Studi Islam Bukan Memperdalam Keimanan Islam Study bidang agama Islam sesungguhnya menguak rahasia asal usul agama Islam yang sama sekali bukan bertujuan untuk mempertebal keimanan tapi bertujuan membuka asal usul Islam secara benar melalui research, observasi, analysis, investigasi, dan konklusi yang valid.
Perguruan2 Islam di Indonesia bukanlah study mempelajari Islam melainkan brainwash mempertebal keimanan yang menutup rahasia2 kotor dibalik ajaran Islam. Contohnya, dulu hanya Katolik yang membenci Yahudi, kemudian direkayasa agama baru yaitu Islam yang berasal dari cerita2 turunan dari mulut kemulut untuk kemudian diplesetkan beberapa bagian penting untuk tujuan2 kepentingan imperialisme. Rekayasa al Quran menciptakan kebencian kepada Yahudi agar bisa umat muslimin dan Arab bisa diperalat menumpas habis orang Yahudi tanpa perlu ada penganut katolik yang jadi korbannya. > "Nurdin" <nur...@...> wrote: > Anda ngerti makanya kalau gak > ngerti Islam jangan ngomong, > Dalam sahnya sholat wajib > mengucapkan tidak boleh > didalam hati dan dalam membaca > Al-Qur'an juga harus diucapkan > nah orang seperti anda ini > kalau mendengar ayat Al-Qur'an > seperti kepanasan, sinis banget > apalagi mendengar adzan pastilah > seperti layaknya Iblis > laknatullah uring-uringan, > karena syaiton itu gak suka > dengan ayat Al-Quran. Yang enggak ngerti itu justru anda, karena anda memahami Islam itu cuma sebatas keimanan, cuma kata orang, cuma kata ulama, cuma kata terorist, cuma kata imam. Sebaliknya saya memahami Islam karena memang bidang study doktoral saya, bukan study kepercayaan saya. Kepercayaan Islam bukanlah hasil study Islam, melainkan hasil brainwash ulama Islam turun temurun. Sebaliknya study Islam adalah kegiatan research, observasi, investigasi, analysis, comparison study yang kemudian menghasilkan kesimpulan yang valid. Demikianlah, study Islam bukan menghasilkan kepercayaan atau keimanan melainkan menghasilkan bukti2 nyata yang seringkali bertentangan dengan kepercayaan. INGAT, di Indonesia tidak ada study Islam, yang ada hanya keimanan Islam. Karena dalam study Islam, para mahasiswanya tidak perlu percaya, tapi sekolah2 Islam di Indonesia mewajibkan mahasiswanya percaya kepada Islam dulu sebelum mempelajarinya. Ny. Muslim binti Muskitawati.