Profesi sebagai pembantu rumah tangga atau TKW di negeri orang, sering
dipandang sebelah mata. Sekalipun, mereka adalah penyumbang devisa
negara yang tidak bisa disepelekan jumlahnya. Mereka punya peran untuk
keluarga maupun bangsanya, walau penghargaan maupun perlindungan
terhadap mereka sangatlah minim. Tak heran jika yang sering kita dengar
adalah kisah-kisah pilu tentang tidak berdayanya para TKW ini.

Namun, Eni Kusuma, membalikkan semua pandangan tersebut. Enam tahun
menjalani profesi sebagai pembantu rumah tangga di Hong Kong, Eni
berhasil pulang dengan membawa sesuatu. Bukan harta yang berlimpah,
tetapi sebuah hasil proses pembelajaran yang sangat menakjubkan. Di
tengah-tengah kesibukannya sebagai pembantu rumah tangga, ia berhasil
mengasah bakat menulisnya dan bergaul dengan komunitas yang lebih luas
melalui internet.

Lulusan sebuah SMA di Banyuwangi, Jawa Timur, ini pun aktif di sejumlah
mailing list penulisan. Di sana keterampilannya berkembang pesat dan ia
mulai bergaul dengan sejumlah penulis sukses. Artikel-artikelnya pun
tersebar dan semakin diapresiasi oleh khalayak. Sejumlah artikel
motivasinya juga berhasil dimuat di situs motivasi dan pengembangan diri
terpopuler, Pembelajar.com. Dari situlah akhirnya pada April ini Eni
berhasil meluncurkan sebuah buku motivasi berjudul Anda Luar Biasa!!!
(Fivestar, 2007).

Di Indonesia atau bahkan dunia, mungkin Anda Luar Biasa!!! adalah buku
motivasi pertama yang ditulis oleh seorang pembantu rumah tangga. Dan,
tak tanggung-tanggung, buku ini juga dikomentari oleh tak kurang dari 27
penulis, motivator, tokoh, atau aktivis yang punya nama. Mungkin, semua
ini merupakan bentuk apresiasi atas semangat dan kemauan belajar
penulisnya yang benar-benar menyentuh hati.

Eni yang kini berusia 30 tahun, terus belajar mengasah kemampuan
menulisnya. Ia juga mulai membagikan semangatnya melalui forum-forum
seminar, diskusi, serta talk show di radio-radio. Sasaran yang sedang
dia bidik adalah seminar di berbagai kampus untuk menyemangati para
mahasiswa atau generasi muda umumnya. Berikut adalah wawancara Edy
Zaqeus dari Pembelajar.com dengan Eni Kusuma melalui email akhir Maret
2007 lalu.

Bagaimana perasaan Anda setelah buku pertama Anda terbit?
Berbunga-bunga. Ada mawar, anggrek, tulip, dan enceng gondok...he he he.
Bagaimana ceritanya sampai akhirnya Anda bisa menulis sebuah buku
motivasi?
Awal cerita dari sebuah dream saya yang ingin diakui secara intelektual.
Mulanya masih kabur. Sama halnya dengan seorang gadis yang bermimpi
tentang pangeran pujaannya. Masih kabur. Namun, setelah bertemu dengan
pria yang mendekatinya secara nyata, lama-lama bayangan itu semakin
jelas. Karena dream saya masih kabur, awalnya saya belajar membuat
naskah novel, cerpen, dan puisi. Ketika saya posting di milis
kepenulisan yang saya ikuti bernama Kossta—milis untuk para TKW di
Hongkong yang suka nulis—karya-karya saya banyak yang mengomentari.
Setelah saya amati, saya rasa menjadi komentator itu lebih cerdas dan
elegan. Maka saya BELEJAR "berkarier" di jalur ini. Banyak yang skeptis:
"Who's talking? Emangnya Eni itu siapa?" Namun, seorang guru dan senior
saya nekat mengirimi saya buku Resep Cespleng Menulis Buku Best Seller,
karya Edy Zaqeus. Mungkin, biar "kegilaan" saya semakin terasah.
Dari situ saya mengenal Pembelajar.com. "Korban" komentar saya
yang pertama adalah artikel Jennie S. Bev, si penulis buku Rahasia
Sukses Terbesar. Jennie adalah penulis wanita yang sukses di negeri
Paman Sam. Dia terkenal karena menulis. Kenapa saya komentari dia?
Karena saya ingin "dilihat". Inilah awal saya membuat artikel-artikel
"motivasi"—yang istilahnya saja baru saya dengar setelah bergaul
dengan komunitas Pembelajar.com.


Pada waktu menyusun buku ini, Anda masih berprofesi sebagai pembantu
rumah tangga di Hongkong. Bagaimana bisa Anda meluangkan waktu untuk
menulis?
Bisa. Saya memanfaatkan segala kesempatan di antara kesempitan. Saya
mengalokasikan waktu satu jam sebelum tidur malam untuk menulis dengan
tangan. Lalu, di saat libur tiba, saya ketik di komputer. Biasanya saya
ngetik di perpustakaan, kantor pos, dan pusat perbelanjaan yang
memberikan pelayanan internet gratis. Saya juga bisa akses internet di
saat-saat menunggu anak asuh saya les. Atau, ketika saya belanja ke
pasar.

Selama ini, pembantu rumah tangga selalu dikonotasikan sebagai orang
tidak berpendidikan, minim keterampilan, dan hidup tanpa harapan dengan
gaji yang sangat rendah. Pandangan Anda?
Saya tidak pernah memandang orang dari profesinya. Profesi hanya
sementara. Sebagai batu loncatan saja untuk mendaki ke profesi yang lain
yang lebih baik. Saya hanya memandang orang dari "kemauannya untuk
belajar". Siapa pun dia! Meskipun dia seorang pejabat, anggota dewan
yang terhormat, pembantu, pemulung, tukang kayu, dan tukang sapu jalan.
Jika tidak mau BELAJAR, maka mereka termasuk yang tidak berpendidikan.

Banyak orang-orang dari profesi "terhormat" yang merugikan orang lain
dan negara. Sebaliknya, tidak sedikit orang-orang dari profesi
"rendahan" yang berguna bagi orang lain dan negara. Kami, para pembantu,
tertawa saja melihat ulah birokrasi yang merugikan dan mempersulit kami.
Padahal, semuanya bisa dipermudah. Atau sebagai orang miskin, kami geli
dengan anggota dewan yang terhormat, protes atau demo karena diminta
untuk mengembalikan uang rapelan.
Sekarang jelas bukan, siapa yang berpendidikan apa? Siapa yang lebih
miskin? Siapa yang merasa lebih "rendah" gajinya? Saya justru termasuk
pembantu dengan nomor urut ke sekian dari sekian banyak senior saya yang
sukses menjadi pengusaha, wartawan, penulis, pengajar, investor, dll.
Karena, mereka punya dream dan mau BELAJAR.
Apa komentar majikan Anda ketika Anda menulis artikel di website, hingga
kemudian bisa jadi naskah buku?
Awalnya senang dan mendukung banget. Dan ini saya ceritakan dalam buku
saya itu. Tapi, lama-kelamaan dia "uring-uringan". Yang saya kerjakan
selalu salah. Dan, dia sering mengada-ada dalam memberikan perintah.
Supaya "tenang", saya bilang padanya kalau saya sudah berhenti menulis.
Lalu, saya melakukan aktivitas ini dengan sembunyi-sembunyi. Mungkin,
dia takut saya akan menomorduakan tugas utama saya sebagai pembantu.


Sebenarnya, apa motivasi Anda menulis buku dengan judul Anda Luar
Biasa!!! ini?
Saya ingin membuktikan bahwa hambatan apa pun bisa ditaklukkan. Asal,
kita sadar akan keluarbiasaan potensi diri kita dalam mewujudkan dream
kita. Yang membedakan manusia dari makhluk lainnya kan dream? Dan, dream
milik semua orang. Dari segala macam profesi dan latar belakang. Saya
berani bermimpi, bagaimana dengan Anda semua?

Kalangan mana saja yang ingin Anda sentuh dengan buku ini?
Semua kalangan yang bisa baca. Tanpa terkecuali. Dari semua profesi dan
latar belakang. Seperti, para pembantu yang ada di dalam dan luar
negeri. Atau, calon pembantu yang berada di yayasan-yayasan pengerah
pembantu dan baby sitter. Juga mereka yang berada di PJTKI-PJTKI.
Pemulung sampah Indonesia, asongan, tukang antar koran, guru, dosen,
mahasiswa, pelajar, pejabat, anggota dewan yang terhormat, dll. Semua
pribadi dari yang "acak adul" sampai pribadi yang terkendali. Pribadi
yang "acak adul", seperti mereka yang belum dipenjara, akan dipenjara,
sedang dipenjara, dan sudah dipenjara atau mantan narapidana. Semua saya
sentuh.

Anda "hanya" lulusan SMA, sementara—dari komentar-komentar
untuk buku Anda—tampak sekali bahwa Anda sangat cerdas dan berbakat.
Bagaimana Anda mendapatkan semua itu?
Saya? Sangat? Cerdas dan berbakat? Salah tingkah saya....Eni salah
tingkah.... Lipatan-lipatan otak kita—yang diciptakan oleh Yang Maha
Cerdas—tidak terbentuk dengan sendirinya. Lipatan-lipatan itu
terbentuk karena seringnya otak diajak berpikir dan menganalisis tentang
hal-hal yang bermutu dan penuh makna. Semakin terlatih, semakin
berkembang, dan semakin banyak lipatannya. Dan, cerdas hanyalah efek.
Bakat apalagi. Cerdas secara emosional, intelektual, maupun spiritual.
Saya mendapatkannya, atau melatihnya, dengan membaca kitab suci. Makna
dalam kitab suci adalah makanan jiwa yang sangat bergizi. Sedangkan
buku-buku bermutu lain—baik yang saya pulung dari sampah bacaan,
beli sendiri, pinjam, maupun dikasih oleh orang-orang
tercinta—adalah pelengkap untuk menambah pengetahuan. Sementara,
tingkah laku atau perilaku orang-orang di sekitar adalah sarana
pembelajaran saya untuk menambah wawasan. Dari sanalah saya belajar.
Kabarnya waktu kecil Anda gagap bicara?
Saya jadi tersipu pilu nih... Ini kabar yang kurang berwibawa... Bukan
hanya gagap akut. Selain kurang gizi dan ASI, berbagai penyakit kulit
juga sempat jadi sahabat karib saya di waktu kecil. Kurap, kudis, jamur,
dan gatal-gatal. Tanyalah pada orang-orang terdekat saya. Pasti mereka
akan menjelaskan dengan sangat antusias. Sebenarnya, ini kurang elegan
untuk dijadikan pesona, apalagi untuk mem-branding saya. Tapi, mungkin
ini akan menjadi salah satu faktor keluarbiasaan diri saya...he he
he....
Sebenarnya, gagap itu masalah psikis. Kondisi saya yang terlahir dari
ortu yang "acak adul" secara emosi menjadikan saya gagap bicara, minder,
tertutup, sekaligus cuek hingga remaja. Dan miskin adalah efeknya. Lima
tahun lagi dalam kondisi yang sama, saya mungkin bisa menguasai 70
bahasa dari sepuluh negara dalam waktu bersamaan he he he.... Tragis
memang! Setahu saya, dalam speech therapy ada dua mcam gagap, yaitu
stuttering dan stammering. Stuttering adalah gagap atau kesulitan saat
akan mulai bicara. Sedangkan stammering adalah gagap atau kesulitan saat
akan mengakhiri suatu kalimat. Saya menderita stuttering ini.
Saya kerap mendapati kondisi rumah, berubah seperti menjadi ruang
penyiksaan tawanan perang oleh "tentara" dari "sekte aliran
sesat" ha ha ha.... Dan, jika kami, anak-anaknya, tidak menghindar,
kami tentu akan menjadi objeknya. Saya masih belum tahu, apakah cacat
pendengaran kakak perempuan pertama saya itu karena efek beruntun dari
ritual tersebut. Terkadang, orangtua saya sangat dewasa dan bijaksana.
Makanya, saya betah diskusi dengan ayahanda saya. Terkadang juga, mereka
dapat menjadi pasangan "tentara gila" yang percaya ada sekawanan
"serigala" dari planet lain, yang akan mengobrak-abrik wilayah
kekuasaannya.


Anda juga suka memulung sampah-sampah bacaan?
Sebenarnya, ini juga hal yang "aneh" untuk dijadikan pesona he he he....
Saya memang suka membaca. Berhubung tidak ada fasilitas bacaan untuk
dibaca, maka sampah-sampah bacaan dari potongan-potongan buku, koran
bekas, atau kartu motivasi Harvest di TPA menjadi "korban" saya.
Kegitan saya sepulang sekolah memang memulung sampah. Setelah itu
berangkat ngaji di surau.

Sekarang setelah kembali ke Indonesia, apa yang ingin Anda lakukan?
Belajar banyak hal. Sekarang lagi aktif menulis dan belajar menulis
skenario. Dalam kesempatan ini saya hendak meminta kepada para penulis
skenario profesional. Buatlah cerita yang masuk akal, mencerdaskan, dan
memotivasi! Energi yang muncul dari cerita yang memotivasi pasti akan
sangat dahsyat efeknya bagi perkembangan kualitas mental pemirsa. Jangan
bikin yang sebaliknya. Karena, energi negatif dari suatu cerita yang
sebaliknya, akan berdampak sama pula. Saya juga siap sharing kepada
siapa saja.
Oya, seratus persen dari penjualan buku Anda Luar Biasa!!! ini akan
masuk ke rekening yayasan Eni Kusuma Foundation, yang ingin saya dirikan
untuk memberi pendidikan anak-anak miskin. Ini mimpi terbesar saya.
Semoga. Tuhan memberkati kita semua. By the way, saya juga berkeinginan,
suatu saat nanti saya diberi kesempatan berada di antara para anggota
dewan yang terhormat. Sebenarnya, ada apa sih antara pemerintah dengan
kondisi Indonesia saat ini?

Apa yang ingin Anda serukan kepada para pembantu rumah tangga di seluruh
Indonesia, bahkan mungkin dunia?
Pesan saya, jadilah pembantu yang profesional. Bekerjalah sambil
belajar. Dan, belajarlah dari orang-orang sukses. Untuk mempercepat,
jangan belajar dari orang-orang "kebanyakan". Banyaklah melihat
dunia dengan membaca. Pembantu adalah profesi yang sangat terhormat,
tanpa tanda kutip! Pembantu adalah profesi yang "kaya". Karena, itu
profesi yang melambangkan kesabaran. Kesabaran adalah ibu dari
kesuksesan. Pembantu yang baik adalah tangan Tuhan yang penuh dengan
pengabdian. Beranilah bermimpi dan wujudkanlah apa yang kalian inginkan.
Bukalah pikiran. Tuhan Memberkati.

Seruan Anda bagi generasi muda kita, terutama para mahasiswa?
Untuk para generasi muda, terutama untuk para mahasiswa, kendalikan
emosimu! Banyaklah membaca dan belajar! Kenali minatmu sedini mungkin!
Carilah mentor! Jika perlu, jadilah orang suruhan dari orang sukses di
bidang yang engkau minati! Serap ilmunya! Bekerja samalah dan jual ide
kamu pada mereka! Jangan pernah menyerah! Dan, sukses hanyalah efek!
Tuhan memberkati!
Sekarang sedang menyiapkan buku apa lagi?

Buku "Chicken to Eagle". Sebuah buku tentang mencerdaskan
kesadaran yang lebih eksploratif lagi. Judul ini saya dapat dari Adi W.
Gunawan. Ketika saya berkesempatan bincang-bincang dengan beliau. Juga
buku "mencerdaskan kesadaran" yang lain, yaitu kumpulan cerita kocak.
Saya sempat surprise ketika beberapa cerita itu saya posting di milis
"Penulis Best Seller" ternyata membuat Edy Zaqeus tertawa. Luar
Biasa! Ini hal yang membanggakan saya. Saya jadi ingin baca buku Zen
seperti yang dia bilang.

Bila perjalanan hidup Anda dan nilai-nilai yang Anda pegang bisa
dirumuskan dalam sebuah kalimat, bagaimana bunyinya?
BELAJAR ADALAH HAK SAYA!!! Perjalanan hidup saya adalah proses belajar
itu sendiri. Dan, nilai-nilai yang saya pegang adalah hasil dari belajar
saya tentang nilai-nilai.

Ok, semoga Anda sukses!
Terimakasih atas bimbingan Anda selama ini. Terimakasih pula
wawancaranya. Terimakasih kepada seluruh pengunjung Pembelajar. com.
Salam Sukses Luar Biasa!!![ez]


sumber: http://pembelajar.com



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke