Assalammu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
 
Kebetulan ana juga dapet fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz sebagai bantahan 
wasiat bohong tersebut,

Semoga bermanfaat.
 
Wassalammu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Abu Abdillah.
 
Wasiat Bohong dari 'Syaikh Ahmad' (Penjaga Kubur Rasulullah)

Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, ditujukan kepada siapa saja diantara 
orang-orang Islam yang mendapatkan surat ini, semoga Allah menjaga mereka 
dengan agama Islam, dan melindungi kita serta mereka dari kejahatan para 
pendusta yang bohong dan tengik.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Amma ba'du :

Kami telah membaca edaran yang dinisbatkan kepada Syaikh Ahmad Khodim Al Haram 
An Nabawi,

dengan judul :

"Ini adalah wasiat dari Madinah Munawwarah dari Ahmad Khodim Al Haram An Nabawi 
"

Dalam wasiat ini dikatakan : pada suatu malam Jum'at aku pernah tidak tidur, 
membaca Al Qur'an, dan setelah membaca Asma'ul Husna aku bersiap siap untuk 
tidur, tiba tiba aku melihat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang telah 
membawa ayat ayat Al Qur'an dan hukum hukum yang mulia, kemudian beliau berkata 
: wahai Syaikh Akhmad, aku menjawab : ya, ya Rasulullah, wahai orang yang 
termulia diantara makhluk Allah, beliau berkata kepadaku : aku sangat malu atas 
perbuatan buruk manusia itu, sehingga aku tak bisa menghadap Tuhanku dan para 
malaikat, karena dari hari Jum'at ke Jum'at telah meninggal dunia sekitar 
seratus enam puluh ribu jiwa (160 000) dengan tidak memeluk agama Islam .

Kemudian beliau menyebut contoh contoh dari perbuatan maksiat itu, dan berkata 
: "maka wasiat ini sebagai rahmat bagi mereka dari Allah MahaPerkasa", 
selanjutnya beliau menyebutkan sebagian tanda tanda hari kiamat dan berkata :" 
wahai Syaikh Ahmad, sebarkanlah wasiat ini kepada mereka, sebab wasiat ini 
dinukil dari Lauhul Mahfudz, barang siapa yang menulisnya dan mengirimnya dari 
suatu negara ke negara lain, dari suatu tempat ke tempat yang lain, baginya 
disediakan istana dalam sorga, dan barang siapa yang tidak menulis dan tidak 
mengirimnya, maka haramlah baginya syafaatku di hari kiamat nanti, barang siapa 
yang menulisnya sedangkan ia fakir maka Allah akan membuat dia kaya, atau ia 
berhutang maka Allah akan melunasinya, atau ia berdosa maka Allah pasti 
mengampuninya, dia dan kedua orang tuanya, berkat wasiat ini, sedangkan barang 
siapa yang tidak menulisnya maka hitamlah mukanya di dunia dan ahirat".

Kemudian beliau melanjutkan :" Demi Allah 3x wasiat ini adalah benar, jika aku 
berbohong, aku keluar dari dunia ini dengan tidak memeluk agama Islam, barang 
siapa yang percaya kepada wasiat ini, ia akan selamat dari siksaan neraka, dan 
jika tidak percaya maka kafirlah ia".

Inilah ringkasan dari wasiat bohong yang dikatakan dari Rasulullah Shalallahu 
'alaihi wa sallam itu, kita telah berkali kali mendengar wasiat bohong ini, 
yang mana telah tersebar luas dikalangan umat manusia secara terus menerus, 
anehnya hal ini sangat laku dikalangan umum.

Dalam wasiat tersebut terdapat beberapa ungkapan yang saling kontradiktif, 
diantaranya pendusta itu mengatakan bahwa ia (Syaikh Ahmad) melihat Rasulullah 
Shalallahu 'alaihi wa sallam ketika hendak  tidur, berarti ia melihatnya ketika 
berjaga (tidak dalam mimpi), ia juga telah mendakwakan (dalam wasiat itu) 
berbagai hal yang jelas jelas bohong dan bathil, dan kami akan terangkan nanti 
Insya Allah.

Pada tahun tahun yang lalu kami telah menjelaskan kepada semua orang tentang 
kebohongan dan kebatilan wasiat itu secara terang-terangan, ketika kami membaca 
selebaran terahir ini, kami raguragu menulisnya, karena jelas kebatilannya dan 
keberanian pembohong itu, dan kami tidak menduga sebelumnya hal itu bisa laku 
di kalangan orang-orang berakal sehat, bahkan banyak dari kawan kami yang 
memberitahukan, bahwa wasiat bohong itu telah tersebar diantara mereka, dan ada 
yangmempercayainya.

Atas dasar itu semua kami memandang perlu untuk menulisnya ; menjelaskan 
ketidakbenaran dan kebohongan wasiat itu terhadap Rasulullah Shalallahu 'alaihi 
wa sallam, sehingga tak seorangpun dapat tertipu olehnya.

Barang siapa diantara para ahli ilmu yang beriman dan orang orang yang 
berfikiran sehat mau mempelajarinya, niscaya ia akan tahu bahwa hal itu adalah 
kebohongan ditinjau dari beberapa segi, kami telah menanyakan kepada keluarga 
dekat Syaikh Ahmad yang wasiat bohong itu dinisbatkan kepadanya, tetapi mereka 
mengingkari kebohongan itu, bahkan hal itu merupakan pembohongan terhadap 
almarhum Syaikh Ahmad, sebab beliau belum pernah mengatakannya sama sekali, dan 
beliau telah lama meninggal dunia, seandainya Syaikh Ahmad tersebut maupun yang 
lebih hebat daripadanya mendakwakan bahwasanya ia melihat Nabi Muhammad ketika 
sedang tidur atau berjaga, kemudian mewasiatkan seperti ini, pasti kita tahu 
bahwa hal itu bohong belaka, atau yang  mengatakan kepadanya setan bukan 
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, berdasarkan keterangan keterangan di 
bawah ini.

Diantaranya : bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam tidak akan dapat 
dilihat oleh seseorang ketika ia berjaga setelah beliau wafat, jika ada dari 
kalangan sufi yang mendakwakan bahwasanya ia melihat Rasulullah Shalallahu 
'alaihi wa sallam ketika ia berjaga setelah ia wafat, atau beliau menghadiri 
peringatan maulid atau yang lainnya, maka betul-betul ia telah berbuat salah 
dan menyeleweng, karena sesungguhnya mayat itu akan bangkit dari kuburnya pada 
hari kiamat, bukan di dunia sekarang ini.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Kemudian sesudah itu sesungguhnya kamu sekalian pasti akan mati, kemudian 
sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat" 
(QS. Al Mu'minun, 15-16).

Dengan demikian berarti Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjelaskan bahwasanya 
kebangkitan mayat itu pada hari kiamat bukan di dunia seperti sekarang ini, 
barang siapa yang menyalahi itu berarti ia jelas pembohong dan penyeleweng, ia 
tidak mengetahui kebenaran sebagaimana telah diketahui oleh ulama salaf, para 
sahabat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, dan para pengikut mereka 
dengan sebaik-baiknya.

Kedua : bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam tidak akan mengatakan 
sesuatu berlawanan dengan yang hak, baik di masa hidupnya maupun sesudah 
wafatnya, dan wasiat di atas tadi benarbenar telah menyalahi syariatnya secara 
terang terangan ditinjau dari beberapa segi seperti di bawah ini.

Memang kadang kadang Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dapat dilihat 
dalam mimpi, barang siapa yang melihat wajah beliau yang mulia, berarti ia 
betul-betul melihatnya, karena syetan tidak bisa meyerupai wajah beliau, 
sebagaimana hal itu dijelaskan dalam hadits hadits shohih. Yang paling penting 
ialah bagaimana keimanan orang yang mimpi tersebut, kejujurannya, 
keadilannya,hafalannya, agamanya dan amanatnya ? Apakah ia melihat wajah 
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam atau yang lainnya ? Jika ada hadits 
disabdakan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam di masa hidupnya 
diriwayatkan tidak melalui jalur orang orang terpercaya, adil dan kuat 
hafalannya, maka hadits tersebut tidak bisa dijadikan landasan huhum (argumen), 
atau hadits tersebut melalui jalur di atas, tapi bertentangan dengan riwayat 
para perowi lain yang lebih terpercaya dan lebih kuat hafalannya, sedangkan 
tidak ada jalur sanad yang lain untuk dikorelasikan, maka yang pertama 
dimansukh (dihapus masa berlakunya) oleh yang kedua, dan tidak boleh diamalkan, 
dan hadits kedua sebagai nasikh, boleh diamalkan dengan syarat syarat tertentu 
jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan untuk dikorelasikan maka yang lebih 
lemah hafalannya dan lebih rendah tingkat keadilannya harus ditinggalkan, 
berarti kedudukan hadits tadi syadz (bertentangan dengan hadits lain yang lebih 
shahih) dan tidak bisa diamalkan.

Sekarang bagaimana dengan penyampaian wasiat yang tidak diketahui bahwa ia 
telah menukil dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, tidak diketahui 
keadilan dan amanatnya ? Benar benar wasiat ini harus ditinggalkan dan tidak 
perlu diperhatikan, walaupun isinya tidak bertentangan dengan syariat Islam, 
dan harus lebih ditinggalkan jika wasiat itu mencakup hal hal yang menunjukkan 
kebatilan dan kebohongan terhadap Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, 
bahkan mencakup pensyariatan agama yang tidak diizinkan oleh Allah, sedangkan 
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :

" Barang siapa yang mengatakan sesuatu hal (yang dinisbatkan kepada saya) yang 
saya sendiri tidak pernah mengatakannya maka bersiaplah ia menduduki tempatnya 
dari api neraka".

Pendusta itu telah mengatakan wasiat itu dari Rasulullah, sedangkan beliau 
tidak pernah 
mengatakannya, berarti ia telah berdusta pada Rasulullah dan pada dirinya 
sendiri, bagaimana

ia akan bebas dari azab Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sangat pedih itu, jika 
ia tidak cepat-cepat bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan 
memberitahukan kepada khayalak ramai bahwa ia telah mendakwakan dengan 
kebohongan wasiat itu atas diri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, sebab 
orang yang telah menyebarkan kebatilan diantara manusia tidak akan diterima 
taubatnya kecuali dengan mengumumkannya, sehingga diketahui oleh mereka bahwa 
ia telah kembali kepada jalan yang lurus.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Sesungguhnya orang orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan, 
berupa keterangan keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami 
menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknat Allah dan 
dilaknat(pula)oleh semua
(makhluk)yang dapat melaknat, kecuali mereka yang telah bertaubat dan 
mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebaikan), maka terhadap merekalah Aku 
(Allah) menerima
taubatnya dan Akulah penerima taubat lagi MahaPenyayang" (QS. Al Baqarah, 
159-160).

Dalam ayat di atas, Allah telah menjelaskan barang siapa yang menyembunyikan 
suatu 
kebenaran, maka taubatnya tidak akan diterima, kecuali jika ia mengadakan 
perbaikan dan menjelaskan kebenaran tersebut, Allah telah menyempurnakan 
agama-Nya bagi hamba-Nya, dan menyempunakan ni'mat-Nya kepada mereka dengan 
mengutus Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, dan wahyu yang diturunkan 
kepadanya adalah sempurna, beliau tidak akan dicabut nyawanya kecuali telah 
disempurnakan agama-Nya, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman-Nya :

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan 
kepadamu nu'matKu, dan telah Kuridloi Islam sebagai agama bagimu" (QS. Al 
Maidah, 3).

Pendusta wasiat ini telah datang pada abad keempat belas untuk mengelabuhi 
manusia dan mensyariatkan kepada mereka agama baru, barang siapa yang 
mengikutinya, maka baginya disediakan sorga, dan barang siapa yang menolak 
syariat itu, maka baginya disediakan neraka. Dengan demikian ia hendak 
menjadikan wasiat ini lebih baik dari Al Qur'an, yang mana jika seseorang tidak 
menulisnya dan tidak mengirimkannya dari suatau negara ke negara lainnya 
diharamkan baginya syafaat Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam pada hari 
kiamat, ini merupakan pembohongan yang paling hina dan jelas sekali, betapa 
tidak punya malu pembohong itu, ia telah berani berbuat bohong, kerena barang 
siapa yang menulis Al Qur'an yang mulia dan mengirimkannya dari suatu negara ke 
negara yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, tidak akan 
mendapatkan keutamaan seperti itu jika ia tidak mengamalkan kandungannya, 
bagaimana ia bisa memperoleh keutamaan itu jika hanya menulis dan mengirimkan 
wasiat bohong itu dari suatu negara ke negara yang lain. Barang siapa yang 
tidak menulis Al Qur'an dan tidak mengirimkannya dari suatu negara ke negara 
yang lain, maka tidak diharamkannya baginya syafaat Rasulullah Shalallahu 
'alaihi wa sallam, jika ia benar-benar mengimaninya dan mengikuti syariatnya, 
satu kebohongan dalam wasiat ini saja sudah menjadi bukti atas kebatilannya, 
kebohongannya yang jelas, kecerobohan, kebodohan, dan jauhnya dari ajaran 
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.

Selain apa yang telah kami sebutkan tadi, masih banyak lagi hal-hal yang 
menunjukkan ketidakbenaran wasiat tersebut, walaupun pendusta itu bersumpah 
seribu kali atau lebih atas kebenarannya.

Seandainya pembuat wasiat itu bersumpah, jika ia berdusta pasti ia akan 
tertimpa azab yang sangat pedih sebagai saksi atas kebenarannya, maka tetap ia 
tidak bisa dipercaya, dan wasiat itu tidak berubah menjadi benar, bahkan saya 
berani bersumpah demi Allah dan demi Allah, bahwa perbuatan itu merupakan 
kebohongan yang paling besar dan kebatilan yang paling hina, kita bersaksi 
kepada Allah dan kepada malaikat yang telah datang kepada kita dan kepada kaum 
muslimin yang telah memperoleh tulisan ini, suatu kesaksian kita sampaikan 
kepada Allah, bahwasanya wasiat ini dusta dan bohong kalau dinisbatkan kepada 
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam, semoga Allah membuat hina orang orang 
yang menisbatkan wasiat itu kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam, 
dan menyiksanya sesuai dengan perbuatannya.

Diantara sekian banyak kebatilan dan kebohongan wasiat tersebut adalah :

Pertama :
Isi kandungan wasiat tersebut yang berbunyi :" karena dari Jum'at ke Jum'at 
telah meninggal dunia sekitar 160.000 orang dengan tidak memeluk agama Islam ", 
kerena hal itu merupakan ilmu ghaib, dan wahyu bagi Rasulullah Shalallahu 
'alaihi wa sallam telah berhenti setelah beliau wafat, sedangkan pada masa 
hidupnya beliau tidak tahu ilmu ghoib, mana mungkin hal itu bisa terjadi 
sepeninggal beliau ?

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Katakanlah: aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada 
padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghoib dan tidak (pula) aku 
mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat, aku mengetahui apa yang telah 
diwahyukan kepadaku, katakanlah, apakah sama orang yang buta dengan orang yang 
melihat ? maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" (QS. Al An'am, 50).

"

Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara 
ghoib,
kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan" (QS. 
An Naml, 65).

Dalam hadits shahih disebutkan, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :

"Banyak orang orang yang dijauhkan dari telagaku pada hari kiamat nanti, maka 
aku berkata : ya Rabb, mereka adalah sahabat sahabatku, mereka sahabat 
sahabatku, maka dikatakan kepadaku : sesungguhnya engkau tidak tahu tentang apa 
yang mereka perbuat setelah engkau wafat ?, maka aku berkata sebagaimana hamba 
sholeh(Nabi Isa) berkata :" Dan aku menjadi saksi bagi mereka selama aku hidup 
bersama mereka, maka setelah Engkau telah mewafatkan aku, Engkaulah yang 
menjadi penguasa bagi mereka dan sesungguhnya Engkau MahaMengetahui atas segala 
sesuatu".

Kedua :
Ungkapan yang mengatakan : "barang siapa yang menulisnya sedangkan ia orang 
fakir, maka Allah akan menjadikan kaya, atau ia berhutang maka Allah akan 
melunasinya, atau ia berdosa maka Allah akan mengampuninya serta kedua orang 
tuanya berkat wasiat ini, ... dan seterusnya", ini merupakan kebohongan besar 
dan bukti nyata atas kebohongan pedusta itu, betapa ia tidak punya malu 
terhadap Allah dan hamba hambaNya, karena ketiga hal di atas tidak bisa dicapai 
hanya dengan menulis Al Qur'an, apalagi menulis wasiat ini yang jelas batilnya, 
tidak lain pelaku dosa ini hanyalah akan mengkaburkan manusia saja, serta 
menjadikan mereka selalu bergantung kepada wasiat itu, sehingga mereka mau 
menulisnya dan mengelu elukan keutamaan yang dijanjikan, dengan meninggalkan 
tuntunan yang telah disyari'atkan Allah kepada hamba hambaNya, ia menjadikan 
wasiat itu sebagai sarana mencapai kekayaan, membayar hutang, dan ampunan 
Tuhan, kita berlindung kepada Allah dari kehinaan, mengikuti hawa nafsu dan 
syetan.

Ketiga :
Isi kandungannya yang berbunyi :"Sedangkan barang siapa yang tidak menulisnya, 
maka 
hitamlah mukanya di dunia dan akhirat".

Ini juga merupakan kebohongan besar dan bukti nyata atas kebatilan wasiat 
tersebut serta 
pengecutnya pendustanya, mana ada orang yang berakal akan menerima perkataan 
itu, pembawa wasiat itu adalah seorang manusia yang hidup pada abad keempat 
belas hijriyah, dan tidak diketahui identitasnya, ia mendakwakan kebohongan 
atas diri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dengan anggapan bahwa barang 
siapa yang menulisnya akan dijamin dengan tiga jaminan di atas.

MahaSuci Engkau Ya Allah, ini merupakan kebohongan yang besar, bukti bukti dan 
realita yang secara empiris telah menunjukkan atas kebohongan pendusta itu, 
betapa besar dosanya di sisi Allah, sebab kelancangannya benar-benar ia tidak 
punya malu terhadap Allah dan semua manusia, karena telah banyak orang yang 
tidak menulis wasiat ini, namun mereka toh mukanya tidak hitam, di lain pihak 
telah banyak orang yang menulis wasiat ini, namun mereka masih juga tetap tidak 
bisa membayar hutangnya, dan tetap saja dalam kefakirannya.

Maka marilah kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari 
kecenderungan hati dan dari kotoran dosa, sifat-sifat dan balasan-balasan di 
atas tidak pernah di janjikan oleh syariat yang mulia bagi orang orang yang 
menulis kitab suci Al Qur'an, kitab yang paling mulia dan paling agung, 
bagaimana hal itu bisa dicapai oleh orang yang menulis wasiat bohong, wasiat 
yang mencakup berbagai kebatilah, dan dihiasi bermacam macam kekafiran.

MahaSuci Allah, alangkah sabarnya Dia (Allah) terhadap hamba hamba yang berbuat 
dusta atas-Nya.

Keempat :
Isi wasiat ini berbunyi :"Barang siapa yang percaya kepada wasiat ini, pasti 
akan selamat dari siksaan neraka, jika tidak percaya kafirlah dia".

Ini juga merupakan keberanian yang luar biasa untuk berbuat bohong, dengan 
kebatilannya pendusta itu mengajak semua manusia untuk mempercayai tipu 
dayanya, ia mengira bahwasanya mereka akan selamat dari api neraka jika memang 
mau mempercayainya, dan barang siapa yang tidak mempercayainya maka ia pantas 
dianggap kafir, demi Allah, pembohong itu tidak mengatakan sesuatu yang haq, 
bahkan sebaliknya, jika ada orang yang mempercayainya maka ia pasti dianggap 
kafir, bukan orang yang mendustakannya karena dakwaannya tidak berdasar dalil.

Kita bersaksi kepada Allah, bahwasanya dakwaan itu adalah bohong belaka, 
pendusta itu 
hendak mensyariatkan kepada manusia apa apa yang tidak di izinkan Allah, dan 
sengaja memasukkan sesuatu hal baru dalam agama mereka apa apa yang tidak ada 
didalamnya, sedangkan Allah telah melengkapi dan mencukupkan agama umat ini, 
sejak empat belas abad yang silam, yaitu sebelum datangnya pendusta ini.

Maka berwaspadalah, wahai para sidang pembaca dan kawan-kawan seagama, janganlah
percaya terhadap dakwaan-dakwaan dusta seperti ini, jauhilah penyebarannya di 
kalangan
anda sekalian, karena yang haq selalu disinari oleh cahaya yang tidak kabur, 
carilah kebenaran disertai dalilnya, bertanyalah kepada para Ulama jika kamu 
mendapatkan kesulitan,

dan janganlah tertipu oleh sumpah sumpah bohong pendusta, karena iblis telah 
bersumpah kepada kedua orang tua kita yaitu Adam dan Hawa, bahwasanya ia 
sebagai penasehat bagi keduanya, padahal ia tak lain adalah gembong penghianat 
dan pendusta ulung, sebagaimana yang diceritakan Allah dalam Al Qur'an :

"Dan dia (syetan) bersumpah kepada keduanya (Adam dan Hawa), sesungguhnya saya 
adalah termasuk orang orang yang memberi nasehat kepadmu sekalian " (QS. Al 
A'raf, 21).

Maka dari itu, anda sekalian harus selalu waspada terhadap pendusta ini dan 
para pengikutnya, sebab banyak diantara mereka yang mempunyai sumpah bohong, 
mengingkari janji, dan menghiasi perkataan-perkataannya untuk membujuk dan 
menyesatkan.

Semoga Allah tetap memelihara kami, anda sekalian dan kaum muslimin semua dari 
segala kejahatan syetan, fitnah orang-orang yang menyesatkan, penyelewengan 
orang orang yang menyimpang, dan tipu daya musuh musuh Allah Subhanahu wa 
Ta'ala, mereka hendak membaurkan agama dan memadamkan cahaya Allah dengan 
mulut-mulut mereka dan mengkaburkan agamaNya bagi umat manusia, tetapi Allah 
pasti menyempurnakan cahaya-Nya serta menolong agama-Nya, walaupun musuh 
musuh-Nya baik dari kelompok syetan dan pengikutnya maupun orang orang kafir 
dan atheis itu tidak rela.

Adapun hal hal yang telah disebutkan pendusta ini tentang timbulnya 
kemungkarankemungkaran adalah realitas, dan Al Qur'an dan hadits pun telah 
memperingatkan kita sejauh mungkin, pada keduanya (Al Qur'an dan Hadits) 
terdapat hidayah dan kecukupan. Mari kita memohon kepada Allah, agar berkenan 
memperbaiki keadaan kaum muslimin dan memberi karunia kepada mereka untuk tetap 
mengikuti yang haq dan tetap konsisten dalam menjalankannya, serta mau 
bertaubat kepada-Nya dan meminta ampunan-Nya dari segala macam dosa, karena 
sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat, Pemurah dan berkuasa atas segala galanya.

Adapun yang telah disebutkan tentang tanda-tanda hari kiamat, maka hal itu 
sudah dijelaskan oleh hadits-hadits shahih, selain juga Al Qur'an telah 
menyinggung sebagian saja, barang siapa yang ingin mengetahuinya ia dapat 
mendapatkannya pada bab-bab tertentu dalam buku buku hadits serta karangan 
karangan para ahli ilmu dan iman.

Akhirnya, sudah cukup jelas bagi kita bahwa kebohongan pendusta itu tidak 
diragukan lagi, karena ia telah mengkaburkan dan mencampur adukan antara yang 
haq dan yang batil, cukup Allahlah sebagai penolong kita, Dia sebaik baik 
pelindung, tak ada kekuasaan dan kekuatan apapun kecuali di tangan Allah.

[Dikutip dari الحذر من البدع Tulisan Syaikh Abdullah Bin Abdul Aziz Bin Baz, 
Mufti Saudi Arabia. Penerbit Departemen Agama Saudi Arabia. Edisi Indonesia 
"Waspada terhadap Bid'ah".]




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Would you Help a Child in need?
It is easier than you think.
Click Here to meet a Child you can help.
http://us.click.yahoo.com/sTR6_D/I_qJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

------------------------------------------------------------------------
Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------------ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke