Merawat Cita Besar Kita
Oleh
Yon’s Revolta
   
  Saya percaya, dalam setiap diri kita pasti mempunyai cita besar. Sebuah 
kebahagiaan tersendiri ketika kita bisa menggapainya. Bahkan, sekedar 
membayangkan saja terasa enak. Seringkali, angan itu melayang, melesat begitu 
jauh. Bayangan tentang keberuntungan dan kebahagiaan datang dalam khayal kita. 
Kita sering terlenakan karenanya. Baru setelah kita tersadar pada keadaan 
sebenarnya, kita akan geleng-geleng kepala “ah baru sebatas angan, baru sebatas 
mimpi”.
   
  Memang, menjadi makhluk penghayal itu mengenakkan, imajinasi kita melanglang 
buana kemanapun kita mau. Jelas, memang asyik karena khayalan kita semuanya 
pasti yang indah-indah saja. Mana ada  kita mau  bersusah payah membayangkan 
yang jelek-jelek, yang tragis. Sudah hidup susah kok membanyangkan yang 
susah-susah. Kalaupun ada, kasihan sekali kedengarannya. Sesekali boleh kita 
berkhayal. Hanya saja, kesadaran atas keadaan yang sebenarnya perlu juga kita 
tengok. Keadaan kita yang sekarang seperti apa. Sudahkan cita yang kita semai 
beberapa tahun atau bulan lalu pelan-pelan telah menuai hasilnya. Atau hanya 
berjalan ditempat saja. Hidup kita begitu-begitu saja.
   
  Rugi besar kalau setiap hari tak ada peningkatan dalam diri kita.
   
  Hari ini, kita tengok bersama keadaan diri kita. Umur akan terus berlalu 
semakin senja. Nafas kita akan terus menyerta dalam setiap kehidupan keseharian 
kita. Lalu, apakah progres dalam diri kita. Adakah kemajuan, atau justru terus 
menerus  mengalami kemunduran. Hanya hati-hati kita sendiri yang tahu jawabnya. 
Bangkit dan kobarkan semangat adalah cara kita yang paling sederhana agar 
hitungan hari kita selalu menjadi hari-hari yang penuh makna dengan prestasi 
yang pelan namun pasti kelak akan kita raih. Syukur-syukur dengan cepat lebih 
baik. Ketika orang sedang berpikir tentang kesuksesan, kita telah selangkah 
lebih maju untuk melakukan tindakan nyata meraihnya. Begitulah idealnya.
   
  Sekarang saatnya kita perlu bertanya pada diri kita sendiri, cita besar kita 
apa..?
   
  Ia adalah sebuah pulau impian yang akan kita raih. Dan, jalan untuk menuju 
kesana itulah yang disebut dengan misi. Misi ini tentunya bisa berbacam-macam, 
tergantung kreatifitas kita masing-masing, semakin kreatif dalam berpikir dan 
bertindak, peluang menuju cita besar kita akan semakin terbuka lebar. Tentunya, 
bukan asal cepat saja. Kita perlu berjalan diatas proses dan dalam proses ini 
kita perlu gunakan rumus halal. Kalau cepat tapi tidak halal, tentu kita tolak 
karena ketidak halalan selalu buruk pada ujung dan hasil akhirnya. Kita harus 
yakini benar hal ini. Apalagi kalau kita sebagai seorang muslim.
   
  Jika kita sudah temukan cita besar kita. Selanjutnya adalah merawatnya.
   
  Ibarat seorang petani yang pergi kesawah. Setiap hari menyambangi sawahnya, 
mereka mencangkul sawahnya dan menyemai benih untuk dipanen kelak. Cita mereka 
jelas yaitu panen yang melimpah. Salah satu jalannya adalah “merawat” sawahnya. 
Mungkin saja, ketika mencangkul, akan menemukan belut yang gurih ketika 
digoreng. Dimasak bersama dengan istrinya dan dinikmati bersama. Tapi, harapan 
besarnya tetap panen yang melimpah. Bukan justru setiap hari pergi ke sawah 
hanya mencari belut saja.
   
                Kita juga seperti itu. Setelah menentukan cita besar, kita 
perlu merawatnya. Jika ada kenikmatan yang kecil-kecil dalam proses mencapai 
cita besar kita, anggap itu hanya bonus saja. Kerja kita tetap memfokuskan pada 
cita besar. Bukan malah asyik mencari “belut” semata. Akhirnya, tidak ada kata 
yang bisa saya sampaikan hari ini, selamat menggapai cita besar Anda. Yakini, 
usaha akan berhasil. Tentunya dengan kerja keras dan disertai doa.
  

===========================
~Berikan Sesuatu Pada Kehidupan
Maka Kehidupan Akan Mencukupimu~
http://penakayu.blogspot.com



       
---------------------------------
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke