Bangun makam, pemerintah menganggarkan Rp 180 miliar.
Rencana menobatkan KH Abdurrahman Wahid sebagai pahlawan nasional tinggal 
selangkah lagi.Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya 
sudah melengkapi dokumen yang dibutuhkan untuk menetapkan bekas Presiden RI 
keempat ini sebagai pahlawan.
"Persiapan pahlawan nasional sudah, tinggal besok (hari ini) rapat di 
Kementerian Sosial. Kami sudah melengkapi dokumennya," katanya di kantor 
Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat kemarin.

Sejak Januari lalu, Badan Pembina Pahlawan Daerah Jawa Timur sudah menetapkan 
Gus Dur--nama panggilan Abdurrahman--sebagai pahlawan nasional. Adapun 
keputusan untuk menetapkan gelar itu akan diumumkan oleh Kementerian Sosial 
menjelang Hari Pahlawan pada 10 November. Selain bekas Ketua Umum Pengurus 
Besar Nahdlatul Ulama tersebut, pemerintah akan mengumumkan sejumlah nama yang 
berhak menyandang gelar pahlawan.
"Mudah-mudahan tahun ini (jadi pahlawan nasional),"kata Saifullah.

Pemerintah daerah Jawa Timur, menurut Saifullah, sudah berkali-kali melengkapi 
berkas administrasi. "Sudah empat kali perbaikan, yang terakhir tinggal makalah 
dan sejarah singkat Gus Dur," katanya.

Adik Gus Dur, Salahuddin Wahid, menyatakan pihaknya ikut membantu kelengkapan 
berkas. "Keluarga menunggu saja hingga prosedur baku terpenuhi,"katanya. Namun, 
dia mengaku, keluarganya tidak pernah dihubungi Kementerian Sosial sehubungan 
dengan penetapan status pahlawan nasional ini.

Sejak tutup usia akhir tahun lalu, pamor Gus Dur tetap bersinar. Hingga kini 
makamnya di daerah Jombang, Jawa Timur, masih dibanjiri pelayat.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, pemerintah 
sudah menyiapkan Rp 180 miliar untuk membangun kawasan wisata religi di 
kompleks pemakaman Gus Dur.
"Masih dihitung jumlahnya. Sekitar Rp 180 miliar, itu termasuk untuk jalan 
raya," katanya kemarin.

Jumlah biaya sebesar itu,menurut Agung, sudah sesuai dengan arahan Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghormati presiden keempat ini. "Beliau 
mengarahkan untuk membangun tempat tersebut,"katanya.

Setiap hari makam Gus Dur dikunjungi sekitar 2.000 peziarah. Jumlahnya melonjak 
hingga empat kali lipat setiap akhir pekan.
Pemerintah akhirnya berinisiatif membangun kawasan tersebut sesuai dengan 
budaya masyarakat setempat. Dana Rp 180 miliar, menurut Agung, tak hanya untuk 
membangun makam, tapi juga infrastruktur pendukung seperti tempat parkir dan 
jalan raya.

Pemerintah juga berencana membangun rumah singgah untuk pengunjung, menata 
warung-warung di sekitar makam, dan memberi penyuluhan bagi warga sekitar. 
"Pembangunannya kemungkinan tiga tahun ini. Kalau bisa, mulai tahun ini 
dimulai,"ujarnya.

Dana sebesar itu tak hanya ditanggung pemerintah pusat, tapi juga pemerintah 
daerah. Menurut Saifullah, Pemerintah Kabupaten Jombang menyediakan anggaran Rp 
9 miliar. Adapun Provinsi Jawa Timur merogoh anggaran hingga Rp 30 miliar. 
DIANING SARI

http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/08/11/ArticleHtmls/11_08_2010_008_006.shtml?Mode=1


Kirim email ke