Saya juga sering mengalami di bank BCA. Tapi biasanya temporary dan kembali ke saldo yang benar. Jumlahnya sekitar 20an jt, 50an jt, bahkan sempat 189jt. Waktu itu tercetak di buku tabungan. Saya sempat tanya ke cso dia cuma bilang gak ada masalah. Setelah beberapa jam saldo normal kembali.
Ada teman yang cerita sempat ambil cash waktu dia dapet "saldo siluman" ini dan tidak difollow up oleh bank. IMHO, Mungkin pihak IT bank sudah tahu ada "bug" ini dan dianggap "minor" risk :-) Kalaupun sampai trilyunan kan ada maksimum pengambilan (melalui e-channel ataupun teller) per hari. Luckydraw kalee... :-) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: Mohammad Andri Budiman <mand...@gmail.com> Date: Mon, 8 Feb 2010 16:38:05 Subject: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun? Rekan-rekan yth., Saya tidak tahu apa lagi yang salah di negara ini. Kisah di bawah menceritakan, Alimin yang hanya punya *Rp. 5 juta* di tabungan, kemudian - *for some mysterious reasons* - tiba-tiba *"naik" menjadi Rp. 13 triliun*, dan saat lainnya ternyata *ada "penarikan Rp. 22 triliun"* sehingga tabungannya menjadi *minus Rp. 9 triliun. **Two questions remain in my head:* -1. Sejak kapan seseorang bisa men-debet uang lebih daripada saldo? -2. Dan apakah bisa nantinya saldo minus tersebut "dipelintir" menjadi hutang si nasabah? Salam, CA Source: http://www.detiknews.com/read/2010/02/08/122507/1295059/10/kisah-alimin-rp-13-triliun-yang-kaya-sekaligus-miskin-mendadak --begins-- Kisah Alimin 'Rp 13 Triliun' yang Kaya Sekaligus Miskin Mendadak Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews dok detikcom Makassar - Alimin, terkejut bukan kepalang saat mengetahui dana tabungannya di Bank M melonjak pesat menjadi Rp 13 triliun. Dan dia lebih terkejut lagi karena tak lama kemudian tabungannya justru menjadi minus Rp 9 triliun. Alimin adalah petani sederhana di kota Pare-pare, Sulawesi Selatan. Tak hanya sederhana, dia juga gemar menabung. Sedikit demi sedikit, hasil kerja kerasnya disimpan di Bank M cabang Pare-pare. Sekitar November 2008, Alimin mendatangi kantor Bank M cabang Pare-pare. Dia berniat meminta print out tabungannya untuk mengetahui data terbaru jumlah tabungannya. Jantung Alimin mendadak berdegup keras saat melihat deretan angka di buku tabungannya. "Saldo tabungan saya tertulis Rp 13 triliun. Uang itu masuk pada tanggal 3 November 2008. Padahal tabungan saya hanya sekitar Rp 5 juta," ungkap Alimin kepada detikcom melalui telepon, Senin (8/2/2010). Wajar memang bila jantung Alimin mendadak berdegup keras. Bagi dirinya yang cuma seorang petani, jumlah uang sebanyak itu di tabungannya adalah sangat tidak masuk di akal. Dia senang, bercampur bingung. Batinnya bertanya-tanya dari mana uang sebanyak itu? Bagaimana bisa dia kaya mendadak? Ini kenyataan atau cuma mimpi? Semua pertanyaan itu berkecamuk di benak pria berusia 43 tahun ini. Dia juga sempat bertanya ke anaknya, apakah mengirimkan uang ke dirinya sebanyak itu. Tentu saja sang anak menjawab dengan tegas, tidak! Keterkejutan Alimin ternyata tidak sampai di situ. Tiga hari kemudian dia kembali ke kantor Bank M. Dia ingin memastikan apakah uang sebanyak itu benar-benar ada di rekeningnya. Tapi kenyataan sebaliknya yang dia dapat. "Ternyata ada penarikan Rp 22 triliun. Jadi tabungan saya minus Rp 9 triliun," ungkap Alimin. Menurut Alimin, saat itu dirinya langsung lemas. Kalau itu benar, bagaimana bisa dia membayar utang sedemikian besar. Sampai tujuh turunan keluarganya pun utang itu tidak akan lunas. Alimin akhirnya meminta penjelasan dari pihak Bank M. Dia memperoleh jawaban, bahwa itu semata-mata persoalan teknis. Alimin diminta tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Dananya juga dijamin tidak hilang. Lalu mengapa Alimin baru mengungkapkan kasusnya tersebut sekarang ini? Menurut Alimin, hal itu terkait dengan maraknya kasus rekening nasabah sejumlah bank yang bermasalah belakangan ini. Dia khawatir, apa yang dialaminya sekitar 1 tahun lalu lebih itu menjadi persoalan bagi dirinya. "Memang selama ini tidak ada masalah dengan rekening saya. Saya juga tidak diminta membayar utang Rp 9 triliun. Saya cuma khawatir ada apa-apa nantinya. Saya ingin tahu dari mana uang itu, dan ke mana larinya, agar tidak jadi masalah di kemudian hari," ungkap Alimin. --ends-- [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ========================= Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com ------------------------- Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 ------------------------- Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ========================= Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/