Eh sori bapak ibu ... cuma berharap kebaikan buat Republik Indonesia. Di jaman pendirian Republik Kita, fungsi pengawasan ini memang selalu jadi problematik. Penggagas negara mengerti bahwa sistem oposisi tidak baik karena ada kemungkinan partai oposisinya narsis dan egois. Pokoknya saat gue gak menang, apapun bakal dilakukan pada pemerintah yang berkuasa asalkan bisa menjatuhkan pemerintah, walaupun korbannya rakyat, ekonomi rakyat, hancurnya sistem perbankan, dll. Contohnya yang gampang adalah soal pajak. Pemerintah yang berkuasa tau bahwa operasi normal pemerintahan perlu pajak untuk mendanai operasi negara. Tapi partai oposisi pasti tau bahwa menurunkan pajak atau bahkan membebaskan pajak adalah suapan paling mudah untuk membeli voting rakyat. Sudah tau pemerintah lagi berat mau bangun infrastruktur atau bayar utang luar negeri, eh malah ngobral janji penurunan pajak.
Lalu muncul ide demokrasi terpimpin, tapi toh gak jalan juga. Lalu demokrasinya Pak Harto, yang banyak diprotes juga. Sekarang demokrasi anak SMA yang mengarah pada arah bentuk oposisi murni, dll.... Entah Ekonomi Pancasila dan Demokrasi Pancasila yang kita cita-citakan masih terjebak dalam limbo, kelihatan tapi belum benar-benar lahir? Bentuk sebenarnya seperti apa juga tidak ada yang tau kali... 2010/3/5 Wong Cilik <gajahpelan...@gmail.com> > May God Bless You pak President... > Tolong jaga Republik Indonesia kita supaya 2014 nanti Pemilu bisa memilih > anggota DPR yang baik dan tidak egois dan lebih intelek. > > 2010/3/5 anton ms wardhana <ari.am...@gmail.com> > > [Non-text portions of this message have been removed]