Dear friends,

Tulisan tentang Maklumat Ke-Indonesiaan berikut, diposting oleh Goenawan 
Mohamad dalam twitternya melalui gaya penulisan twitter yang sepotong-sepotong.

Menurut saya tulisan ini sangat bagus, sangat komprehensif dan saya berterima 
kasih karena diingatkan kembali akan keprihatinan sekaligus semangat 
Ke-Indonesiaan.

Dan bersama dengan Komunitas Salihara, GM akan menyampaikan Kuliah Umum 
mengenai "Soekarno dan Islam" pada tanggal 4 September mendatang, yang juga 
pernah diposting dalam twitternya beberapa waktu lalu.

Semoga tulisan berikut tidak hanya berguna untuk saya, tapi juga untuk 
rekan-rekan semua.

Maklumat Ke-Indonesiaan

Maklumat Ke-Indonesiaan diumumkan di Balai Sidang, Senayan, di satu upacara 
yang dihadiri Presiden SBY, dan dibacakan oleh Todung Mulia Lubis.

Maklumat dimulai dengan kalimat: "Kita bersama-sama di sini, untuk menegaskan 
kembali Indonesia tempat kita berdiri.."

"...Indonesia yang bukan hanya amanat para pendahulu, tapi juga titipan berjuta 
anak yang akan lahir kelak"

"Indonesia adalah satu prestasi sejarah namun juga proyek yang tak mudah."

Dalam banyak hal, tanahair ini belum rampung. Tetapi sebuah masyarakat, sebuah 
negeri, memang proses yang tak akan kunjung usai"

"Seperti dikutip Bung Karno, bagi sebuah bangsa yang berjuang, tak ada akhir 
perjalanan."

Dalam perjalanan itu, kita pernah alami rasa bangga tapi juga trauma, tersentuh 
semangat yg berkobar tapi juga jiwa yang terpuruk.

"Namun baik atau buruk keadaan kita, kita bagian dari tanahair ini dan tanahair 
ini bagian dari hidup kita".

"...hingga persoalan baru timbul sebelum jawaban buat persoalan lama ditemukan."

Pancasila bukanlah wahyu dari langit. Ia lahir dari jerih payah dalam sejarah.
 
Pancasila tumbuh dari benturan kepentingan, sumbang-menyumbang gagasan, saling 
mendengar dalam bersaing dan berembug. 

Dengan demikian ia (Pancasila) mengakui perbedaan manusia dan 
ketidak-sempurnaannya. 

Ia tak menganggap diri doktrin yg maha benar. "Maka Indonesia tak menganggap 
Pancasila sebagai agama". 

Sebagaimana Indonesia tidak pernah dan tidak hendak mendasarkan dirinya pada 
satu agama apapun. 

Nilai luhur agama-agama mengilhami kita, namun justru karena itu, kita mengakui 
keterbatasan manusia.

"Dalam keterbatasan itu, tak ada manusia yang bisa memaksa, berhak memonopoli 
kebenaran, patut menguasai percakapan."

"Maka hari ini kita berseru, agar bangun jiwa Indonesia, bangun badannya, dalam 
berbeda dan bersatu! "

Demikianlah kutipan inti "Maklumat ke-Indonesia-an" -- yang disusun justru 
ketika Pemerintah tak bicara apa-apa.

"Maklumat" itu disusun ketika tanahair terancam konflik atas nama agama dari 
orang-orang yang mengklaim bahwa agamanya merupakan jawaban satu-satunya.

"Maklumat" itu disusun karena menyadari: tiap keluhan tentang Indonesia 
mengandung tugas untuk memperbaikinya.

--- 

Salam,
Indi
Sent from my BlackBerry® smartphone

------------------------------------

blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara 
warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia 
adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli 
kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang 
mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    artculture-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
    artculture-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    artculture-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke