi Al-Mushaf ini dilarang dan tidak ditemukan 
lagi diseluruh wilayah Turki.

Mungkin dulunya para ulama menganggap suatu keajaiban yang membanggakan yang 
perlu ditekankan dalam dakwah2 mereka dalam memuja nabi besar Muhammad SAW.  
Namun belakangan secara terlambat mereka menyadari bahwa keajaiban ini tidak 
lagi ajaib malahan menjadi bagian dari banyak hal yang bertolak belakang 
mengenai kehidupan nabi Muhammad.

Karena bukti tentang kencing nabi Muhammad yang dikerubuti semut ini 
membuktikan bahwa nabi Muhammad adalah penderita kencing manis yang chronis 
dimana semua penderita kencing manis ini akan mengalami impotensi sehingga 
tidak cocok kalo dipadukan dengan praktek poligamy dengan demikian banyaknya 
wanita2 yang diungkapkan oleh Al-Mushaf itu sendiri.

Kalo memang nabi Muhammad benar2 memiliki isteri2 yang banyak akan wajar 
jadinya kalo isteri2nya melakukan zinah dengan laki2 lain karena tidak mungkin 
bisa mendapatkan kepuasan dari sang nabi.

Kencing manis adalah penyakit umum yang wajar diderita oleh sebagian besar 
semua orang berumur diatas 40-50 tahun.  Jadi Nabi Muhammad waktu itu berumur 
56 tahun sewaktu Hadijah wafat, untuk kemudian diceritakan menikahi banyak 
wanita2 menjadi isteri2nya, padahal nabi Muhammad meninggal dunia pada umur 
60-an tahun.  Jadi mungkinkah nabi Muhammad yang sudah impotent masih menikahi 
gadis2 cilik ini???  Betul2 sulit dipercaya.  Hanya dalam 4 tahun beliau 
dikabarkan menikahi puluhan gadis2 dan janda2.

Yang menarik adalah semua anak wanita para caliph yang kemudian menggantikan 
beliau ternyata menjadi isteri sang nabi.

Aishah anak perempuan Abu bakar ternyata menjadi Caliph pertama yang cuma 
berkuasa 6 bulan untuk kemudian mati dibunuh oleh pengikutnya sendiri yang 
mengemban perintah rahasia dari Umar.

Anak perempuan umar juga kemudian dikabarkan sebagai isteri Muhammad untuk 
melegalisir Umar menjadi Caliph setelah secara rahasia membunuh Abu bakar.

Umar sendiri kemudian mati dibunuh juga oleh pengikut Caliph yang 
menggantikannya yaitu Caliph Uthman.

Memang tidak beda dari sejarah raja2 dimasa lalu diseluruh dunia, penggantinya 
harus selalu ada tali kekeluargaan.  Kalo ada anak sulung laki2, maka dialah 
yang jadi penggantinya, tetapi kalo tidak punya anak bisa jadi penggantinya 
keponakan atau bahkan mertuanya.

Untuk alasan itulah maka diberitakan nabi Muhammad berpoligamy dalam 
melegalisasi para Caliph sebagai pengganti nabi Muhammad.

Namun anehnya, semua Caliph yang menjadi mertua2 nabi Muhammad ini akhirnya 
mati dibunuh dalam kurun waktu berkuasa hanya kurang dari dua tahun saja.

Jadi kalo dianalisa lebih mendalam, maka akan ditemukan berbagai konspirasi 
yang menghasilkan pembunuhan2 yang berlangsung diantara semua Caliph2 tsb, 
antaranya adalah Ali yang menjadi menantunya juga dibunuh oleh sindikat Umar 
yang dibantu Uthman maupun Muawiyah.

Bunuh, bunuh, bunuh, demikianlah sejarah berdarah pembunuhan2 keji dan biadab 
yang berlangsung sejak masa hidupnya nabi Muhammad.  Hingga detik sekarang ini, 
tradisi yang Islamiah saling membunuh terus berlangsung diantara berbagai 
aliran2 Islam yang kesemuanya mengaku sebagai aliran yang paling aseli 
mengikuti ajaran nabi Muhammad.

Kalo Yesus dibunuh oleh tentara Romawi yang diduga karena dikhianati oleh 
muridnya Yudas yang menjual Yesus untuk hadiah kedudukan atau hadiah uang, maka 
berbeda dengan nabi Muhammad yang dibunuh oleh konspirasi yang bertujuan 
mengambil alih kekuasaannya.

Sayang waktu itu Yesus belum punya kedudukan jadi raja, kalo saja dia berhasil 
mencapai impiannya menjadi raja orang Yahudi, bukan tidak mungkin menghadapi 
nasib yang umum seperti nasib nabi Muhammad yang mengenaskan ini.

Yesus sendiri waktu itu khan cuma jadi pengkhotbah keliling, siapa yang mau 
membunuhnya untuk mengambil kekuasaannya, apalagi dia juga boke enggak punya 
duit atau harta.  Hal ini juga menyebabkan banyak keraguan kalo dia katanya 
disalib oleh tentara romawi padahal dalam catatan2 Romawi sama sekali enggak 
tercatat namanya, malah kedua pencuri yang katanya disalib bersama justru ada 
namanya, dan juga Barabas si pemberontak yang katanya akan disalib namun 
belakangan digantikan Yesus, ternyata ada namanya dicatatan rezim Romawi ini.

Tapi mungkin saja Yesus itu memang disalib tentara Romawi yang tidak tahu kalo 
dia bernama Yesus, dikiranya Barabas si pemberontak.

Biasanya memang kepala pemberontak itu jagoan banyak anak buahnya, enggak susah 
untuk menculik Yesus, kemudian dengan menyogok penjaga penjara Romawi, si 
Barabas dikeluarkan dengan menyamar memakai baju Yesus, dan si Yesus dikenakan 
bajunya Barabas.  Kemungkinan besar tentara Romawi-nya sendiri enggak sadar 
kalo kecolongan.

Masalah konspirasi seperti ini sih terjadi di-mana2 bukan hal yang 
mengherankan.  Mungkin Yesus dipilih untuk menggantikan Barabas dikarenakan 
wajahnya yang mirip.

Jadi sangat enggak masuk akal kalo kedua maling yang disalib bersama barabas 
dalam catatan Romawi, tetapi dalam bible ternyata kedua maling tsb disalib 
bersama Yesus, kalo dicatatan Romawi dikatakan bahwa yang disalib adalah 
Barabas, tetapi dalam bible dikatakan yang disalib itu Yesus, berarti ada 
terjadi pertukaran tahanan terjadi sebelum penyaliban.

Dalam bible diceritakan Barabas dibebaskan, tapi dalam catatan Romawi 
dinyatakan Barabas mati disalib, tidak ada catatan nama Yesus.  Mungkinkah 
Barabas dan Yesus itu orang yang sama????  cuma kepercayaan aja yang menjadi 
gantungan, padahal kepercayaan itu khan cuma khayalan, cuma angan2 saja.  
Bahkan ada ahli agama Nasrani yang meneliti kemudian menemukan bahwa Yesus itu 
enggak pernah ada, dia cuma legende untuk menjadi mitos simbolis dalam memberi 
teladan etika moral kepada generasi selanjutnya, jadi peranan Yesus ini bisa 
disamakan dengan peranan Yudistira dalam cerita wayang agama Hindu.

Ny. Muslim binti Muskitawati.












Kirim email ke