Senang juga mengetahui sisi lurusnya 'oom' PG ^^

--- Pada Sel, 12/5/09, Perananta Ginting <perana...@mkpi.panasonic.co.id> 
menulis:

Dari: Perananta Ginting <perana...@mkpi.panasonic.co.id>
Topik: ~ aga ~ FW: Rantai Kebaikan
Kepada: aga-madjid@googlegroups.com
Tanggal: Selasa, 12 Mei, 2009, 9:01 AM




 
 

 

 

 









  











Mungkin r
 eka n-r eka n
s eka lian sudah pernah menerima dan
membaca email ini,namun tidak mengapa jika memang saya mengirim kembali agar
kita sama-sama mengingat dan memperoleh penyegaran dari
cerita dibawah ini sambil melakukan akivitas kita. mungkin juga
dengan membaca cerita ini akan bermamfaat bagi kita semua dengan mengambil
makna dari cerita ini.   







  

















  


 
  
  
   
    
    
     
      
      
       
        
        
         
          
          
           
            
            Rantai Kebaikan  
               
            

            Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia
            sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak
            gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan
            pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil
            Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih
            menyala ketika pria itu mend eka ti
            sang nyonya.

            

            Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada
            seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah
            pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan
            miskin dan kelaparan.

            

            Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara
            berdiri di sana 
            kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan
            itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.

            

            Kata pria itu, "Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya.
            Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat!
            Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson .."

            

            Wah, sebenarn ya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita
            lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk.
 Bryan merangkak ke bawah bagian
            sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak
            itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat
            mengganti ban itu.. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya
            terluka.

            

            Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu
            menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia
            mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari
 St. Louis dan hanya sedang lewat
            di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.

            

 Bryan hanya
            tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang nyonya
            menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima
            kasihnya. Berapapun ju mlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita
            kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin
            terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.

 Bryan tak
            pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain
            tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan
            Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada
            waktu yang lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan
            tidak pernah ia berbuat hal sebaliknya.

            

            Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin
            membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat
            seseorang yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang
            dibutuhkan kepada orang itu, dan
 Bryan menambahkan, "Dan
            ingatlah kepada saya."

            

 Bryan menunggu
            sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari itu dingin
            dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika ia
            pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.

            

            Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe
            kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil,
            dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu
            nampak agak kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah
            tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya.

            

            Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih
            untuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum
            manis meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri
            sepanjang hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang
            hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan
            keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para
            pelanggan restoran. Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang
            tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik
            kepada orang asing seperti dirinya.

            Dan wanita lanjut itu ingat kepada
 Bryan .

            

            Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan
            uang kertas $ 100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk
            memberi uang kembalian kepada wanita itu. Ketika kembali ke
            mejanya, sayang s eka li
            wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita
            itu.

            Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.

            

 Ada butiran air
            mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu:
            "Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya.. Saya juga pernah
            ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal
            yang sama seperti yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas
            kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan: 'Jangan biarkan
            rantai kasih ini berhenti padamu.'"

            

            Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.

            

            Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang
            harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu
            memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia
            pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia
            memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita
            itu. Bagaimana wanita baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang
            yang ia dan suaminya butuhkan? Dengan ke lahiran bayinya bulan
            depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.

            

            Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mer
 eka , dan ketika suaminya sudah tertidur
            di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan
            berbisik lembut dan pelan, "Se galanya akan beres. Aku
            mengasihimu, Bryan Anderson!"

            

 Ada pepatah
            lama yang berkata, "Berilah maka engkau diberi." Hari ini
            saya mengirimkan kisah menyentuh ini dan saya harapkan anda
            meneruskannya. Biarkan terang kehidupan kita bersinar. Jangan hapus
            kisah ini, jangan biarkan saja! Kirimkan kepada teman-teman anda!
            Teman baik itu seperti bintang-bintang di langit. Anda tidak selalu
            dapat melihatnya, namun anda tahu mer eka 
            selalu ada.. Tuhan memberkati anda!  
            
           
           
            
              
            
           
          
           
          
         
        
         
        
       
      
       
      
     
    
    HAVE A WONDERFUL DAY AHEAD & EVERY DAY!!! 
    
   
  
   
  
 




















           



  



                                                     
 









   







This e-mail and any files transmitted with
it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity
to whom they are addressed. If you have received this email by mistake please
notify the sender by return e-mail and delete this message from your system.
Any unauthorized use or dissemination of this e-mail in whole or in part is
strictly prohibited. PT Federal International Finance, which has its seat at
North of Jakarta, Indonesia, including its affiliated companies, shall not be
liable for the improper or incomplete transmission of the information contained
in this e-mail nor for any delay in its receipt or damage to your system. PT
Federal International Finance (or its affiliated companies) does not guarantee
that the integrity of this communication has been maintained nor that this
communication is free of viruses, interceptions or interference. 






 






      Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! 
Answers! http://id.answers.yahoo.com
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
thanks for joinning this group.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke