Bismillahirrahmaanirrahiim,
>Assalaamu 'alaikum,
wa'alaykum salam warohmatullahi wabarokatuh

>Mohon dijelaskan tentang derajat kisah Alqamah yang dikatakan bahwa 
>ia sulit membaca syahadah saat sakaratul maut karena tidak diridhai 
>ibunya.
>Juga apakah Alqamah yang disebutkan dalam kisah tersebut shahabat 
>ataukah tabi'in.

Alhamdulillah, mengenai kisah Shahabat Alqamah dijelaskan oleh 
Ustadz Abdul Hakim Bin Amir Abdat dalam sebuah buku kecil yang 
berjudul Kisah Tsa'labah dan Alqamah terbitan Darul Qalam. berikut 
ana salin tulisan beliau dalam buku tersebut.

KISAH SAKARATUL MAUTNYA ALQAMAH

Hadist:
Dari Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata: Kami pernah berada di sisi 
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu datanglah seseorang, ia 
berkata, "Ada seorang pemuda yang nafasnya hampir putus, lalu 
dikatakan kepadanya, ucapkanlah Laa ilaaha illallah,akan tetapi ia 
tidak sanggup mengucapkannya." Beliau bertanya kepada orang itu," 
Apakah anak muda itu shalat?" Jawab orang itu,"Ya." Lalu Rasulullah 
shallalahu 'alaihi wa sallam bangkit berdiri dan kami pun berdiri 
besama beliau, kemudian beliau masuk menemui anak muda itu, beliau 
bersabda kepadanya,"Ucapkan Laa ilaaha illallah." Anak muda itu 
menjawab, "Saya tidak sanggup." Beliau bertanya, "Kenapa?" Dijawab 
oleh orang lain, "Dia telah durhaka kepada ibunya." Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Apakah ibunya masih hidup?" 
Mereka menjawab, "Ya". Beliau bersabda, "Panggillah ibunya kemari," 
Lalu datanglah ibunya, maka belaiu bersabda, "Ini anakmu?" 
Jawabnya, "Ya." Beliau bersabda lagi kepadanya, "Bagaimana 
pandanganmu kalau sekiranya dibuat api unggun yang besar lalu 
dikatakan kepadamu: Jika engkau memberikan syafa'atmu 
(pertolonganmu -yakni maafmu-) kepadanya niscaya akan kami lepaskan 
dia, dan jika tidak pasti kami akan membakarnya dengan api, apakah 
engkau akan memberikan syafa'at kepadanya?" Perempuan itu 
menjawab, "Kalau begitu, aku akan memberikan syafa'at kepadanya." 
Beliau bersabda," Maka Jadikanlah Allah sebagai saksinya dan 
jadikanlah aki sebagai saksinya sesungguhnya engkau telah meridlai 
anakmu." Perempuan itu berkata, "Ya Allah sesungguhnya aku 
menjadikan Engkau sebagai saksi dan aku menjadikan Rasul-Mu sebagai 
saksi sesungguhnya aku telah meridlai anakku". Kemudia Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada anak muda itu, "Wahai 
anak muda ucapkanlah Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu wa 
asyhadu anna muhammada 'abduhu wa rasuluhu," Lalu anak muda itupun 
dapat mengucapkannya. Maka bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wa sallam, "Segala puji bagi Allah yang telah
menyelamatkannya dengan sebab aku dari api neraka."

Derajat Hadist
SANGAT LEMAH. Telah diriwayatkan oleh Thabrani di kitabnya Al Mu'jam 
Kabir dan Imam Ahmad meriwayatkan dengan ringkas. Demikian 
keterangan Al Imam Mundzir di kitabnya At Targhib wat Tarhib juz 3 
hal. 331

Saya (ustadz abdul hakim): Imam Ahmad telah meriwayatkan di Musnad-
nya juz 4 hal. 382 dari jalan Faa-id bin Abdurrahman dari Abdullah 
bin Aufa dengan ringkas. 

Al Imam Ibnul Jauzi telah meriwayatkan hadist di atas di kitabnya Al 
Maudlu'aat juz 3 hal.87 dari jalan Faa-id seperti diatas.

Berkata Abdullah bin Ahmad (anaknya Imama Ahmad yang meriwayatkan 
kitab Musnad bapaknya) setelah meriwayatkan hadist di atas yang ia 
dapati di kitab bapaknya bahwa bapaknya tidak ridla terhadap 
hadistnya Faa-id bin Abdurrahman atau menurut beliau bahwa Faa-id 
bin Abdurrahman itu Matrukul hadist.

Berkata Al Imam Ibnuk Jauzi setelah meriwayatkan hadist di 
atas, "Hadist ini tidak sah datangnya dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan di dalam sanadnya terdapat Faa-
id, telah berkata Ahmad bin Hambal: Faa-id matrukul hadist. Dan 
telah berkata Yahya (bin Ma'in): Tidak ada apa-apanya. Berkata Ibnu 
Hibban: Tidak boleh berhujjah dengannya. Berkata Al 'Uqailiy: Tidak 
ada mutabi'nya (pembantunya) di dalam hadist ini dari rawi yang 
seperti dia."

Saya berkata (Ustadz Abdul Hakim): Tentang Faa-id bin Abdurrahman 
seorang rawi yang sangat lemah telah lalu sejumlah keterangan dari 
para Imam ahlul hadist di hadist kedua (no.2) dari kitab hadist-
hadist dla'if dan maudlu. Silahkan meruju' bagi siapa yang mau. 
Hadist Alqamah batil bila ditinjau dari matannya. Karena tidak ada 
seorang pun Shahabat yang datang dari hadist-hadist yang sah yang 
durhaka kepada orangtuanya istimewa kepada ibunya. Bahkan ada 
sebaliknya, bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat berbuat 
kebaikan (birrul walidain) kepada orang tua mereka apalagi kepada 
ibu mereka.

Demikian semoga bermanfaat.

wassalamu'alaykum warohmatullahi wabarokatuh
                
---------------------------------
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 





------------------------------------------------------------------------
Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------------ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke