Lho bukankah ksejahteraan itu ada jika dan hanya jika seluruh komponen 
masyarakat dapat mengakses layanan barang atau jasa yang 
diadakan/dibuat/disediakan oleh masyarakat itu sendiri ?
Dan itu tentunya juga kesejahteraan pejabat yang sebenarnya masyarakat juga dia.
 
Dengan membatasi konsumsi pejabat tentu harapannya uang yang ada dipemerintah 
dimanfaatkan untuk peningkatan infrastruktur masyarakat dan ini juga rawan 
dikorupsi. Jadi biar saja pejabat difasilitasi yang baik, tapi dihukum yang 
keras jika salah. Karena fasilitas yang dinikmati pejabat ya produk masyarakat 
juga yang harusnya tidak diperoleh secara gratisan.

Salam

RM

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Andi MF Avandy" <link2ha...@gmail.com>
Date: Sun, 4 Oct 2009 03:55:11 
To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Langkah paling konkret saat ini menurut saya adalah buat UU yang membatasi 
fasilitas buat pejabat negara. Misalnya mobil cukup kelas avanza (tanpa AC) 
buat presiden dan mentri itu pun dipake ga perlu Nguing2 (voorider). Pejabat 
dibawah ga boleh pake merek yang lebih mahal dari persiden. Anggota DPR tidak 
perlu digaji dan cukup rumah dinas sederhana kalau dibutuhkan. 
Harus ada budaya hidup sederhana dan merakyat. Bayangkan efeknya sangat luar 
biasa buat psikologi masa liat presiden yang begitu berkuasa kemana2 pake mobil 
yang bisa dibeli masyakat kebanyakan. Pejabat publik seperti bupati pasti malu 
kalau kunjungan kerja presiden ke daerah cuma pake avanza atao xenia. Kecuali 
bupati yang tidak punya malu. Heheheh
Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: "ari ams" <ari....@ahlikeuangan-indonesia.com>
Date: Sun, 4 Oct 2009 04:20:48 
To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Hanya melanjutkan opini Pak Reksa dan Pak Rachmas, mungkin untuk thread soal 
inti sari diskusi (tentang sistem ekonomi) tidak nyambung secara langsung.

Ketika korupsi suda jadi budaya a.k.a permisif di tiap level masyarakat alias 
berjamaah, maka upaya anti korupsi terasa bagai pengganggu yang hendak merusak 
tatanan yang sudah "biasa" dilakukan.

Tapi toh yang "biasanya begitu" tidak berarti "benar" meski tidak lantas 
pelakunya bersalah 100% (banyak kasus yang pernah saya tahu, pelaku hanya 
menjalankan perintah). Bersalah sih iya, tapi yang lebi patut dihukum ya yang 
memerintahkan.

Dua paragraf yang sebenarnya ngga nyambung di atas itu hanya mau menunjukkan 
bahwa upaya anti korupsi bukan tanggung jawab pemerintah saja. 
Apalagi karena saya tahu perilaku korup itu tidak hanya terjadi di kalangan 
plat merah, kalangan plat hitam (dab kuning :) pun sama saja kok.. Cuma 
sebutannya bukan korupsi, tapi uang palak lah, nilep lah, entertain lah... 
Intinya sih sama. 

Kita perlu  berani mengakui bahwa: kalo kita sepakat bahwa (ini contoh saja) 
dapat tender dengan didahului serangkaian entertain ini itu dan amplop ini itu 
kepada oknum pemerintah kita sebut KKN, ya kita juga harus berani menyebut KKN 
pula bagi kasus yang sama di swasta.. Minimal secara sebutan umum dulu, secara 
hukum menyusul, karena korupsi secara aturan hukum sejauh ini masih dinisbatkan 
kepada ada kerugian negara atau tidak. Kalo ngga ada itu, meski ada pelnggaran 
hukum, secara hukumnya si belum ada kasus korupsi (nah tolok ukur koruosi dalam 
UU Anti Koruosi ini menurut saya juga perlu diredefinisi) 

Kita, rakyat biasa (terlepas dari soal rakyat kecil atau rakyat besar :) juga 
harus mau turut serta, minimal mulai dari diri sendiri..
Meskipun itu berarti dianggap menentang atau merusak "tradisi" atau lebih sial 
dianggap "membangkang".

Kalau dikaitkan dengan diskusi praktik ekonomi Indonesia, sebab keefektifan 
ekonomi yang diterapkan di Indonesia pasti akan terganggu dengan ketidakpastian 
hukum dan korupsi (secara khusus di pengelolaan keuangan negara, maupun yang di 
swasta). 
Pendapat saya ini tidak bermaksud menutup mata atas kemajuan-kemajuan lain yang 
ada.. 

Belajar untuk tidak korupsi?
Padawans, yuk mare..

BR, ari.ams. --Ari wan Obesiti *halah!*


Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT



-----Original Message-----

From: "Rachmad M" <rachm...@yahoo.com>

Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 

To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>

Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...



Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan 
nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak 
kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan 
akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya 
masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu 
kerja dsbnya



Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni 
kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia.



Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas 
negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri 
ini miskin.



Salam



RM













--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "rx_mencen...@..." 
<rx_mencen...@...> wrote:

>

> ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua 
> orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa 
> ini adalah korupsi.  

> 

> Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini 
> atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli 
> dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, 
> pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi.

> 

> Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat 
> yg dipimpinnya. Dia pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 
> 'masyarakat'. Apa yang dia lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg 
> dilakukan oleh masyarakat yg dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih 
> korup, mungkin sebagian besar rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli 
> rakyat jelata ataupun orang kaya. Coba kita liat, dr level terbawah 
> sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang parkir jalanan yg jarang memberikan 
> karcis parkir, kasir di toko yg jarang mengembalikan uang kembalian secara 
> penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas daripada ikut sidang, dan pasti msh 
> banyak lg contoh lainnya. Selama perilaku2 spt itu blm bisa hilang, saya kira 
> mengharapkan negara yg bersih dr korupsi adalah sebuah utopia.

> 

> Hanya opini pribadi, mohon maaf bila tidak berkenan.

> 

> Salam,

> 

> Reksa

> 

>  

> Sent from my own phone off course :)

> 

> - original message -

> Subject: Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

> From: "Muh. Nurul Falah" <matfa...@...>

> Date: 04/10/2009 08:31

> 

> Makanya harus tegas & konsisten dalam pemberantasan korupsi. Aparat yang

> melanggar harus diberi *sanksi tegas & berlipat.* Apalagi aparat penegak

> hukum (Polisi, Jaksa, Hakim, KPK), kalau perlu dihukum mati & di depan umum

> agar menimbulkan efek jera. Kalau ini dilakukan, apa pun permintaan negara,

> rakyat tidak akan sungkan untuk berkorban.  Kalau sekarang khan prinsipnya,

> kalau bisa bayar pajak sekecil mungkin. Tujuan Tax Planning itu khan

> meminimalkan pajak tanpa melanggar aturan yang ada.

> 

> Yang diperlukan adalah revolusi dalam hal pemberantasan korupsi. Kalau

> sistem ekonomi sudah terlalu banyak modelnya. Orang pinter di negeri ini

> juga tidak terhitung, baik lulusan kapitalis, komunis, syariah, dll.  Perlu

> kekompakan semua lapisan masyarakat untuk melakukannya. Menangkap koruptor

> di negeri tercinta ini seperti menangkap tikus di sarang tikus, sangat mudah

> ditemukan !

> 

> Kalau perlu dikeluarkan aturan, barangsiapa yang bisa melaporkan aparat yang

> korupsi maka akan mendapatkan insentif tertentu (misalnya keringan pajak,

> hadiah, dll). Aparat yang ketangkep diproses secara tegas & di liput media

> secara nasional. Biar masyarakat tahu bahwa kita sedang berperang terhadap

> korupsi. Kalau perlu siaran langsung seperti siaran langsung penggerabekan

> teroris di temanggung.

> 

> Maaf kalau saya agak sewot dengan "Musuh Besar Indonesia" ini.

> 

> Rgds,

> 

> Falah

> 

> Pada 4 Oktober 2009 04:57, Andi MF Avandy <link2ha...@...> menulis:

> 

> > Semua sistem berevolusi sebagaimana juga korupsi berevolusi baik kualitas

> > maupun kuantitasnya.

> > Andi MF Avandy

> > Sent from my BlackBerryŽ smartphone

> >

> 

> 

> [Non-text portions of this message have been removed]

>









[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=========================
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-------------------------
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-------------------------
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=========================
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links





------------------------------------

=========================
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-------------------------
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-------------------------
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=========================
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links





------------------------------------

=========================
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-------------------------
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-------------------------
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=========================
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke