Benar, Grameen Bank juga adalah bisnis murni dan merupakan cerminan dari teori 
Adam Smith tentang "Wealth of Nation". Tapi juga jangan lupa, kapitalisme yang 
diusung oleh Adam Smith, seorang ekonom klasik, adalah dalam kerangka tujuan 
akhir menuju "wealth of nation" dalam konteks kesejahteraan bersama. 
Kapitalisme menjadi "menyimpang" sejak adanya teori Neo-klasik, yang kemudian 
menyelewengkan kerangka "wealth of nation" menjadi wealth on individu, berbasis 
individu. Memandang bahwa individu adalah subjek tunggal-terpisah. Kalaupun 
pada akhirnya "wealth of nation" tercapai, itu karena ada "wealth of individu", 
dan kalaupun tidak tercapai, itu yang menjadi bermasalah. Karena neo-klasik 
memandang bahwa wealth of nation hanyalah efek samping, bukan tujuan. Itu 
bedanya dengan teori kapitalisme Adam Smith dan mekanisme Grameen Bank

Salam,

Wahyoe

--- On Sun, 8/24/08, Poltak Hotradero <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Poltak Hotradero <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [Keuangan] Grameen Bank
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sunday, August 24, 2008, 10:02 PM










    
            At 11:05 25/08/2008, you wrote:



>Di usia Republik ini yang ke 63, kira-kira dimungkinkan ga ya kalau

>kita mengikuti jejak Moh. Yunus yang memberikan kredit tanpa jaminan

>kepada masyarakat. Apa nantinya tidak menimbulkan nilai NPL yang lebih

>besar?

>Mohon pencerahannya. ..



Apa iya masalah dengan mikro-banking kita cuma masalah jaminan?



Orang sering salah dalam memandang Grameen Bank.  Banyak orang 

berpikir Grameen Bank adalah proyek charitas.  Padahal Grameen Bank 

sebenarnya adalah sebuah bisnis.  Murni bisnis.



Grameen Bank adalah kapitalisme yang dibawa ke level mikro.

Kapitalis yang sekapitalis- kapitalisnya. ..




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke