Ditulis Oleh: Abu Abdirrahman bin Thoyyib as-Salafi

Mengapa harus Salafi ?

Sering kita mendengar pro dan kontra tentang istilah Salafi atau Salafiyah. 
Tapi seorang muslim yang bijak tidak akan mungkin mau memvonis sesuatu, ini 
salah atau benar kecuali berlandaskan ilmu dan bukti yang nyata. Allah ta'ala 
berfirman :

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan 
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan 
diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isro' : 36) Imam Bukhori rahimahullah 
membuat suatu bab dalam shohihnya dengan judul "Ilmu itu sebelum berbicara dan 
berbuat". Oleh karena itulah mari kita pelajari hal-hal berikut ini :

- Asal kata "Salaf" dan "Salafi" dalam bahasa arab :

Salaf secara bahasa artinya orang yang mendahului kita dengan ilmu, iman, 
keutamaan dan kebaikan. Ibnu Mandzur berkata dalam arab 9/159 : "Salaf adalah 
orang yang mendahuluimu dari nenek moyang serta kerabatmu yang lebih diatasmu 
baik dari usia maupun keutamaan. Oleh karenanya generasi pertama umat ini dari 
kalangan tabi'in dinamakan salafush sholeh." Makna seperti diatas ini pernah 
dipakai oleh Rasulullah saw ketika berkata kepada putri beliau Fatimah 
rodhiyallhu 'anha :

Artinya : "Sebaik-baik pendahulu bagimu adalah aku" (HR.Muslim)

Adapun secara harfiah/istilah, salaf berarti para sahabat, tabi'in, tabi'ut 
tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan baik. Berkata Al-Qolsyaani dalam 
Tahriirul maqoolah min syarhil risalah : "Salafush sholeh adalah generasi 
pertama yang kokoh keilmuannya, yang mengikuti petunjuk Nabi saw serta yang 
menjaga sunnah beliau. Allah memilih mereka untuk menemani Nabi-Nya serta untuk 
menegakkan agama-Nya. Para imam (kaum muslimin) ridho dengan mereka dan mereka 
telah berjuang di jalan Allah dengan sebenarnya, menyeru umat dan memberi 
manfaat kepada mereka serta mereka kerahkan jiwa mereka dalam rangka meraih 
keridhoan Allah.
Allah telah memuji mereka dalam Al-Qur'an :

Artinya "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan 
dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama 
mereka" (QS. Al-Fath : 29).
Firman Allah yang lain :

Artinya " (Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung 
halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan 
keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah 
orang-orang yang benar." (QS. Al-Hasyr : 8).
Di dalam ayat ini Allah menyebutkan orang-orang Muhajirin dan Anshor serta 
Allah puji para pengikut mereka dan Allah ridho dengan yang datang setelah 
mereka. Dan Allah mengancam orang-orang yang menyelisihi mereka serta memilih 
selain jalan mereka dengan adzab. Allah berfirman :

Artinya " Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, 
dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia 
leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke 
dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. " (QS. An-Nisa' 
: 115)

Maka wajib mengikuti mereka serta menelusuri jejak mereka dan memohonkan ampun 
untuk mereka. Allah berfirman :

Artinya "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), 
mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang 
telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan 
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, 
sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". " (QS. Al-Hasyr : 
10)." (Lihat kitab "Limaadza ikhtartu al-manhaj as-Salafi" hal.30-31 oleh 
Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilali –hafidzahullahu)

Adapun istilah Salafi atau Salafiyah adalah nisbat kepada salaf. Jadi arti 
Salafi itu sendiri adalah orang yang menapaki jejak salaf dan yang mengikuti 
petunjuk mereka. Berkata Abdul Karim As-Sam'ani : "Salafi adalah nisbat kepada 
salaf dan menelusuri jalan mereka". (Al-Ansaab 7/104)

Lajnah Daimah mengatakan : "Salafiyah adalah nisbat kepada salaf dan salaf itu 
adalah para sahabat Rasulullah saw serta para imam petunjuk dari tiga generasi 
Islam yang pertama radhiyallhu 'anhum yang telah dipuji oleh Rasulullah saw 
dalam sabda beliau :

[Artinya : "Sebaik-baik generasi adalah generasiku (sahabat) kemudian setelah 
mereka (tabi'in) kemudian setelah mereka (Tabi'ut tabi'in)" (HR.Bukhori, Muslim 
dan Ahmad). Salafiyun jamak dari Salafi yang merupakan nisbat kepada salaf yang 
artinya orang-orang yang berjalan diatas manhaj salaf dengan mengikuti 
Al-Qur'an dan sunnah serta berdakwah kepada keduanya dan mengamalkannya, maka 
mereka itulah yang disebut sebagai ahlu sunnah wal jama'ah". (Al-Lajnah 
Ad-daaimah lil buhust al-ilmiyah no.1361.)

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata : "Sesungguhnya salaf adalah 
generasi pertama dan yang mulia dari umat ini. Barangsiapa yang mengikuti jejak 
mereka dan berjalan diatas metode mereka maka dialah Salafi dan barangsiapa 
yang menyelisihi mereka maka dia adalah al-kholaf". (Lihat ta'liq Syaikh Hamd 
At-Tuweijiri terhadap kitab Aqidah Hamawiyah hal.203)

Syaikh Sholeh bin Abdullah Al-'Abud –hafidzahullahu- berkata : "Yang dimaksud 
dengan Salafiyah adalah mengikuti jejak salafush sholeh dari umat ini yang 
mereka adalah ahlu sunnah wal jama'ah. Maka hal ini berarti ijma' yang bisa 
dijadikan hujjah/sandaran, karena mereka berada diatas sunnah Rasulullah saw 
secara lahir maupun batin dan mengikuti jalannya para muhajirin dan anshor 
serta yang mengikuti mereka dengan baik." (Aqidatusy Syaikh Muhammad bin Abdul 
Wahhab As-Salafiyah hal.195.)

- Dalil-dalil wajibnya mengikuti salaf

Mengikuti manhaj salaf bukanlah suatu hal yang mustahab (bila dikerjakan 
mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak mengapa), tapi mengikuti jejak 
mereka dalam segala bidang baik aqidah, ibadah, dakwah, jihad, muamalah, akhlak 
dan lain-lain adalah suatu kewajiban bagi yang menginginkan hidayah dan 
keselamatan didunia dan diakhirat.

1- Allah ta'ala berfirman :

Artinya " Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di 
antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka 
dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan 
Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di 
dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang 
besar. " (QS. At-Taubah : 100)

Didalam ayat ini Allah memuji orang-orang yang mengikuti jejak salaf dari 
kalangan Muhajirin dan Anshor dan di dalamnya terdapat perintah akan wajibnya 
mengikuti mereka, karena keridhoan Allah tidak mungkin bisa diraih melainkan 
hanya dengan mengikuti mereka.

2- Allah ta'ala berfirman :

" Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan 
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa 
terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam 
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. " (QS. An-Nisa' : 115) 
lihat penjelasan Al-Qolsyaani tentang ayat ini diatas.

3- Allah ta'ala berfirman :

Artinya "Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, 
sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya 
mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu 
dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. 
Al-Baqoroh : 137)

Allah menyebutkan dalam ayat ini bahwa hidayah itu hanya bisa diperoleh lewat 
jalannya para sahabat r.anhum. Hal ini juga dikatakan oleh Ibnul Qoyyim 
rahimahullah dalam kitabnya Madaarijus saalikin 1/72-73 ketika menjelaskan apa 
yang dimaksud dengan shirotol mustaqiim dalam surat Al-Fatihah, beliau berkata 
: "Setiap yang lebih tahu tentang kebenaran dan yang lebih mengikuti kebenaran 
maka dialah yang lebih berhak mendapatkan shirotol mustaqim. Tidak diragukan 
lagi bahwa para sahabat Rasulullah saw lebih berhak dengan hal ini dari pada 
Rofidhoh…Oleh Karena itulah para salaf mentafsirkan shirotol mustaqim dengan 
Abu Bakar dan Umar serta para sahabat Rasulullah saw, dan tafsir mereka inilah 
yang benar."

4- Rasulullah saw bersabda dalam hadits Irbadh bin Sariyah r.anhu :

Artinya : "Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah para khulafaur 
rosyidin, pegang eratlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian" (HSR.Abu 
Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan lain-lain)

5- Rasulullah saw bersabda :

Artinya : "Orang-orang Yahudi terpecah menjadi 71 atau 72 golongan dan 
orang-orang Nashrani seperti itu juga. Adapun umat ini terpecah menjadi 73 
golongan" didalam riwayat lain disebutkan : "Sesungguhnya Bani Israil terpecah 
menjadi 72 golongan dan umatku terpecah menjadi 73 golongan semuanya di neraka 
kecuali satu. Para sahabat bertanya : siapa yang (selamat) itu wahai Rasulullah 
? beliau menjawab : (Yang mengikuti aku dan para sahabatku)." (HR.Tirmidzi 
dengan sanad yang hasan)

6- Rasulullah saw bersabda :

Artinya : "Ikutilah jejak dua orang sesudahku : Abu Bakar dan Umar" 
(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan selainnya).
7- Abdullah bin Mas'ud r.anhu seorang sahabat Rasulullah saw berkata : 
"Barangsiapa yang ingin mencari suri tauladan yang baik maka jadikan yang telah 
meninggal sebagai suri tauladan, karena yang masih hidup tidak bisa dijamin 
selamat dari fitnah. Mereka adalah para sahabat Muhammad saw. Mereka adalah 
semulia-mulianya umat ini, yang paling baik hatinya, yang paling mendalam 
ilmunya, yang paling sedikit berlebih-lebihan. Mereka adalah sekelompok orang 
yang Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya serta untuk menegakkan agama-Nya. Maka 
kenalilah jasa-jasa mereka dan ikuti jejak mereka serta berpegang teguhlah 
dengan akhlak serta agama mereka karena mereka berada diatas jalan yang lurus". 
(Syarah Aqidah Thohawiyah 2/546 oleh Ibnu Abil 'Izzi Al-Hanafi.)

8- Imam Al-'Auza'i rahimahullah berkata : "Bersabarlah dirimu diatas sunnah, 
berhentilah sebagaimana mereka berhenti, dan katakanlah seperti apa yang mereka 
katakan serta cegahlah dari apa yang mereka cegah. Telusurilah jejak salafush 
sholeh". (Syarhu ushul I'tiqod ahlis sunnah wal jama'ah 1/154 oleh Al-Lalika'i)

9- Imam ahlu sunnah wal jama'ah Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata didalam 
awal kitabnya ushulus sunnah : "Termasuk prinsip aqidah kita adalah berpegang 
teguh dengan metode para sahabat Rasulullah saw serta mengikuti jejak mereka".

10- Ibnu Abil 'Izzi rahimahullah berkata : "Mengikuti para sahabat adalah 
petunjuk sedangkan menyelisihi mereka adalah kesesatan". (Syarah Aqidah 
Thohawiyah 2/244)

- Bolehkah kita memakai istilah Salafi atau Salafiyah ?

Allah swt memerintahkan kita untuk bertanya kepada para ahli ilmu/ulama jika 
kita tidak mengetahui suatu permasalahan,

"Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada 
mengetahui". (QS. Al-Anbiya' : 7)

- Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : "Tidak tercela orang yang 
menampakkan madzhab salaf dan dia menisbatkan diri kepadanya (Maksud 
menisbatkan tersebut adalah dengan mengatakan "Salafi", wallahu a'lam) serta 
berbangga dengan madzhab salaf, bahkan wajib menerima hal tersebut menurut 
kesepakatan karena tidaklah madzhab salaf kecuali benar". (Majmu' fatawa 4/149)

- Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata : "Yang dibutuhkan oleh seorang 
Al-Hafidz (ahli hadits) adalah ketakwaan, kecerdasan, kepandaian dalam bahasa 
arab dan nahwu, kesucian hati, pemalu serta menjadi Salafi….". (Lihat Siyar 
A'lamin Nubala' 13/380. Syaikh Salim Bin 'Ied Al-Hilali –hafidzahullahu- 
berkata dalam kaset ceramah beliau Syarah ushulus sunnah oleh Imam Ahmad v 
bahwa Imam Adz-Dzahabi menyebutkan kata-kata Salafi dalam kitab beliau tersebut 
lebih dari 200 kali)

- Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah pernah ditanya : 
Bagaimana pendapat anda terhadap orang yang menamakan dirinya Salafi dan 
Atsari, apakah in termasuk memuji diri ? Beliau menjawab : "Apabila dia 
benar-benar Atsari atau Salafi maka tidak mengapa. Hal ini seperti yang pernah 
dikatakan oleh para salaf dahulu : Fulan Salafi, fulan Atsari. Ini termasuk 
pujian yang harus dan wajib". (Lihat footnote kitab Al-Ajwibah Al-Mufidah 'an 
as-ilatil manahij al-jadiidah oleh Syaikh Sholeh Al-Fauzan –hafidzahullahu- 
hal.17)

- Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin rahimahullah berkata : "Ahlu sunnah 
wal jama'ah adalah para salaf sampai generasi terakhir. Barangsiapa yang berada 
diatas jalannya Nabi saw dan para sahabatnya maka dialah Salafi". (Syarah 
Aqidah Al-Wasithiyah 1/54.)

- Syaikh Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan –hafidzahullahu- berkata : "Salafiyah 
adalah meniti jejak salaf dari kalangan sahabat, tabi'in dan generasi yang 
utama baik dalam aqidah, pemahaman, dan akhlak. Dan wajib bagi setiap muslim 
untuk mengikuti jalan mereka". (Al-Ajwibah Al-Mufidah hal.103-104.)

- Syaikh Bakar bin Abdillah Abu Zaid –hafidzahullahu- berkata : "Jadilah engkau 
sebagai seorang Salafi yang menelusuri jejak salafush sholeh dari kalangan 
sahabat r.anhum dan yang mengikuti mereka dengan baik dalam permasalahan agama 
ini seperti tauhid, ibadah dan selainnya". (Hilyah tholibil ilmi hal 28 dengan 
syarah Syaikh Al-Utsaimin.)

- Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali –hafidzahullahu- berkata : "Salafiyah adalah 
menisbatkan diri kepada salaf dan ini adalah nisbat terpuji kepada metode yang 
benar dan bukan membuat madzhab baru". Beliau juga berkata : "Salafiyah adalah 
Islam yang murni dari percampuran kebudayaan kuno maupun peninggalan 
kelompok-kelompok sempalan, yang berdasarkan kepada al-Qur'an dan sunnah serta 
pemahaman salafush sholeh". (Limadza ikhtartu al-manhaj As-Salafi hal.34.)

- Ciri-ciri Salafi sejati :

Setelah dijelaskan diatas wajibnya mengikuti manhaj salafush sholeh serta 
disyariatkan/dibolehkannya menamakan diri sebagai Salafi, maka perlu disebutkan 
disini ciri-ciri utama seorang yang bisa dikatakan sebagai Salafi, ahli sunnah 
wal jama'ah, al-firqotun najiyah dan thoifah manshuroh (Lihat perinciannya 
dalam kitab Irsyadul Barriyah ila Syar’iyyatil Intisab Lissalafiyyah oleh Abu 
Abdissalam Hasan bin Qosim Al-Husaini as-Salafi Hal. 30-58.) :
1- Menjadikan Al-Qur'an dan sunnah sebagai pedoman hidup dalam segala perkara.
2- Memahami agama ini sesuai dengan pemahaman para sahabat terutama dalam 
masalah aqidah.
3- Tidak menjadikan akal sebagai landasan utama dalam beraqidah.
4- Senantiasa mengutamakan dakwah kepada tauhid ibadah (Seruan hanya Allah 
satu-satunya Dzat yang berhak disembah).
5- Tidak berdebat kusir dengan ahli bid'ah serta tidak bermajlis dan tidak 
menimba ilmu dari mereka.
6- Berantusias untuk menjaga persatuan kaum muslimin serta menyatukan mereka 
diatas Al-Qur'an dan sunnah sesuai pemahaman salafush sholeh.
7- Menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah saw dalam bidang ibadah, akhlak dan 
dalam segala bidang kehidupan hingga merekapun terasing.
8- Tidak fanatik kecuali hanya kepada Al-Qur'an dan sunnah.
9- Memerintahkan kepada yang baik dan mencegah dari kemungkaran.
10- Membantah setiap yang menyelisihi syariat baik dia seorang muslim atau non 
muslim.
11- Membedakan antara ketergelinciran ulama ahli sunnah dengan kesesatan para 
dai-dai yang menyeru kepada bid'ah.
12- Selalu taat kepada pemimpin kaum muslimin selama dalam kebaikan, berdoa 
untuk mereka serta menasehati mereka dengan cara yang baik dan tidak 
memberontak atau mencaci-maki mereka.
13- Berdakwah dengan cara hikmah. (Diantara makna hikmah adalah meletakkan 
sesuatu pada tempatnya. Oleh karena itu dakwah tidak selalu dengan lemah lembut 
tapi terkadang harus dengan sikap tegas dan keras, semuanya disesuaikan dengan 
keadaan. (Lihat Ad-Dakwah ilallahu oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz v dan Min 
ma'alimil manhaj an-nabawi fid dakwah ilallahu oleh Syaikh Muhammad Musa Alu 
Nashr)
14- Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agama yang bersumberkan kepada 
Al-Qur'an dan sunnah serta pemahaman salaf, sekaligus meyakini bahwa umat ini 
tidak akan menjadi jaya melainkan dengan ilmu tersebut.
15- Bersemangat dalam menjalankan Tashfiyah (membersihkan Islam dari 
kotoran-kotoran yang menempel kepadanya seperti syirik, bid'ah, hadits-hadits 
lemah dan lain sebagainya) dan Tarbiyah (mendidik umat diatas Islam yang murni 
terutama dalam bidang tauhid).

Kesimpulan :

1- Wajib mengikuti pemahaman salaf dalam beragama.
2- Disyariatkan/dibolehkan menamakan diri Salafi jika memang memiliki ciri-ciri 
diatas.
3- Salafiyah bukan kelompok seperti jama'ah tabligh, ikhwanul muslimin, hizbut 
tahrir atau yang lainnya yang memiliki pendiri dan tahun pendirian, tapi 
Salafiyah hanyalah metode yang berlandaskan kepada pemahaman salafush sholeh 
dari kalangan sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in yang tidak memiliki pemimpin 
melainkan Rasulullah saw
4- Manhaj/metode salaf adalah benar, adapun individunya bisa salah bisa benar 
(tidak maksum).
5- Istilah Salafi bukan hal baru dalam sejarah Islam.

Maraji':
majalah adz-dzakhirah edisi 20


Abu abdirrahman bin misdi al-carati


---------------------------------
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke