Kan sing korupsi bukan Islam tok ada Gayus Tambunan,ada Cyrus Sinaga,ada Robert 
Tantular,terus cewek yg dapat penjara Hotel Bintang-5 itu, ada Konglomerat 
Hitam yg Chinese mereka kan gak pernah ke Nabawi kan.

Shalom,
Tawangalun.

--- In zamanku@yahoogroups.com, yk_...@... wrote:
>
> Tak heran orang berani berumrah atau berhaji dengan uang hasil korupsi, 
> karena cukup sekali sholat di atas kubur pahalanya jauh dari berbuat kebaikan 
> bagi sesama atau berbuat jujur.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -----Original Message-----
> From: rifky pradana <rifkyp...@...>
> Date: Sun, 25 Apr 2010 16:56:49 
> To: <ekonomi-nasio...@yahoogroups.com>; <eramus...@yahoogroups.com>; 
> <forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com>; <mediac...@yahoogroups.com>; 
> <nongkrong_bare...@yahoogroups.com>; <ppiin...@yahoogroups.com>; 
> <sab...@yahoogroups.com>; <syiar-is...@yahoogroups.com>; 
> <wartawan-indone...@yahoogroups.com>; <zamanku@yahoogroups.com>
> Subject: [zamanku] Ziarah ke Masjid & Makam Nabi SAW
> 
> Masjid Nabawi didirikan pada tanggal 18 Rabiul Awwal tahun pertama Hijriyah. 
> Atau, jika pada penanggalan tahun Masehi kira-kira bertepatan pada bulan 
> September tahun 662 Masehi.
> 
> Pembangunan Masjid Nabawi di Madinah dimulai dengan peletakan batu pertama 
> yang dilakukan oleh Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
> 
> Pada awalnya masjid Nabawi ini hanya berukuran sekitar 50×50 meter, dengan 
> keempat sisi temboknya terbuat dari batu bata dan tanah. Atapnya setinggi 
> sekitar 3,5 meter yang terbuat dari daun kurma, dengan tiang-tiang 
> penopangnya terbuat dari batang kurma.
> 
> 
> Bersebelahan disamping masjid itu dibangun rumah kediaman bagi Kanjeng Nabi 
> Muhammad Rasulullah SAW.
> 
> Letak rumah kediaman beliau Nabi SAW itu begitu dekatnya dengan mesjid. 
> Mengingat jarak antara mimbar beliau Nabi SAW yang berada didalam masjid itu 
> dengan rumah kediamannya diperkirakan hanya sekitar kurang lebih 22 meter 
> saja.
> 
> Tempat antara mimbar dengan rumah beliau saat sekarang ini disebut sebagai 
> Raudah. Luas raudah ini sekitar 22×15 meter atau sekitar 144 meter persegi.
> 
> Saat sekarang ini, raudah yang juga disebut sebagai taman surga ini ditandai 
> dengan pilar-pilar berwarna putih dan permadani lantainya mempunyai warna 
> yang berbeda warna dibandingkan dengan permadani lantai lainnya.
> 
> 
> Masjid Nabawi ini pada tahun ke 4 hijriyah untuk pertama kalinya diadakan 
> perbaikan untuk kali pertama. Lantainya yang semula dari tanah kemudian 
> dilapisi dengan batu bata.
> 
> 
> Sebagaimana diketahui, pada tahun 11 Hijriyah atau tahun 632 Masehi, 
> Rasulullah SAW wafat.
> 
> Manusia paling mulia itu kemudian dimakamkan didalam bangunan yang merupakan 
> rumah kediaman beliau, atau tepatnya beliau Nabi SAW dimakamkan didalam kamar 
> tidurnya.
> 
> 
> Sepeninggal Nabi SAW, masjid Nabawi mengalami beberapa kali perbaikan dan 
> perluasan.
> 
> Perbaikan dan perluasan pertama dilakukan sekitar tahun 17 Hijriyah, semasa 
> pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra. Kemudian yang kedua dilakukan 
> sekitar tahun 29 Hijriyah, semasa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan ra.
> 
> Pada masa-masa selanjutnya juga beberapa kali dilakukan perbaikan dan 
> perluasan atas masjid Nabawi ini.
> 
> 
> Salah satu diantaranya, perbaikan dan perluasan yang tergolong berskala besar 
> terjadi pada tahun 706 Masehi, atau kurang lebih 74 tahun sesudah wafatnya 
> Rasulullah SAW.
> 
> Pada saat itu khalifah dijabat oleh Walid bin Abdul Malik (705-715 M) dan 
> gubernur Madinah dijabat oleh Umar bin Abdul Aziz.
> 
> Pada saat itu dilakukan penambahan lahan seluas sekitar 2.369 meter persegi. 
> Pembangunan atas masjid Nabawi ini walau tetap mempertahankan bentuk dasar 
> dan struktur aslinya, namun dilakukan modifikasi dengan menambahkan sentuhan 
> kreasi tangan-tangan seniman ukir dan struktur bergaya arabesque serta 
> dilengkapi dengan minaret yang berfungsi sebagai tempat muazin melantunkan 
> azan.
> 
> Pada saat inilah, makam Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang berada 
> didalam bangunan bekas rumah kediamannya itu menjadi berada didalam bangunan 
> masjid Nabawi.
> 
> 
> Hampir semua khalifah setelah masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul 
> Malik, termasuk Umar bin Abdul Aziz yang kemudian menjabat sebagai khalifah 
> dengan masa pemerintahan antara tahun 717 sampai 720 Masehi, mengadakan 
> perbaikan namun tak melakukan perubahan atas bentuk dasarnya.
> 
> Selanjutnya, pada masa pemerintahan dinasti Mamluk, diatas makam Rasulullah 
> SAW yang sudah berada didalam bangunan masjid Nabawi itu dipasang Kubah.
> 
> Dibawah kubah inilah terbaring jasad Rasulullah SAW yang sebelah menyebelah 
> dengan sayyidina Abu Bakar ra dan sayyidina Umar bin Khattab ra.
> 
> 
> Di kemudian hari pada masa pemerintahan Turki Ustmani juga beberapakali 
> dilakukan perbaikan dan perluasan. Seperti misalnya pada masa pemerintahan 
> Sultan Mahmud II, kubah ini dibalut dengan timah dan dicat dengan warna hijau.
> 
> Kubah hijau atau ada yang menyebutnya Al-Qubbatul Khadra inilah yang kemudian 
> sampai dengan zaman sekarang ini tetap dipertahankan menjadi ciri khasnya 
> masjid Nabawi.
> 
> 
> Lalu, pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid I, dilakukan pembangunan 
> besar-besaran atas masjid Nabawi.
> 
> Pembangunan dilakukan dengan sebelumnya merubuhkan seluruh bangunan masjid 
> Nabawi, kecuali ditempat beradanya kubah hijau.
> 
> 
> Sebagaimana diketahui, selanjutnya semenjak tahun 1926, Hijaz berada dibawah 
> kekuasaan dinasti Saud.
> 
> Semasa pemerintahan raja Abdul Aziz bin Saud, Masjid Nabawi pada tahun 1951 
> Masehi mengalami pembangunan dan perluasan besar-besaran. Luas masjid Nabawi 
> bertambah menjadi sekitar 16.327 meter persegi.
> 
> Kemudian, pada tahun 1984 Masehi di masa pemerintahan Raja Fahd juga 
> melakukan pembangunan dan perluasan atas masjid Nabawi ini, sehingga luasnya 
> bertambah menjadi sekitar 165.000 meter persegi.
> 
> Masjid Nabawi ini terus menerus diperbaiki dan diperluas, sehingga saat ini 
> masjid beserta halaman sudah bisa menampung lebih dari satu juta jamaah.
> 
> 
> Akhirulkalam, Syeikh Abu Muhammad Muwaffaquddin Abdullah bin Qudamah 
> Al-Hanbali didalam Al- Mughni menuliskan bahwa Rasulullah SAW bersabda : 
> “Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji lalu menziarahi kuburanku setelah 
> aku meninggal dunia maka ia seperti orang yang berziarah kepadaku ketika aku 
> masih hidup”.
> 
> Betapa bahagianya mereka yang sudah sempat menziarahi makam Nabi SAW, apalagi 
> di hadits lainnya diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Satu kali 
> shalat di masjidku ini (masjid Nabawi) lebih besar pahalanya dari seribu kali 
> shalat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali shalat 
> di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu kali shalat di masjid 
> lainnya”.
> 
> 
> Wallahualambishshawab.
> 
> *
> Ziarah Masjid & Makam Nabi SAW
> http://filsafat.kompasiana.com/2010/04/26/menziarahi-masjid-dan-makam-nabi-saw/
> *
> 
> 
> 
> Habib Hasan bin Muhammad al Haddad alias Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al 
> Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad R.A, atau yang biasa disebut oleh 
> masyarakat dengan sebutan mBah Priok adalah tokoh penyebar agama Islam yang 
> melegenda, dimana bahkan namanya dijadikan cikal bakal nama kawasan Tanjung 
> Priok.
