T = Bung Leo, menyambung bahasan kemarin, Bung Leo sering
menuliskan kalau Bung Leo sudah mendapatkan pencerahan. yang ingin aku
tanyakan, siapa yang memberikan pencerahan itu dan pencerahan seperti
apa yang Bung Leo dapatkan? Apakah berupa petunjuk, hidayah, ilham,
wahyu ato apa?



J = Saya tidak pernah menulis kalau saya sudah mendapatkan pencerahan.
Yg menulis meminta pencerahan adalah rekan-rekan yg bertanya kepada
saya, dan terkadang saya bilang bahwa sekarang sudah siang, terang
benderang dan rasanya panas, dan tidak perlu lagi tambahan pencerahan.



Paling jauh saya menggunakan kata pencerahan untuk merujuk kepada
Sidharta Gautama yg memperoleh pencerahan ketika bangun tidur di bawah
pohon Bodhi. Sidharta adalah orang yg ngotot dan ngoyo mencoba berbagai
tarekat dan sempat bertahun-tahun menjadi pertapa tanpa mengerti apa
itu yg namanya kesadaran. Akhirnya karena terlalu capek mau menjadi
orang suci, Sidharta jatuh tertidur di bawah pohon Bodhi. Ketika bangun
dia "melilhat" sesuatu di dalam pikirannya.



Apa yg Sidharta lihat itulah yg kita sebut sebagai pencerahan. 



Dan Sidharta disebut sebagai seorang yg memperoleh pencerahan, seorang
Bodhisatva atau Buddha yg berada di dunia. Bodhisatva adalah Buddha yg
berada di dunia untuk membantu manusia-manusia lainnya agar tercerahkan
juga, agar bisa melihat realita apa adanya saja.



T = Satu hal lagi soal agama. Ketika nanti Bung Leo sudah habis masa
kontraknya di dunia (meninggal), Bung Leo ingin dikuburkan dengan cara
apa? Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Yahudi, atau binatang? Secara
binatang kan tidak beragama. Jadi kalau mati, binatang cuma digeletakin
begitu aja atau jadi makanan predator.



J = Apakah anda pikir anda bukan binatang? 



Menurut saya anda itu termasuk binatang juga, termasuk keluarga
binatang mamalia dari species homo sapiens. Homo sapiens adalah
binatang yg bisa berpikir, tetapi seringkali pikirannya itu membuat
dirinya menjadi ribet sendiri seperti anda. 



Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Yahudi, Komunis, Atheis, dsb merupakan
produk dari pemikiran binatang yg namanya homo sapiens itu. Isinya
simbol-simbol belaka, dan essensinya ada di luar simbol-simbol itu.



Kalau anda berpikir bahwa segala macam simbol-simbol agama adalah
realita, maka anda jelas keliru. Anda belum memperoleh pencerahan. 



Kalau anda sudah bisa melihat bahwa simbol adalah simbol, dan realita
adanya di luar simbol, dan bahwa kesadaran anda itu abadi, dan tidak
perlu tergantung dari berbagai macam simbol, maka bisalah dikatakan
bahwa telah ada sedikit pencerahan yg anda dapatkan.



Kata "pencerahan" yg saya gunakan di sini berarti "pengertian".



Pencerahan kecil yg berarti "pengertian" bisa sedikit demi sedikit kita
kumpulkan dalam hidup ini dan, kalau beruntung, kita bisa juga
sekali-sekali memperoleh pencerahan besar, pengertian besar, di mana
terjadi lompatan kuantum dalam pemahaman kita.



Kita semuanya hewan memamah biak, species kita namanya homo sapiens, yg
juga memiliki berbagai varietas. Varietas homo sapiens namanya ras. Ada
banyak ras manusia, ras Eropa, ras Melayu, ras Afrika, ras Cina, ras
Indian, dll, tetapi semuanya masih satu species. Species homo sapiens.



Cuma, ada jenis homo sapiens tertentu yg merasa dirinya lebih tinggi
daripada homo sapiens lainnya karena beragama tertentu. Pedahal yg
namanya agama itu cuma pemikiran belaka, pemikiran yg dilahirkan oleh
kesadaran manusia, dan isinya simbol-simbol belaka.



Yg essensial adalah kesadaran di diri anda, dan bukan pemikiran itu yg
bisa dibuang setiap saat, dan dibuat kembali. Kita bisa de-konstruk dan
re-konstruk pemikiran kita.



Berikut adalah tanya-jawab dengan seorang rekan wanita yg lahir pada
tanggal 21 April, hari ini, dan saya sebut sebagai reinkarnasi dari Ibu
Kita Kartini. 



Mungkin anda akan bisa melihat sesuatu di dalam percakapan itu yg orang
lain tidak bisa lihat. Apa yg anda lihat namanya pencerahan.



+



T = Dear Mas Leo,



Nama saya I, banyak yang ingin saya tanyakan, hanya saja saya tidak
pandai merangkai kata kata menjadi kalimat yang enak dibaca. Mas Leo,
yang saya ingin tanyakan banyak sekali, hanya saya masih bingung harus
memulai dari mana dulu pertanyaan yang akan saya ajukan. 



Pertanyaan awal dulu saja ya Mas Leo, begini: Saya pernah mimpi, mimpi
ini terjadi beberapa tahun yang lalu, hanya sampai sekarang masih
mencari jawab dari mimpi saya ini. 



Saya bermimpi saya berada di suatu ruang yang kosong dan sangat terang
bersih, semuanya terang putih bersih, hanya hening sepiiii sekali.



Ada rasa pedih bingung sedih dan ingin diraih dalam pelukan hangat
untuk membuat saya tenang, saat itu saya menguatkan hati untuk berani
tetap diam dan mengamati saya berada di mana. Ternyata saya berada di
sebuah kuburan dan hanya satu kuburan yang saya ada di atasnya; bukan
berdiri ternyata, tetapi saya duduk silo dan yang saya duduki adalah
sebuah batu nisan berbentuk AL Quran besar, terbuat dari batu yang
diukir menjadi sebuah Quran yang terbuka, serta ada tulisan Arabnya
sama seperti aslinya.



Saya duduk silo dengan gagahnya sambil melihat ke sekeliling. Ternyata
sepi sunyi hening tetapi sangat terang putih bersih, gak ada rasa
takut, hanya merasa sepi pedih sedih teramat sedih.



Lalu saya dihadapkan pada suatu pilihan lagi setelah sketsa kuburan tadi. Ini 
terjadi masih dalam mimpi yang sama.



Di hadapan saya yang sedang duduk silo di atas kuburan berbatu Quran
terbuka, saya dihadapkan pilihan memasuki sebuah kotak hitam pekat
sampai badan sendiripun gak kelihatan.



Waktu saya masuk ke dalam ternyata sebuah hutan yang gelaaaaaap sekali,
saat itu saya merasa gamang ketakutan mencari-cari orang lain, dan saat
itu juga saya memilih duduk silo di atas batu nisan Qur'an.



Setelah saya memilih, tiba-tiba semuanya berakhir, dan saya tidak mimpi
apa-apa lagi sampai bangun subuh. Saya selalu subuh bangunnya.



Begitulah Mas Leo cerita dari pertanyaan saya. Mohon Mas Leo berkenan
menjawabnya, saya ucapkan banyak banyak terimakasih. Salam,



J = Dear I, thanks for sharing your dream with all of us. 



Anda itu bermimpi berada di suatu ruangan yg full putih bersih, dan
tidak ada seorangpun di sana, kecuali diri anda sendiri. Ruangan itu
bersih, lengang, sepiiii sekaleh.



Nah, yg anda lihat pertama itu merupakan simbol dari pikiran anda
sendiri yg hening. Ruangan itu bersisi empat, artinya Kesatuan alam
semesta yg terdiri dari 4 unsur: udara, air, api, dan tanah. Ketika
keempat unsur alam semesta itu berada dalam keseimbangan, maka kita
akan melihatnya; dan melihatnya bisa melalui mimpi di kala tidur atau
penglihatan di kala sedang tidak tidur.



Yg anda lihat pertama kali itu adalah apa yg anda akan alami terakhir di dunia 
nyata. 



So, mimpi itu terkadang tersusun secara terbalik, yaitu apa yg anda
lihat pertama ternyata bisa terbukti sebagai apa yg anda akan alami
terakhir di dunia nyata. So, kita bisa melakukan interpretasi bahwa apa
yg anda lihat pertama itu sebagai apa yg anda akan alami nanti kelak di
kehidupan anda kali ini, yaitu duduk diam dan mengamati bahwa segalanya
itu bening, putih, dan bersih, dan tidak ada siapa-siapa lagi di sana
selain anda sendiri.



Anda sadar bahwa anda sadar. You were aware that you were aware. Eling
bahwa anda itu ada. Itulah yg anda akan alami kelak setelah segala
jatuh bangun di dunia ini selesai, dan selesainya pada waktu yg pas.
Segalanya itu pas, jadi seperti mengikuti suatu skenario. 



Ada awal, pertengahan, dan akhir. Dan di dunia ini kita cuma bisa
bilang bahwa pada akhirnya anda akan sampai pada kesadaran yg fully
aware bahwa anda ada karena anda itu ada. Just that.



Kesadaran seperti itu bisa disebut sebagai kesadaran kosmik (cosmic
consciousness), bisa juga disebut sebagai kesadaran Illahi (Divine
consciousness). Bisa juga disebut sebagai manunggaling kawula lan
Gusti, bisa juga disebut sebagai union with God. Bisa disebut sebagai
kesadaran Kristus (Christ consciousness), bisa disebut sebagai
Kesadaran Buddha (Buddha Consciousness), bisa pula disebut sebagai
Makrifatullah.



Di mimpi itu, lalu anda sadar bahwa anda ternyata duduk bersila di atas
sebuah batu nisan yg berbentuk Al Quran terbuka. Anda duduk bersila
saja di atas Al Quran itu. Nah, ini adalah simbol bahwa sebelum anda
mengalami kesadaran Kosmik itu, jalan yg anda lalui adalah melalui
disiplin Islami, mungkin semacam tarekat juga, walaupun tidak harus
jelas merupakan tarekat dari aliran tertentu, yg menggunakan
dalil-dalil Al Quran sebagai pegangan.



Tetapi akhirnya Al Quran itu anda duduki saja, dan duduknya secara bersila. 



Bersila adalah gaya Jawa. Jadi, sebelum anda melihat bahwa segala
sesuatunya itu ternyata kosong, anda akan sudah duduk bersila di atas
Al Quran yang telah membatu. Bagi kesadaran anda, Al Quran itu ternyata
cuma nisan saja. Nisan artinya pertanda atau simbol. 



Pertanda apa? Pertanda bahwa ada manusia yg pernah hidup. Tetapi
manusia itu telah mati, dan sebagai pertanda atau nisan dari manusia yg
telah mati itu, ternyata ada sebuah Al Quran terbuka. Dan anda duduk
bersila di atasnya.



Tetapi anda itu tidak mati. 



Nisan itu merupakan simbol dari diri anda yg telah mati, tetapi
ternyata kesadaran yg ada di diri anda itu hidup. Ternyata anda itu
tidak mati, melainkan hidup. Dan anda itu bisa hidup bahkan tanpa harus
membaca dan komat kamit tentang isi dari Al Quran itu yg ternyata hanya
sebuah batu.



Bentuknya hanyalah batu nisan saja. Dan kita semua tahu, bahwa batu
nisan tidak berarti apapun, hanya pertanda saja. Hanya menandakan bahwa
ada manusia yg meninggal dan dikuburkan di tempat itu. Just that.



So, artinya adalah, kesadaran di diri anda itu tahu bahwa Al Quran itu ternyata 
hanya benda mati, tidak lebih dan tidak kurang. 



Lalu yg hidup itu apa ? Yg hidup adalah kesadaran di diri anda itu. 



Nah, ini adalah tahap terakhir sebelum anda mencapai kesadaran kosmik yg secara 
berurutan muncul pertama kali di mimpi anda.



Di mimpi anda, anda merasa seperti diberikan pilihan untuk masuk ke
dalam lorong gelap yg tidak jelas bentuk dan maksudnya. Anda sempat
masuk juga, tetapi akhirnya anda balik kembali untuk duduk di atas
nisan berbentuk Al Quran itu. 



Artinya apa? Artinya, bahwa pada saat pertama ketika anda memulai
perjalanan spiritual, anda akan dihadapkan pada pilihan untuk keluar
dari kesadaran yg merupakan hak anda sebagai ruh. Kalau mau, anda bisa
masuk ke dalam belantara hitam pekat itu, dan anda bahkan akan mencoba
juga untuk masuk kesana, tetapi anda ternyata tidak suka, dan akhirnya
anda balik kembali ke tempat anda duduk bersila di atas batu nisan
berbentuk Al Quran itu.



So, apa yg anda lihat di mimpi itu semuanya merupakan simbol perjalanan
spiritual yg akan anda hadapi di kehidupan kali ini. Saya sebut sebagai
kehidupan kali ini bukan karena saya mengajarkan reinkarnasi. No, it
doesn't work like that. Anda bisa saja percaya kepada reinkarnasi, dan
bisa juga tidak percaya, it's your own choice, dan menurut saya tidak
terlalu penting.



Yg penting itu adalah fakta yg terlihat di dalam mimpi anda sendiri itu
bahwa di kehidupan anda saat ini anda akan mengalami semua hal yg
terlihat di mimpi itu. Detil tentu saja akan menyusul belakangan dalam
kehidupan sehari-hari, yg bisa berjalan tahunan, belasan tahun, bahkan
puluhan tahun, sampai anda tuntas menelurusi segala pilihan-pilihan yg
terbuka bagi hidup anda.



Kita cuma bisa tahu bahwa pada akhirnya anda akan sadar bahwa anda itu
sadar, dan bahwa ternyata tidak ada lainnya selain kesadaran yg ada di
diri anda itu. You are alone, looking out of yourself, and there would
be no other consciousness but your own.



Isn't it God? Bukankah itu yg namanya Kesadaran Illahi? There is no
other consciousness but God's, and that God is looking out of your own
very eyes. Melihat keluar dari mata anda sendiri.



That's God's consciousness / cosmic consciousness / makrifatullah.



You are a God in amnesia, anda adalah bagian yg tak terpisahkan dari
kesadaran Illahi yg sering kita sebut sebagai "Allah". Bisa juga
disebut sebagai cosmic consciousness.



So, there is no god but God. Tidak ada yg lain selain Allah. You are a part of 
Allah.



When you look out from your very eyes, Allah also looks out from his/
her/ its very eyes. You are Allah incarnated. We are Allah incarnated.
We know that to be sure deep within our own consciousness.



Tapi dunia ini penuh manipulasi dan rekayasa, banyak yg mencoba
meyakinkan kita bahwa Allah ada di awang-awang, dan kita ada di bumi
untuk mengumpulkan pahala melalui amal ibadah. That's the great lie.
The truth is very simple, however. We are all Allah incarnated. Dan
tidak perlu segala amal ibadah demi mengumpulkan pahala. Bagaimana
mungkin bagian dari kesadaran Illahi mengumpulkkan pahala?



We are always a part of All That Is or Allah. When we fully realize that, it is 
called Makrifatullah.



+



Leo

@ Komunitas Spiritual Indonesia 
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.



Lafal
"hu" yg digunakan oleh Aliran Sufi untuk merujuk kepada Allah. Hu dalam
Sufisme adalah Aum atau Om dalam tradisi India di mana semua mantera
atau doa akan bermula dan diakhiri oleh ucapan aum. Aum... Hum...
Intinya adalah kesadaran di diri manusia yg mendesah dengan desahan
primal, aum... hum... It's our consciousness, and none other. It's
God's consciousness.


      Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke