Salam
Silakan bagi anda yang tertarik pada tema diskusi ini bisa hadir. Diskusi 
Komunitas Utan Kayu bulan ini tentang buku Adonis al-Tsabit wal Mutahawwil 
(Yang Tetap dan Yang Berubah).
Mohamad Guntur Romli

Penanggungjawab Diskusi Komunitas Utan Kayu.


http://utankayu.org/in/index.cfm?action=detail&cat=event&id=130

Kamis, 21 Februari 2008, 19:00 WIB
       Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM
       Narasumber: St. Sunardi.
     
Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM
                 Adonis (Ali Ahmad Said), sastrawan Arab termasyhur saat ini, 
memiliki sebuah karya ilmiah yang monumental: al-Tsawâbit wal Mutahawwil (Yang 
Tetap dan yang Berubah). Dalam buku yang terdiri dari empat jilid ini—LKiS 
Yogyakarta baru menerbitkan dua jilid pertama dengan judul Arkeologi Sejarah 
Pemikiran Arab-Islam—Adonis menyajikan pembacaan yang sangat luas tentang 
pertarungan dua kubu di medan sastra, pemikiran, politik, dan budaya 
Arab-Islam. Kubu pertama adalah mereka yang ingin menguatkan kemapanan dengan 
berlindung di balik kekudusan dan kekuasaan teks agama untuk memaksakan satu 
versi tafsir yang sahih. Kubu kedua bergairah melakukan perubahan dengan 
menjadikan teks agama sebagai khazanah tafsir yang terus mengalami pembaruan 
dan penyesuaian, atau tak lagi menganggap teks agama sebagai sumber pengetahuan 
karena telah menggunakan akal sebagai landasan. Kubu pertama menggunakan 
kekuasaan politik (khilâfah) dan agama (sunnah, fiqh) untuk menihilkan
 capaian-capaian kreativitas (ibdâ), dengan menjadikan sastra sebagai perkakas 
bagi kekuasaan dan agama. Teks adalah tuan, sedangkan akal jadi pelayan; dan 
kedudukan sastra hanya sebagai hamba bagi agama, bukan agen kebebasan untuk 
mencipta. Sepanjang sejarah Islam, kubu kemapanan merupakan golongan mayoritas 
yang menindas kubu perubahan. Sebagai pembaca yang berpihak, sekaligus 
sastrawan yang mengidamkan capaian daya cipta, Adonis melakukan perlawanan dan 
pembongkaran terhadap kubu kemapanan. Walhasil, buku yang semula merupakan 
disertasi Adonis di Universitas St Joseph Beirut, Lebanon, ini kerap dituding 
sebagai karya seorang atheis khas Timur—bukan tidak mengakui adanya Tuhan 
seperti di Barat, tapi tidak meyakini nabi dan agama. Diskusi ini akan 
menghadirkan narasumber St. Sunardi, Ketua Program Ilmu Religi dan Budaya 
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang meraih gelar doktor dengan 
disertasi tentang novel-novel Naguib Mahfouz. 

Diskusi ini dilaksanakan di Teater Utan Kayu (TUK) Jl Utan Kayu No 68H Jakarta. 
Diskusi ini cuma-cuma.






Mohamad Guntur Romli
Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta
[EMAIL PROTECTED]
http://guntur.name/
       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Kirim email ke