PENUTUPAN RESMI ZEMI ON AIR BIOTEKNOLOGI 2001
Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Yth. Peserta Zemi On Air Bioteknologi 2001,
Pertama-tama, kami atas nama panitia, memanjatkan puji syukur ke
hadirat Allah SWT yang telah mengaruniakan rahmat, dan nikmat-Nya
sehingga Zemi On Air Bioteknologi 2001 dapat berlangsung dengan selamat
dari tanggal 1 Februari 2001 (Kamis) pk. 00.00 WIB hingga 14 Februari
2001 (Rabu) pk. 24.00 WIB.
Kemudian, atas nama panitia pula, kami menghaturkan banyak terima
kasih atas partisipasi aktif maupun pasif pemakalah ZOA, moderator
ZOA, peserta ZOA, maupun pemerhati ZOA via website.
Yth. Peserta Zemi On Air Bioteknologi 2001,
Zemi On Air Bioteknologi 2001, sesuai dengan tema umumnya "Bioteknologi
untuk Indonesia Abad 21", memang bertujuan untuk memberikan "sentilan"
atau dorongan buat bangsa yang tengah dilanda krisis ini dalam menghadapi
bioteknologi sebagai salah satu teknologi abad 21, yang sering dipandang
amat penting untuk turut mengentaskan bangsa ini dari krisis.
Pada sesi Pembukaan, Bapak Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik
Indonesia, Dr. M.A.S. Hikam telah menekankan pentingnya bioteknologi
ini bagi pembangunan Indonesia di sektor pertanian, kesehatan, dan
pangan. Selain itu, dalam makalah kunci beliau, dan juga dalam diskusi-
diskusi yang menyertainya, makin kita sadari pentingnya masalah hak
cipta di era persaingan global, termasuk sektor bioteknologi. Dan
Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia telah pula
membuktikan kesungguhannya dengan memasukkan riset-riset bioteknologi
ini dalam Kebijakan Strategis Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Nasional (Jasktra Ipteknas) 2000-2004 dan Prioritas Utama Nasional
Riset dan Teknologi (PUNAS RISTEK) 2001-2005. Demikian pula bioteknologi
termasuk memperoleh prioritas utama dalam program-program Riset Unggulan
Terpadu (RUT), Riset Unggulan Kemitraan (RUK), dan Riset Unggulan
Strategis Nasional (RUSNAS). Dengan dana yang terbatas, KMNRT RI
bertekad untuk menggalang segenap kemampuan bangsa ini dalam menyongsong
abad bioteknologi. Demikian kira-kira yang bisa kita tangkap sebagai
intisari dari makalah Bapak Menteri dan diskusi-diskusinya.
Pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) juga diulang kembali lebih
tajam dalam makalah Dr. Tantono Subagyo pada sesi I Bioteknologi
Pertanian. Selain itu, di sesi I ini, yang merupakan sesi tersibuk
dalam ZOA-BIOTEK-2001 ini, dibahas pula tanaman transgenik oleh Dr.
Antonius Suwanto, pertanian yang selaras lingkungan oleh Dr. Abdul
Hadi, serta bioprospecting oleh Dr. Sugiono Moeljopawiro. Masing-
masing makalah tersebut menampilkan permasalahan yang unik dan aktual
di bidang bioteknologi pertanian. Perkembangan bioteknologi yang
demikian cepat, memang membawa kejutan bagi kita, seperti isu tanaman
transgenik. Selain itu, kita sadari pula Indonesia dengan kekayaan
keanekaragaman hayatinya yang demikian besar, memiliki potensi yang
sayang sekali belum termanfaatkan optimal semata karena ketertinggalan
kita di bidang ini. Begitulah, terkadang bagi kita, bangsa Indonesia,
hal ini masih membawa dilema dan masalah. Tapi, semestinya, masalah
itu mesti bisa kita ubah menjadi peluang yang justru dapat memacu
kemajuan bangsa ini, apalagi dengan mempertimbangkan aspek sosial
ekonomi, dan budaya bangsa agraris Indonesia. Demikianlah kira-kira
apa yang bisa kita petik dari sesi I.
Tepat beberapa hari yang lalu, konsorsium internasional The Human
Genome Project dan saingannya di Celera Genomics telah mengumumkan
draft yang berisi 90% susunan deret asam nukleat genom manusia. Sering
kita dengar bahwa, proyek ini akan membawa perkembangan baru untuk
dunia medis dan pengobatan. Makalah yang dibawakan special guest
kita, Prof. T. Ishikawa dan juga Dr. Budu, serta makalah poster oleh
Dr. Edy Meiyanto memberikan gambaran jelas tentang pentingnya aspek
genetik pada pengobatan masa depan. Prof. T.Ishikawa dan Dr. Edy
Meiyanto memberikan ilustrasi bahwa pengobatan masa depan adalah
"tailor-made medicine", di mana obat dirancang untuk individu berdasarkan
genome individu tersebut. Makalah dr. Budu, memberikan ilustrasi
tentang penyakit yang disebabkan kelainan genetik, dan bagaimana
terapi genetik menjadi alternatif mutakhir untuk mengatasinya. Yang
jelas era genetik dunia medis baru dimulai. Dalam bidang ini memang
nampak betapa kita masih tertinggal. Tapi, ketertinggalan ini harus
menjadi cambuk, khususnya buat para dokter, calon dokter, ahli dan
calon ahli farmasi serta bioteknolog lain untuk turut pula mempersiapkan
bangsa ini menyongsong era itu.
Aplikasi bioteknologi yang mungkin telah lama dikenal bangsa kita
adalah industri makanan, seperti tempe, tahu, tape, dan lain-lain.
Pada sesi III, Bioteknologi Industri untuk Indonesia Abad 21, disinggung,
betapa bioteknologi dapat menyumbangkan lebih banyak lagi buat sektor
industri negara kita di abad baru ini. Pembicara tamu Dr. H. Sano
memberika gambaran akan proyek kerjasama Jepang-Indonesia untuk membuat
minyak dengan kandungan asam lemak tak jenuh dari kelapa sawit dengan
teknik rekayasa genetika dan kultur jaringan. Jika minyak tersebut
dapat terwujud, diharapkan dapat menjadi salah satu kandidat pengganti
minyak bumi sebagai sumber energi, di samping sebagai kandidat minyak
bermutu tinggi untuk bahan baku berbagai industri. Dr. Arief Witarto
dalam makalahnya tentang Protein Engineering, menjelaskan bahwa Indonesia
dengan kekayaan biodiversity dan kekayaan lingkungannya menyimpan
potensi untuk perekayasaan protein atau enzim yang dapat dimanfaatkan
di industri, antara lain sebagai katalis yang tahan panas atau sebagai
biosensor. Dan beliau pun telah menyinggung sedikit strategi yang
bisa kita terapkan di negara berkembang seperti Indonesia untuk melakukan
protein engineering. Selama ini, jika dikatakan bioteknologi untuk
industri, yang mudah terbayangkan adalah aplikasi bioreaktor. Padahal,
bioteknologi untuk industri menyimpan potensi yang lebih besar dari
itu. Katalis, material yang ramah lingkungan, sumber energi baru,
biosensor, biomaterial, dan lain-lain aplikasi bioteknologi dalam
industri, sudah seharusnya mulai mendapatkan perhatian khusus dari
bangsa ini, khususnya mereka yang bergerak di dunia bioteknologi
dan rekayasa pada umumnya.
Sementara itu, di sesi terakhir, sesi IV, dengan tema "Bioteknologi
Lingkungan untuk Indonesia Abad 21", kita belajar bagaimana bioteknologi
diterapkan untuk memecahkan masalah lingkungan di sekitar kita. Bapak
Suhendrayatna memberikan ilustrasi penggunaan mikroorganisme untuk
melakukan remediasi limbah logam berat. Dr. Hardaning Pranamuda,
dengan makalahnya yang juga menyerempet aplikasi industri, memberikan
alternatif pemanfaatan pati sebagai bahan baku plastik yang biodegradabel,
yang ramah lingkungan. Dan akhirnya, Bapak Agus Supriyanto menyajikan
makalahnya yang berisi aplikasi praktis untuk melakukan pengomposan
dengan bantuan lumpur aktif. Makhluk hidup memang memiliki potensi
besar untuk memecahkan masalah lingkungan.
Selain sesi-sesi resmi di atas, tak kalah menariknya pada ZOA-BIOTEK
ini, disajikan pula makalah-makalah poster, yang sayangnya tidak
semua bisa di-forward-kan ke mailing list karena alasan keterbatasan
waktu dan sumber daya. Untuk ini panitia mohon maaf. Salah satu yang
paling banyak menarik tanggapan adalah makalah Dr. Anton Apriyantono
tentang halal haram produk pangan hasil bioteknologi. Kasus Ajinomoto
akhir-akhir ini memang menyentak semua kalangan karena menyajikan
aspek baru, di mana bioteknologi diterapkan dalam proses produksi
pangan. Hal ini membuat sadar betapa masalah mendasar halal-haram
ini pun patut mendapat kajian, khususnya dengan perkembangan bioteknologi
yang pesat. Makalah-makalah poster lain pun kami kira sama-sama menariknya,
sekalipun dalam konteks topik yang berbeda.
Yth. Peserta Zemi On Air Bioteknologi 2001,
Akhirnya, kami selaku panitia menyadari betapa banyak kekurangan
dalam penyelenggaraan Zemi On Air Bioteknologi 2001 ini. Maklumlah,
ini merupakan pengalaman pertama kami dalam menyelenggarakan forum
"nasional" (diikuti bangsa Indonesia) tapi "internasional" (yang
tersebar di seluruh dunia via internet). Kami akan berusaha mengevaluasi
kekurangan-kekurangan ini. Dan di masa depan, insya Allah, kami berusaha
menampilkan ZOA-ZOA dengan topik lain, dengan tujuan utama menggalan
sinergi dan kerjasama di antara komponen bangsa ini, di samping menyadarkan
bangsa ini akan isu-isu penting berbagai bidang.
Yth. Peserta Zemi On Air Bioteknologi 2001,
Setelah berakhirnya ZOA-BIOTEK-2001 ini, kami menganjurkan para peminat
bioteknologi untuk dapat bergabung dengan mailing list biotek@yahoogroups.
com yang diasuh oleh Dr. Arief Witarto. Mailing list ini merupakan
tempat diskusi bioteknologi khususnya yang terkait dengan Indonesia.
Untuk itu, besar harapan kami, bapak ibu yang berminat dengan bioteknologi
dapat menjadi anggota milis tersebut, dan secara aktif berpartisipasi
memajukan bioteknologi Indonesia.
Keanggotaan mailing list dapat diajukan dengan mengirimkan email
kosong ke [EMAIL PROTECTED] URL mailing list ini
adalah di http://groups.yahoo.com/group/biotek.
Kemudian, nama Bapak dan Ibu masih tercatat di database kami. Dan
kami mohon izin untuk dapat memberikan informasi kegiatan-kegiatan
berikutnya oleh Sinergy-forum, kepada Bapak Ibu sekalian.
Selain itu, insya Allah, hasil seminar internet ZOA-BIOTEK-2001 ini
akan kami buat dalam bentuk proceeding, berisi makalah-makalah maupun
diskusi yang menyertainya. Insya Allah, proceeding akan dibuat dalam
bentuk digital yang dapat dilihat di website ini nantinya, serta
dalam format cetak dengan ISSN, yang insya Allah akan kami sumbangkan
ke perpustakaan-perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.
Yth. Peserta Zemi On Air Bioteknologi 2001,
Akhirul kalam, dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil 'alamin,
disertai segenap rasa syukur ke hadirat-Nya, kami, atas nama Panitia
Zemi-On-Air Bioteknologi 2001, dengan ini menutup secara resmi penyelenggaraan
Zemi On Air Bioteknologi 2001 ini.
Billahi At-Taufiq wa l-hidayah,
Wassalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh.
a.n. Panitia ZOA-BIOTEK-2001
Penanggung jawab ZOA-BIOTEK-2001
Dedy H.B. Wicaksono
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]