artikel asli: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/10/08/08203313/uang.panas.digunakan.untuk.menutup.defisit /Home/Bisnis & Keuangan/Fiskal & Moneter Fondasi Ekonomi Indonesia Rapuh Uang Panas Digunakan untuk Menutup Defisit KAMIS, 8 OKTOBER 2009 | 08:20 WIB
*JAKARTA, KOMPAS.com* - Lebih dari satu dekade sejak krisis 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia belum juga mencapai level yang optimal sesuai sumber dayanya. Selain lajunya yang masih relatif lambat, fondasinya pun terlampau rapuh dan kualitasnya juga rendah. Dalam peluncuran bukunya berjudul Lanskap Ekonomi Indonesia, Rabu (7/10) di Jakarta, ekonom Faisal Basri mengatakan, rapuhnya fondasi pertumbuhan ekonomi, antara lain, tecermin dari menurunnya porsi investasi sebagai sumber pertumbuhan, besarnya potensi gelembung sektor keuangan, dan penutupan defisit anggaran menggunakan dana asing jangka pendek (*hot money* ). Pertumbuhan ekonomi, menurut Faisal, juga kurang berkualitas karena sektor yang tidak diperdagangkan (nontradable) lebih dominan ketimbang sektor yang bisa diperdagangkan (tradable). Sektor yang tidak diperdagangkan, antara lain konstruksi, perdagangan, komunikasi, dan keuangan, sedangkan sektor yang bisa diperdagangkan, antara lain produksi pertanian, pertambangan, dan manufaktur. Disebut kurang berkualitas karena sektor yang tidak diperdagangkan umumnya kurang menyerap tenaga kerja. Selain itu, pertumbuhan yang terjadi juga menciptakan kesenjangan kesejahteraan yang makin melebar antara si kaya dan si miskin serta antara daerah satu dan daerah lainnya. Faisal menjelaskan, penurunan porsi investasi sebagai sumber pertumbuhan amat berbahaya mengingat hanya investasilah yang bisa menaikkan kapasitas ekonomi dan menciptakan kesinambungan. Perekonomian semakin rapuh karena ternyata dana uang panas juga digunakan untuk menutup defisit anggaran pemerintah. Jika suatu ketika APBN mengalami defisit besar, lalu dana-dana asing yang parkir mendadak terbang ke tempat lain, negara akan mengalami kesulitan likuiditas dan kredibilitas yang membahayakan, ujar Faisal. *Kualitas pertumbuhan* Kerapuhan dan rendahnya kualitas pertumbuhan inilah yang, menurut Faisal, membuat pengentasan rakyat dari kemiskinan terhambat, tingkat pengangguran tetap tinggi, sektor informal membengkak, dan kesenjangan kesejahteraan dalam masyarakat makin lebar. Sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan itu, Faisal mengusulkan empat prioritas, yakni pembangunan sumber daya manusia, harmonisasi sektor tradable dan nontradable demi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan seimbang, pembenahan infrastruktur serta pengoptimalan sumber dana bagi pembangunan yang berkelanjutan. Sementara itu, wakil presiden terpilih 2009-2014 Boediono mengatakan, dengan pengalaman dua kali krisis, Indonesia seharusnya tidak terperosok ke dalam krisis ketiga. (FAJ/OIN) ** *Sumber : Kompas Cetak * * * [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ========================= Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com ------------------------- Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 ------------------------- Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ========================= Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/