Mengerikan!!

Rejim Taliban yang mengusung syariat Islam ternyata berperilaku biadab
terhadap wanita. Jika model hukuman seperti ini yang diinginkan para
pendukung syariat, akankah kaum muslim mendukung tegaknya hukum Islam di
Indonesia?

Sebagian orang akan menuduh I"slamphobia" jika mengutuk kezaliman seperti
ini, sebagian yang lain langsung menuduh ini propaganda Barat terhadap rejim
Islam yang saleh. Taliban oh taliban, riwayatmu kini...

Na'udzubillahi min dzalik..

Al Item


Dituduh Berzina, Wanita Hamil Dicambuk & Ditembak Mati Taliban
Rita Uli Hutapea - detikNews


Kabul - Seorang wanita yang sedang hamil di Afghanistan menemui ajal secara
mengenaskan. Di depan publik, Taliban mencambuk dan menghukum mati janda
tersebut karena diduga telah melakukan perzinahan.

Wakil kepala kepolisian Provinsi Badghis, Ghulam Mohammad Sayeedi
mengatakan, wanita bernama Bibi Sanubar itu ditembak tiga kali di kepalanya.

Dikatakan Sayeedi, wanita berumur 35 tahun itu sempat ditahan selama tiga
hari sebelum ditembak mati oleh seorang komandan lokal Taliban di Distrik
Qadis, Provinsi Badghis dalam persidangan publik yang digelar Minggu, 8
Agustus lalu.

Taliban menuduh Sanubar melakukan "hubungan tidak sah" sehingga menyebabkan
dirinya hamil. Sebelum ditembak mati, Sanubar dihukum dengan 200 pukulan
cambuk di depan publik.

"Dia ditembak di kepala di depan publik sementara dirinya sedang hamil,"
kata Sayeedi seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (10/8/2010).

Dikatakan Sayeedi, komandan Taliban Mohammad Yousuf melakukan eksekusi
tersebut. Pria yang diduga terlibat affair dengan Sanubar tidak dihukum
karena berhasil meloloskan diri.

Kepala dewan provinsi Badghis, Mohammad Nasir Nazaari mengkonfirmasi
terjadinya eksekusi tersebut. Dikatakannya, Distrik Qadis sepenuhnya berada
di bawah kendali Taliban.

Kepala Komisi HAM Independen Afghan di Afghanistan barat, Abdul Qadir Rahimi
mengutuk eksekusi tersebut. "Persidangan seperti itu tak bisa diterima dan
merupakan pelanggaran HAM. Semua persidangan harus dilakukan dalam
pengadilan yang sah dengan melaksanakan semua tahap peradilan," tegas
Rahimi.

Sedangkan wakil kepala dewan agama di Afghanistan barat, Mohammad Kabaabiani
mencetuskan, eksekusi tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

(ita/nrl)

Kirim email ke