Pengaruhnya baik atau buruk buat Indonesia ya?
pengalaman kemaren-kemaren sih, kalo negara lain krisis, kita ikutan krisis
negara lain kemudian membaik setelah melalui kesulitan, kita masih tetep
krisis  *menghela napas*

[ari.ams]


http://www.kompas.co.id/

Minyak Tembus 100 Dolar AS!!

*NEW YORK, RABU *- Harga minyak mentah untuk kali pertama menyentuh harga
psikologis 100 dolar AS per barel, Rabu (2/1). Kenaikan harga tersebut
antara lain dipicu oleh serangan sejumlah orang bersenjata di Nigeria, salah
satu negara produsen minyak.

Selain karena kasus di Nigeria itu, kenaikan harga minyak itu antara lain
dipicu oleh kekhawatiran investor dan ulah spekulan atas ketersediaan
pasokan minyak untuk beberapa hari mendatang. Beredar kabar bahwa sejumlah
pelabuhan di Meksiko ditutup karena cuaca buruk. Penutupan ini bakal
mengacaukan ketersediaan minyak mentah dunia, mengingat Meksiko merupakan
salah satu pemasok penting.

Setelah berembus kabar bahwa sekelompok orang bersenjata menyerang sebuah
hotel besar di kota Port Harcourt, wilayah Nigeria tengah yang menjadi
daerah industri minyak, harga minyak melambung. Di New York Mercantile
Exchange, harga minyak jenis light sweet crude naik 4,02 dolar AS untuk
pengiriman Januari sehingga mencapai sedikit di atas 100 dolar AS per barel.
Namun, beberapa saat kemudian harga terkoreksi menjadi 99,48 dolar AS per
barel.

Posisi harga 100 dolar AS sudah menjadi angka psikologis sepanjang tahun
lalu mengingat peningkatan harga minyak secara drastis terjadi sepanjang
tahun 2007 yang mencapai 57 persen. Peningkatan harga yang konstan itu tak
pernah terjadi sebelumnya. Dengan posisi harga 100 dolar AS atau di atasnya
bakal berdampak pada situasi ekonomi dunia.

Peningkatan harga minyak yang konstan itu antara lain diakibatkan oleh
permintaan yang terus meningkat di China dan India. Di sisi lain pasokan tak
banyak berubah, dan bahkan cenderung menurun.*(APF/AP/Put)*


Minyak Tembus 100 Dollar AS, Wall Street Terpuruk

*NEW YORK,RABU *- Berita harga minyak sempay melebihi 100 dollar AS per
barrel langsung menyeret Pasar Saham Amerika Serikat, Wall Street, pada
perdagangan perdana di tahun 2008.

Dow Jones Indudtrial Average anjlok 220,86 poin (1,67 persen) ke posisi
13.043,96. Indeks Nasdaq melemah 42,65 poin (1,61 persen) ke 2.609,63.
Sedang Indeks S&P 500 turun 21,20 poin (1,44 persen) ke 1.447,16.

Tembusnya minyak ke harga psikologis,100 dollar AS per barel serta pelemahan
sektor manufaktur lebih dari yang diharapkan, dikhawatirkan semakin memicu
pelambatan ekonomi global.

*The Institute for Supply Management* melaporkan indeks manufaktur Desember
turun ke 47,7 persen dari 50,8 persen pada  November, yang memicu
kekhawatiran ekonomi AS akan melambat lebih cepat dari estimasi awal. *
(AP/EDJ)*


Terpukul, Perekonomian Negara Bergantung pada Minyak

NEW YORK, RABU- Harga minyak mentah akhirnya menyentuh angka "keramat" dan
tertinggi sepanjang sejarah, yakni 100 dollar Amerika Serikat per barrel,
Rabu. Kondisi itu memberi pukulan baru bagi negara yang perekonomiannya
sangat bergantung pada minyak, tak terkecuali AS sebagai konsumen minyak
terbesar di dunia meskipun juga sebagai produsen.

Di bursa minyak New York Mercantile Exchange, pada hari Rabu, harga satu
barrel minyak mentah jenis light sweet kontrak penyerahan Februari melompat
3,84 dollar AS ke posisi 99,46 dollar AS. Posisi itu hanya sesaat setelah
menyentuh angka 100 dollar.

Setelah berputar-putar dengan dua rekor  di bulan November 2007, "Harga
minyak akhirnya menyentuh 100 dollar AS, dan kita akan menyentuh (angka itu)
lagi jika suplai ketat dibandingkan dengan permintaan," ujar Bart Melek,
seorang analis pada BMO Capital Markets, sebagaimana diberitakan AFP.

Di London, minyak mentah jenis Brent Laut Utara untuk kontrak penyerahan
Februari juga melompat ke rekor baru 97,05 dollar AS per barrel. Sebelumnya
bertengger di posisi 96,85 dollar, yang berarti melompat tiga dollar AS dari
penutupan Senin lalu. Pasar minyak tutup pada saat perayaan Tahun Baru 1
Januari.

"(Harga) minyak lebih tinggi pagi ini, karena kerusuhan di Nigeria, faktor
stabilitas di Pakistan, perkiraan persediaan minyak dan cuaca dingin musim
salju," ujar Phil Flynn dari Alaron Trading.

Setidaknya 12 orang terbunuh saat perayaan Tahun Baru di pusat minyak
Nigeria, Port Harcourt, meningkatkan kekhawatiran mengenai produksi minyak
mentah di Negara produsen tersebut. Orang bersenjata menyerang dua pos
polisi dan hotel, ujar seorang pejabat militer di kota itu, Rabu.

"Kondisi itu dikhawatirkan akan memicu risiko penurunan produksi minyak di
Nigeria tetap lebih tinggi disbanding dalam beberapa bulan sebelumnya," ujar
Petromatrix analyst Olivier Jakob. (DIS)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke