Dear Mb' Gayatri, Trima ksh bnyk atas resensinya, sehingga bs d'baca o/kawan2 yg tentunya brkeinginan unt m'nontonnya. Kita bs kilas balik bhw hal spt inipun jg m'landa penduduk asli diwilayah negri kt. Mdh2an para srikandi Indonesia ttp brjuang demi kaum ibu & anak2nya, agar bangsa kt menjadi tuan rumah dinegrinya sendiri bukan jongos globalisasi..
Salam budaya, Lydia Poetrie FSR- IKJ --- On Mon, 19/1/09, BJD. Gayatri <bgayatr...@yahoo.co.uk> wrote: From: BJD. Gayatri <bgayatr...@yahoo.co.uk> Subject: Rabbit Proof Fence - resensi.... Re: [ac-i] Australian Film Festival & Art Exhibition- Blit Megaplex To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Cc: milist...@tifafoundation.org Date: Monday, 19 January, 2009, 12:53 PM Menarik sekali, Autralia menampilkan Festival filmnya kali ini film-film yang umumnya meruapakan pengungkapan fakta dan realitas sosial bahkan boleh dibilang sebuah sejarah gelap "pendudukan" (kolonialisasi) benua Australia oleh orang-orang kulit putih, yang selama ini ditutup-tutupi. Dan oleh kebijakan pemerintahan yang baru, dibawah partai buruh justru pengungkapan fakta dan realitas ini dibuka. Pemerintah baru partai buruh Australia, juga telah melakukan permintaan maaf terhadap penduduk asli, atas sejarah hitam tersebut. Tentu, ini langkah luar biasa dari penegakan Hak Asasi Manusia, khususnya hak untuk penduduk asli benua Australia. Film Rabbit Proof Fence ini, merupakan salah satu film yang mengungkapkan sejarah kelam dan pedih bagi penduduk asli tersebut. Dimana mereka (khususnya anak-anak penduduk asli) diburu dan dimasukkan semacam kamp konsentrasi untuk pendidikan. Dididik secara "kulit putih" dan tidak boleh berbahasa bahasa asli mereka. Menghapuskan sebuah trasisi budaya lisan, kisah-kisah sejarah penduduk asli Membuat mereka, secara kognitif juga secara mental, merasa bahwa mereka adalah "orang-orang kulit putih lain" Ini yang oleh Paulo Freire dan kawan-kawan disebut sebagai "menusukkan kesadaran (conscience) semu" jati diri sebuah bangsa atau sekelompok masyarakat, dan hal ini sesungguhnya merupakan sebuah kejahatan mental/ kejahatan kognitif. Setara kejahatan "brain-washing" alias cuci otak. Mirip dengan logika komunikasa massa yang digunakan semasa rejim Hitler juga mirip seperti apa yang terjadi semasa Orde Baru, misalnya Bagi kawan-kawan yang peduli untuk isyu-isyu kemanusiaan dan HAM, film-film yang disajikan ini memang layak tonton, karena dengan bentuk dan cara yang lain, hal semacam ini terjadi dimana-mana Selamat Menonton. Selamat Hari Australia 26 Januari Tabik Solidaritas BJD. Gayatri (juga) pengamat film, salah satu pendiri Komunitas Bola Salju --- On Sat, 17/1/09, lydia poetrie <leadp...@yahoo. com> wrote: From: lydia poetrie <leadp...@yahoo. com> Subject: [ac-i] Australian Film Festival & Art Exhibition- Blit Megaplex Date: Saturday, 17 January, 2009, 5:33 PM Dear all, INVITATION Celebrate Australia Day 2009 with an extraordinary Film Festival and Art Exhibition “Dreaming Stories - Australian Indigenous Cultural Festival” Date : 22- 26 January 2009 Place : Blitz Megaplex Grand Indonesia Shopping Centre Film – Screening of award winning Australia movies Visual Arts – Exhibition of Contemporary Aboriginal Art from the Balgo Hills, Western Australia , with presentations by the artists Free Admission – for tickets call the Dreaming Stories Festival hotline, 021- 2550.5400 FILM SCHEDULE Thursday, 22 Jan 09 : 19.00 Australian Rules ( by invitation only ) Friday, 23 Jan 09 : 19.30 Ten Canoes ( by invitation only ) Saturday, 24 Jan 09 : 14.45 Australian Rules 17.00 The Tracker 19.00 Rabbit Proof Fence Sunday, 25 Jan 09 : 14.45 The Tracker 17.00 Razzle Dazzley 19.00 Yolngu Boy Monday, 26 Jan 09 : 14.45 Rabbit Proof Fence 17.00 Ten Canoes 19.00 Australian Rules Thanx & Welcome to the Festivals ( LP ) New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/