Pengantar. Gempa bumi sampai sekarang tidak bisa ditebak kapan mau datang. Sebab teknologi canggih kita belum bisa melihat ke dasar tanah, melihat pergerakan lapisan-lapisan tanah. Sebab bumi kita ini masih aktif membentuk lapisan-lapisan baru dan lapisan atau lempengan itu terus bergerak ke arah yang dia suka. Kalau menurut pengamatan saya, gempa bumi, sejak di lepas pantai barat Aceh, 26 Desember 2004, terus bergerak ke arah timur, dan eskalasinya konstan. Setelah Aceh, Nias dilewati, dan di susul Padang dan sekitarnya. Bisa jadi nanti samapi Singapura dan malaysia. Hiii…
Berikut adalah kiriman dari salah seorang kawan yang berada di Jepun tentang gempa bumi dan prediksinya, yang "dibajak" dari TV: <end of pengantar> SEMOGA BERMANFAAT. TOLONG SAMPAIKAN KE TEMEN2 YANG LAEN. THANK'S. Gempa... Lindu... Earthquake.... Jishin.... Apapun nyebutnya, yang jelas jenis bencana alam yang satu ini lagi jadi pembicaraan orang di mana-mana, menyusul berbagai tragedi besar yang terjadi akhir-akhir ini akibat gempa. Berdasarkan catatan 6 bulan terakhir ini, berikut berbagai gempa yang terjadi di Indonesia (tanah tumpah darah) dan Jepang (tanah tempat tinggal sementara ini): - 23 Octoboer 2004, gempa di Niigata prefektur, Jepang. Kekuatan 6,8 skala Richter. - 12 November 2004, gempa di pulau Alor, NTT, Indonesia. Kekuatan 6 Skala Richter. - 26 November 2004, gempa di Nabire, Papua, Indonesia. Kekuatan 6,4 skala Richter. - 29 November 2004, gempa di Hokkaido, Jepang. Kekuatan 7,1 skala Richter. -25 Desember 2003, gempa di Bam, Iran - 26 December 2004, gempa di Banda Aceh, Indonesia. Kekuatan 8,9 skala Richter disusul gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 48 meter. - 20 Maret 2005, gempa di Fukuoka prefektur, Jepang. Kekuatan 7,8 skala Richter. - 28 Maret 2005, gempa di pulau Nias, Indonesia. Kekuatan 8,7 skala Richter. (negara-negara yang lainnya sori sementara ini nggak kecatet) Yang jelas juga, gempa-gempa yang terjadi itu mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia, entah berapa banyak yang luka-luka dan entah berapa rumah/bangunan yang runtuh. Apakah sekian banyak korban jiwa yang jatuh itu disebabkan karena susahnya memprediksi kapan datangnya gempa, atau sedikitnya informasi tentang gempa yang diketahui orang? Bisa jadi dua-duanya. Terus terang, selama gue tinggal di Indonesia, gue gak tau sedikit-dikit acan tentang gempa kecuali yang diajarin di buku Geografi. Lagian di Indonesia sendiri juga relatif jarang ada gempa. Nggak heran kenapa penduduknya seolah gak pedulian sama bahaya gempa ini. Pengetahuan gue baru bertambah sejak gue tinggal di Jepang, negara yang kebetulan posisinya terletak di garis zona pertemuan dua lempeng bumi yang sering geser-geser. Disini gempa memang sudah seperti kejadian "rutin" dan penduduknya sadar banget akan bahaya gempa dan tau banget apa yang harus dilakukan kalau ada gempa. Baru-baru ini ada acara yang sangat menarik tentang gempa di Fuji TV. Disitu dijelasin gempa itu apa, apa aja impact-nya dan gimana cara penyelamatan diri darurat yang bisa dilakukan setiap orang jika terjadi gempa. Mungkin anak-anak Indonesia yang tinggal di Jepang juga sempet nonton acara ini. Tapi buat yang nggak nonton, niiiiih... gue ceritain yaa... Kalau gunung mau meletus, masih relatif memungkinkan dilakukan tindakan antisipasi lebih awal, misalnya mengevakuasi penduduk. Karena aktivitas perut gunung masih memungkinkan untuk dipantau. Kalau angin typhoon mau dateng juga masih memungkinkan diketahui kapan datengnya, dibaca pergerakan arahnya dan malah diukur kecepatannya. Tapi kalo gempa itu lain.......... Gempa tidak bisa diprediksi lebih awal. Nggak ada penelitian yang bisa dengan tepat memperkirakan kapan dan dimana gempa akan terjadi, serta seberapa besar kekuatannya. Itulah sebabnya kenapa gempa itu sangat berbahaya. Tapiiiii.... biarpun susah diprediksi lebih awal, ada beberapa fenomena alam yang patut dicermati dan bisa dianggap sebagai alert tanda akan adanya gempa. 1. Mulai sekarang kalo jalan jangan suka nunduk. Liat-liat dong ke langit... Kalo di langit ada awan yang berbentuk aneh seperti angin puting beliung atau seperti pohon atau seperti batang... pokoknya bentuknya berdiri/vertikal... kemungkinan besar itu adalah awan yang disebut Awan Gempa yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi. Contohnya seperti ini nih (Kobejishingumo): <http://fibs.blogs.friendster.com/.shared/image.html?/photos/uncategorized/kobejishingumo.jpg> Kobejishingumo ini adalah foto awan yang terlihat di Kobe sebelum gempa besar Kobe, Januari 1995 kumo1. http://fibs.blogs.friendster.com/.shared/image.html?/photos/uncategorized/kumo1.jpg Kumo1(kumo2) <http://fibs.blogs.friendster.com/.shared/image.html?/photos/uncategorized/kumo2.jpg> Kumo2(kumo3) <http://fibs.blogs.friendster.com/.shared/image.html?/photos/uncategorized/kumo3_1.jpg> Kumo3_1 <http://fibs.blogs.friendster.com/.shared/image.html?/photos/uncategorized/kumo4.jpg> Awan berbentuk aneh kayak gitu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan sangat besar dari dalam perut bumi, sehingga 'menyerap' daya listrik yang ada di awan... Makanya bentuk awannya kayak kesedot kebawah gitu. Gelombang elektromagnetis itu sendiri terjadi akibat adanya pergeseran atau patahan lempeng bumi. Tapiiiiiiii... kalo ada awan seperti itu di langit, belum tentu itu awan gempa juga. Mungkin aja karena asap pesawat atau emang bentuk awannya dari sananya udah begitu. Nah, untuk memastikan itu awan gempa atau bukan, coba liat no. 2. 2. Coba lakukan uji medan elektromagnetis di dalam rumah. - Cek siaran TV, tiba-tiba brebet-brebet apa enggak. - Kalo ada mesih fax, coba cek apakah lampunya tiba-tiba blinking padahal lagi nggak transmit data. - Coba suruh orang lain kirim fax ke kita, cek apakah fax yang kita terima teksnya berantakan apa enggak. - Coba matiin arus listrik. Cek apakah lampu neon tetap menyala redup/remang walaupun nggak dialiri arus listrik. Kalo TV tiba-tiba mbrebet, lampu fax blinking padahal lagi nggak transmitting, fax yang kita terima teksnya berantakan dan lampu neon tetep nyala walaupun listrik mati, itu berarti memang sedang terjadi gelombang elektromagnetis luar biasa yang kasat mata dan nggak bisa dirasakan manusia. Tapiiii... kalo ada awan gempa di langit dan terbukti ada gelombang elektromagnetis luar biasa, belum tentu juga akan terjadi gempa. Nah, untuk memastikan lebih lanjut, coba liat no. 3. 3. Perhatikan hewan-hewan. Amati apakah hewan-hewan seperti "menghilang", lari ngibrit atau bertingkah laku aneh/gelisah... Biasanya insting hewan sangat tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis. Naaaahhhh... kalau tiga tanda tersebut diatas itu ada atau terlihat dalam waktu bersamaan, maka anda-anda semua harus segera melakukan tindakan antisipasi. Tiga tanda tersebut kemungkinan besar menunjukkan bahwa memang akan terjadi gempa berkekuatan besar. Sebisa mungkin segera lakukan tindakan penyelamatan diri. Walaupun sudah keliatan di langit, awan gempa tetap tidak menunjukkan kapan persisnya gempa akan terjadi. Awan seperti salah satu foto diatas itu keliatan di langit Kobe 8 hari sebelum gempa Kobe terjadi tahun 1995. Sebelumnya di tahun 1993, awan gempa terlihat satu hari sebelum gempa Kagoshima. Tapi awan seperti itu keliatan hanya 4 jam sebelum terjadi gempa Niigata 2004. Makanya kalau memang liat awan gempa dan memang sudah ada tanda-tanda seperti yang disebut diatas, secepat mungkin selamatkan diri dan keluarga untuk menghindari kemungkinan yang paling buruk. Gimana kalau gempa besar keburu terjadi sedangkan kita sama sekali belum siap-siap? Yaaah... selain pasrah dan berdoa, kalo bisa juga sigap. Cepat buka pintu akses keluar lebar-lebar, tapi jangan langsung lari keluar. Lebih baik berlindung di bawah meja, karena kalau berhamburan keluar rumah, bisa-bisa nanti kepalanya ketiban benda-benda keras yang berjatuhan dari atas. Kenapa harus buka pintu lebar-lebar? Karena ditakutkan kalau bangunan rumah rusak akibat getaran, nanti bisa menekan kebawah dan bikin pintu jadi macet, susah dibuka. Kalau rumah mau roboh dan pintu nggak bisa dibuka kan malah bahaya, kita bisa ketimbun didalam. Makanya, inget ya... langsung buka pintu akses keluar. Gempa berkekuatan besar tentu saja ada impact-nya, yang bisa berwujud bencana jenis lain. Kalau skala gempanya besar dan episentrumnya di dasar laut, kita harus selalu waspada akan bahaya datangnya gelombang Tsunami. Tingginya gelombang bisa mencapai puluhan meter seperti yang terjadi di Aceh, bisa juga cuma 2 meter-an. Tapi biarpun cuma 2 meter, gelombangnya nggak main-main. Kekuatannya dahsyat (seperti nggak habis-habis) dan tekanannya bisa mencapai 190 kilogram. Bayangin kalau badan ketimpa beban seberat itu.... Beberapa hal yang bisa dijadikan tanda akan datangnya gelombang Tsunami adalah laut tiba-tiba menyurut sampai agak jauh ketengah dan burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi ke arah darat. Kalau sudah begitu, jangan pake acara sempet ngambil-ngambilin ikan yang ketinggalan di pasir deh...!!! Langsung lari ke daerah yang lebih tinggi... SEGERA!!! Nah apa yang harus dilakukan kalo nggak sempet lari sementara Tsunami udah di depan mata? Penting nih. Selain pasrah dan berdoa... Jangan berlindung di balik tembok atau pagar beton karena bisa pecah dan malah membahayakan orang yang berlindung dibaliknya. Sebisa mungkin berlindung di balik rimbunan tumbuhan (pohon/tanaman/semak/rawa). Kekuatan gelombang jadi terpecah dan nggak memusat kalau membentur tanaman. Salah satu rekaman video waktu pas kejadian Tsunami December kemarin menunjukkan seorang turis bule selamat karena berlindung dibalik rimbunan pohon. Betapa pun..... yang bisa meredam kekuatan alam ternyata justru alam itu sendiri..... Impact lain dari bencana gempa bumi adalah kebakaran. Seperti untuk yang satu ini, Jepang memang lebih rawan daripada Indonesia, karena rata-rata bangunan rumah di Jepang terbuat dari kayu. Selain itu penduduk Jepang kalo nyalain kompor nggak pake gas tabung elpiji seperti di Indonesia, melainkan gas-nya udah disalurkan melalui saluran pipa-pipa gas dibawah tanah dari perusahaan gas negara langsung ke rumah-rumah. Waktu gempa Kobe terjadi, banyak rumah dan bangunan terbakar karena gempa mengakibatkan saluran pipa gas dalam tanah pecah dan bocor. Tapi walaupun begitu, ada baiknya penduduk Indonesia juga waspada akan bahaya kebakaran pasca gempa, mengingat banyak lokasi pemukiman yang rapet-rapet... Mikirin ini semua bikin gue merinding. Karena sehebat-hebatnya manusia, tetep aja dia cuma titik kecil di dunia. Tapi... Tuhan itu baik kok. Buktinya, walaupun ada bencana alam dahsyat, manusia tetap masih diberi kesempatan untuk menyelamatkan diri dan kalau selamat supaya menjadi manusia yang lebih baik. Yaah, begitulah informasi yang gue dapet. Semoga berguna buat yang baca. Kalo ngga berguna pun juga nggak papa. Baiklah, sekian dulu. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/1dTolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> ------------------------------------------------ ADIL-Net will remain a Free Forum until further notice. Disclaimer: The opinions and views posted are not necessarily that of the list owner's or ADIL's -------------------------------------------------- Send a blank e-mail to: [EMAIL PROTECTED] - to subscribe to the list [EMAIL PROTECTED] - to unsubscribe from the list [EMAIL PROTECTED] - to switch your subscription to normal [EMAIL PROTECTED] - to switch your subscription to digest ADIL Homepage: http://members.easyspace.com/reformasi/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ADIL-Net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/