Sistem patriarki di Negara kita menjadikan seks sebagai alat
kontrol. Pemimpin agama dan penentu kebijakan yang
umumnya laki-laki, begitu getol menyekap seksualitas dengan definisi
yang baku dan menjadikannya “momok”, sehingga mereka tidak mengijinkan
masyarakat memandang seks sebagai kenikmatan (terutama bagi perempuan). Tapi, 
pelacuran untuk pejabat
kelas tinggi marak tapi rapi tersembunyi, poligami bagi lelaki
(poligini) dapat diterima. Lalu, jangan tersentak bila pejabat tinggi
atau pemuka agama yang gemar mendengungkan moralitas tiba-tiba
kedapatan mempunyai gundik di bawah umur atau simpanan waria. 

Jurnal Gandrung tidak mengharamkan kenikmatan seks. Bisa dipesan di: 
sardjono.si...@gmail.com, dengan harga Rp 35.000. 

Soe Tjen Marching. 




      

Kirim email ke