> 
> Tokoh yang dilahirkan di Ulu, Palembang Sumatera Selatan, pada tahun 1722 ini 
> pergi ke tanah Jawa pada tahun 1756. Sebelumnya, ia sempat memperdalam ilmu 
> agama Islam ke Hadramaut, Yaman Selatan.
> 
> Komplek makamnya yang juga didirikan masjid ini sampai saat ini masih 
> digunakan untuk mengadakan majelis taklim dimana para jamaahnya memperdalam 
> ilmu agama Islam.
> 
> 
> Makam mBah Priok atau ada juga yang menyebutnya dengan nama komplek Gubah 
> Al-Hadad ini pada hari kemarin dicoba digusur oleh pemerintah.
> 
> Cerita tentang penggusuran makam ini mungkin bagi sebagian kalangan 
> mengingatkan kembali kepada sejarah berdirinya dinasti Saud yang menganut 
> faham ideologi Wahabiyah.
> 
> 
> Pada awal sejarah berdirinya dinasti ini dikenal sebagai awal dari sejarah 
> penggusuran dan penghancuran situs-situs bersejarah umat Islam di Saudi 
> Arabia.
> 
> Kubah-kubah di atas makam para keluarga Rasulullah SAW dan para sahabatnya 
> yang berada di Ma’la (Mekkah) serta di Baqi’ dan Uhud (Madinah) diratakan 
> dengan tanah.
> 
> Termasuk dan tak terkecuali rumah tempat kelahirannya Baginda Rasulullah SAW 
> yang telah dirubuhkan kemudian diganti peruntukannya menjadi tempat kandang 
> onta.
> 
> Hanya karena desakan kalangan Islam dunia, maka tempat kelahiran Baginda 
> Rasulullah SAW yang sudah dirubah menjadi kandang onta itu dirubah lagi 
> menjadi perpustakaan.
> 
> Rumah tempat kediaman Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW yang berada di Mekkah 
> pun juga sama nasibnya. Walau begitu, beberapa kalangan masih dapat 
> mengenalinya. Di salah satu toilet dan WC yang saat ini ada di Masjidil Haram 
> itulah dulunya merupakan bekas tempat kelahiran Kanjeng Nabi SAW sebelum 
> dihancurkan oleh dinasti Saud yang Wahabiyah.
> 
> Padahal di rumah tempat kediaman Rasulullah SAW itulah sebagian besar dari 
> wahyu-wahyu Makkiyah diturunkan. Dan, di tempat itulah wafatnya Sayyidah 
> Khadijah ra, salah satu wanita yang telah dijanjikan surga oleh Allah SWT.
> 
> 
> Tak ada yang keramat bagi kalangan Wahabiyah. Bahkan makam Rasulullah SAW tak 
> luput dari incaran rencana mereka untuk digusur dan dihancurkan.
> 
> Dunia Islam pun kemudian risau dibuatnya. Tak terkecuali juga para ulama 
> Islam yang di Indonesia. Sehingga para ulama itu pada tangga 31 Januari 1926 
> M (16 Rajab 1344 H) menyelengarakan pertemuan di Surabaya.
> 
> Diantara mereka yang hadir antara lain adalah KH. Hasyim Asy’ari (Jombang), 
> KH. R Asnawi (Kudus), KH. Wahab Hasbullah (Jombang), KH. Bisri Syansuri 
> (Jombang), KH. Nawawie bin Noerhasan (Sidogiri Pasuruan), KH. Ma’shum 
> (Lasem), KH. Nachrowi (Malang), KH. Ndoro Muntaha (Bangkalan), KH. Ridwan 
> Abdullah (Surabaya), KH. Mas Alwi Abdul Aziz (Surabaya).   
> 
> Pada pertemuan tersebut disepakati untuk mengirimkan delegasi dengan nama 
> Komite Hijaz untuk bergabung ke Konggres Dunia Islam yang akan memperjuangkan 
> upaya penolakan terhadap rencana penggusuran makam Rasulullah SAW.
> 
> Delegasi tersebut beranggotakan KH. Wahab Hasbullah, Syekh Ghanaim Al-Mishri, 
> KH. Dahlan Abdul Kohar.
> Disamping itu komite ini juga akan memperjuangkan jaminan kebebasan 
> beramaliyah yang mengacu kepada hukum fiqih empat mazhab lainnya, yaitu 
> Hanafi dan Maliki serta Syafii dan Hanbali, di wilayah kekuasaannya dinasti 
> Saud yang bermazhab Wahabiyah.
> 
> Selanjutnya atas desakan Konggres Dunia Islam dan ancaman dari beberapa 
> negara Islam yang akan menyerang Arab Saudi jika dinasti Saud berani 
> menggusur makam Rasulullah SAW, maka dinasti penganut faham Wahabiyah ini 
> mengurungkan niatnya menggusur makam Rasulullah SAW.
