Sepanjang pengetahuan saya, kita tidak tahu siapa yang membocorkan data pertama 
kali....kita juga tdk pernah tahu bank mana yang tidak meng-outsource direct 
sellingnya.

Saya memahami dan pasti merasakan juga gangguan yang terus menerus dari para 
direct sellers ini, tak siang tak malam, tak hari kerja tak hari libur. Ini 
ekses yang dahulu tidak diperhitungkan penerbit kartu kredit.

Kalo saya tak salah ingat, yang menginisiasi direct seller via telepon adalah 
salah satu bank asing. Mereka memang mengoutsource direct seller, ke perusahaan 
tertentu, dengan alasan karena dari sisi biaya dan result paling efisien. Ini 
mungkin kebocoran pertama timbul, karena once data masuk keperusahaan tersebut, 
mereka bisa mencatat nama dan nomor telpon kita sebelum data diteruskan kebank 
(biasanya kurir yang menjemput data juga dioutsource). Dari sinilah lingkaran 
kebocoran berlanjut.

Yang membuat parah, perusahaan direct selling ini cukup banyak dan biasanya 
diantara mereka sendiri saling jual beli data. Perusahaan ini melayani multi 
bank, asuransi dll...jadi bisa dibayangkan tingkat lingkaran kebocoran data 
yang ditimbulkan.

Terus terang tak ada solusi yang terbaik. Even, membuat pertauran yang 
membatasipun menurut saya tak efektif (peraturan lalu lintas saja tak efektif 
apalagi peraturan direct selling). Bagi saya semuanya menyangkut etika... jadi 
susah lah ngomongnya.

Dilain pihak, kita juga harus memaklumi bahwa biasanya karyawan yang bekerja 
diperusahaan direct selling merupakan karyawan harian yang dibayar berdasarkan 
tingkat keberhasilan atau customer yang menyetujui membuat kartu kredit, KTA 
atau asuransi. Kalo tak salah, tiap kartu yang disetujui mereka hanya dibayar 
50rb....bayangkan satu hari mereka harus telpon 100 orang, tapi yang OK, belum 
tentu ada...Jadi biarkanlah mereka bekerja, siapa tahu masih ada yng butuh 
Kartu Kredit atau KTA atau asuransi...lumayan bisa mempengaruhi statistik 
pengangguran di negara ini....kalo Anda ngak perlu ya uda, bilang aja ngak 
perlu, right after mereka mengucapkan kalimat pertama...ngak usaha ditunggu 
sampai mereka berbusa2 menawarkan produknya....

BTW pekerjaan mereka sebenarnya samalah dengan pekerjaan sebagian dari kita 
yang berperan menjual produk atau jasa dari perusahaan kita. Bedanya cuma 
diproduk yang dijual dan cara...saya sendiri kalo dipikir2 adalah salesman 
juga...dan kadang akan tak enak hati jika customer memperlakukan kita dengan 
tidak hormat....

  



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Tjhen Surya" <su...@...> wrote:
>
> Kartu credit BCA gak bocor & menjamin data nasabah nya
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "tandewi" <wie_...@...>
> To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM
> Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
> berhenti jualan
> 
> 
> Iya,
> Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu...
> 
> Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami 
> ibu,kami menjamin kok data ibu...
> Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu 
> kredit dr 1 bank.
> 
> Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product 
> knowledge yg jelas, jd kesannya "menipu".. Dan kalau telp aduh ga liat 
> waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy 
> pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia..
> 
> 
> 
> Rdgs
> Tan
> 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> 
> -----Original Message-----
> From: "verthandy" <vertha...@...>
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41
> To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
> berhenti jualan
> 
> Kartu kredit lagi...
> 
> Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan 
> salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data 
> pribadi tidak disebar sembarangan?
> 
> Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti 
> menawarkan produk kepada kita?
> 
> Terima kasih.
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> =========================
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =========================
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online: 
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links
>


Kirim email ke