> 
> 
> Kini, hanya tinggal makam Kanjeng Nabi SAW yang bersebelahan dengan dua dari 
> empat sahabat utamanya, Sayyidina Abu Bakar ra dan Sayyidina Umar ra, yang 
> nyaris merupakan satu-satunya tempat bersejarah yang berkaitan dengan sejarah 
> perjuangan Islam di Saudi Arabia yang selamat dari penggusurannya pengikut 
> Wahabiyah.
> 
> Lucunya, dinasti Saud yang Wahabiyah ini justru tak segan-segan membelanjakan 
> uang ratusan juta USD untuk meneliti dan menggali kembali situs-situs 
> peninggalan zaman pra Islam, dengan dalih untuk dijadikan obyek wisata dan 
> penelitian sejarah.
> 
> 
> Untungnya, sampai saat ini para pengikut faham Wahabiyah di Indonesia masih 
> belum berhasil merebut tampuk pimpinan negara.
> 
> Jika nanti di kemudian harinya mereka berhasil merebut kekuasaan negara, maka 
> mungkin program pertama yang akan mereka lakukan bukan hanya menggusur 
> komplek makamnya mBah Priok alias Habib Hasan bin Muhammad al Haddad. Namun 
> juga termasuk menggusur makamnya para Wali Songo dan para wali lainnya.
> 
> 
> Untungnya juga, faham Wahabiyah ini hanya laku keras di saudi Arabia, dan 
> mulai sedikit berkembang di Indonesia melalui sebagian dari para alumni 
> universitas-universitas di Saudi Arabia saja.
> 
> Sedangkan di negara-negara lain masih belum laku, sehingga di Mesir komplek 
> makam Imam Syafii yang berada didalam Masjid masih aman berdiri kokoh.
> 
> Demikian pula dengan komplek makamnya Imam Bukhari di Bukhara yang indah dan 
> megah. Termasuk juga komplek makamnya Tuan Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani di 
> Irak, Tuan Syaikh Bahauddin Naqsyabandi di Samarkand, serta komplek makam 
> para waliyullah lainnya yang tersebar di beberapa negara.
> 
> Tak terkecuali juga benda-benda bersejarah penginggalannya Baginda Nabi SAW, 
> Alhamdulillah masih ada, lantaran berada diluar jangkauan tangannya para 
> pengikut Wahabiyah.
> 
> Benda-benda itu tersimpan dengan aman di museum topkapi di Istanbul Turki, 
> yang antara lainnya berupa beberapa buah pedang dan perlengkapan perangnya 
> Kanjeng Nabi Muhammad SAW, potongan rambutnya beliau Rasulullah SAW, jubah 
> pakaiannya dan sendal serta beberapa barang yang lainnya.
> 
> Jika benda-benda itu berada di Saudi Arabia, mungkin sudah lain ceritanya. 
> Jika makam Rasulullah SAW saja akan digusurnya, maka benda-benda peninggalan 
> Rasulullah SAW itu pastilah juga sudah dihancurkan oleh mereka.
> 
> 
> Demikianlah sekilas tentang sepak terjangnya para pengkut faham Wahabiyah 
> yang berkaitan dengan kegemarannya menggusur makam-makam waliyullah.
> 
> Barangkali saja Gubernur DKI Jakarta itu bukanlah pengikut faham Wahabiyah, 
> namun bisa jadi bahwa secara tak disadarinya dirinya sedang dimanfaatkan oleh 
> para pengikut faham Wahabiyah.
> 
> Paling tidak itu kentara dari beberapa kelompok yang biasanya paling vokal 
> dalam membela kepentingannya umat Islam, namun justru dalam menyikapi 
> peristiwa bentrokan Priok itu nyaris tak terdengar suara pembelaannya.
> 
> Padahal dalam bentrokan itu, umat Islam dari kelompoknya jamaah majelis 
> taklim Gubah Al-Hadad sedang dililit kesulitan dalam rangka mempertahankan 
> komplek tempat diselengarakannya kegiatan majelis taklim.
> 
> 
> Akhirulkalam, janganlah sampai rencana penggusuran Gubah Al-Haddad di Priok 
> itu sampai ditunggangi oleh kepentingannya segelintir orang saja tetapi 
> sampai harus dengan mentumbalkan nyawa beserta jiwa raga dan harta benda dari 
> saudara sebangsa lainnya.
> 
> 
> Wallahualambishshawab.
> 
> *
> Kasus Priok dan Politik Wahabi
> http://polhukam.kompasiana.com/2010/04/16/kasus-priok-dan-politik-wahabi/
> *
>


Kirim email ke