On 8/2/07, Saiful Ahmadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   assalamualaikum wr. wb.
> ana mau tanya tentang syech Sayyid Muhammad alawi al maliki al hasani
> karena ana sedang ta'aruf dengan salah seorang murid beliau?
> demikian terimakasih
> sukron khairan katsiran

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,

Saya copy paste kan dari arsip email yang terdahulu tentang Muhammad Alwi Al
Maliki.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Wallahu a'lam
Syamsul
- - - - - - - - -

BENARKAH Muhammad Alwi Al Maliki SEORANG MUHADDITSUL HARAMAIN ?
[Majalah Al-Furqon Gresik, Edisi 5 Thn. III hal. 2]


Pengagum Alwi Al Maliki memprotes :...Untuk masalah ini silahkan
ustadz baca kitab XXX oleh Muhadditsul Haramain Sayyid Muhammad Alwi
Al Maliki, ana tunggu jawaban Ustadz Aunur Rofiq. (0815 4803 0XXX )

Redaksi Al Furqon Menjawab :
Kami tidak memiliki kitab yang disarankan tersebut. Sejauh ini kami
belum mengetahui ada yang menggelari Muhammad Alwi Al Maliki dengan
Muhadditsul Haramain kecuali orang-orang yang fanatik kepadanya atau
semadzab. Simak perkataan Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Mufti Arab
Saudi terdahulu ketika memberi muqoddimah kitab hiwar ma'a Maliki fi
Raddi Mungkaraatihi (Dialog dengan Al Maliki, Bantahan Kemungkaran dan
kesesatannya) karya Syaikh Abdullah bin Mani', anggota Kibar
Ulama Saudi, kata beliau: "...saya telah mencermati kemungkaran-
kemungkaran di kitab karangan Muhammad Alwi maliki dan dalam

muqodimah kitabnya yang tercela yang dinamakan Ad Dzakho'ir Al
Muhammadiyyah. Dalam buku itu dia menisbatkan sifat-sifat ilahiyyah
kepada Rasulullah, semisal: "Rasulullah memegang kunci-kunci langit
dan bumi, beliau berhak membagi tanah di surga, mengetahui perkara
ghaib, ruh, dan lima perkara yang hanya diketahui Allah, makhluk
diciptakan karena beliau, malam kelahirannya lebih agung ketimbang
lailatul qadar, dan tidak ada sesuatu yang terjadi kecuali karena
beliau". Contohnya dia mengakui qosidah-qosidah yang dia nukil dari
kitab Ad Dzakho'ir yang berisi istighotsah dan meminta perlindungan
kepada nabi, sebab beliau adalah tempat berlindung ketika terjadi
musibah. Karena kemana lagi berlindung kalau bukan kepadanya, dan
masih banyak lagi...Dan sungguh menggelisahkan saya munculnya
kemungkaran yang jelek ini, bahkan sebagiannya jelas-jelas bentuk
kekufuran nyata dari Muhammad Alwi Al Maliki.

Sebagaimana banyak ulama merasa sesak dengan banyaknya kesesatan dan
kesyirikan yang dia tulis dibukunya, terutama Lembaga Ulama-Ulama
Besar. Oleh karena itu Lembaga tersebut menerbitkan keputusan no. 86
tgl 11/11/1401 H, berupa pengingkaran kepada dakwah Al Maliki yang
mengajak kepada syirik, bid'ah, kemungkaran, kesesatan dan
menjauhkan dari petunjuk salaf umat ini berupa akidah yang selamat
dan peribadatan yang benar kepada allah dalam uluhiyyah dan
rububiyyah-Nya".(lihat Muqoddimah kitab Syaikh Abdullah bin Mani'
ini).

Al Maliki juga menulis juga menulis kitab lain yaitu Mafahim Labudda
An Tushohhah (Namun patut disayangkan kitab ini telah telah
diterjemahkan oleh penerbit berinisial PZZ,dengan judul yang kami
singkat PYHD, Namun Al Alhamdulillah Majalah Al Furqon edisi
8/tahun III/Rabiul Awwal 1425 hal 19 telah memberikan bantahan
singkatnya yang diterjemahkan dari kitab Syaikh Shalih bin Abdul
Azis Alu Syaikh ). Kitab ini tidak jauh beda dengan kitab yang
pertama tadi. Oleh karena itu dibantah oleh Syaikh Shalih bin Abdul
Azis alu Syaikh ( MenAg Saudi Arabia sekarang ) dalam kitab Hadzihi
Mafahimuna. Dalam kitab tersebut Syaikh Shalih membongkar kedok Al
Maliki yang katanya ahli hadits itu. Ternyata dia bukan ahli hadits.

Dengan indikasi ini, kami yakin kitab yang disarankan untuk dibaca
isinya kurang lebih sama. Maka silahkan membaca dua kitab tersebut
agar memahami kebenaran yang sesungguhnya. Semoga Allah menunjuki
kita semua ke jalan kebenaran. (Majalah Al Furqon Gresik, Edisi 5
Thn. III hal. 2, dengan judul asli "Tuduhan tak Berdasar" )

::: KESIMPULAN :::

Kitab penuh penyimpangan aqidah karya Muhammad alwi al maliki :

1.Ad Dzakho'ir Al Muhammadiyyah
2.Mafahim Labudda An Tushohhah

Kitab bantahan atas kesesatan Muhammad alwi al maliki

1. Hiwar ma'a Maliki fi Raddi Mungkaraatihi wa Dholalatihi
( Membantah kitab Ad Dzakho'ir...)
Karya Syaikh Abdullah al mani'
Anggota Kibar Ulama Saudi
2. Hadzihi Mafahimuna
(Membantah kitab Mafahim Labudda ...)
Karya Syaikh Shalih bin Abdul Azis Alu Syaikh
Menag Arab Saudi sekarang

Mengenal lebih dekat dengan "Syaikh"nya Nahdatul Ulama

Pertanyaan : "Didaerah Jawa Timur banyak saudara-saudara yang kita
belajar di pondok pesantren salafiyyah (Ustadz Ali Saman berkomentar:
Masya Allah...Salafiyyah NU, Nahdatul Ulama ?!?!?! ) sangat
mengagungkan sosok Kyai Sayyid Muhammad Alwi Al Maliki, Siapakah
sosok syaikh tersebut ? Apakah benar dia seorang Muhaddits Ahlus
Sunnah? Apakah sekarang masih hidup ? Apakah sumbangsih Syaikh
Sayyid Muhammad Alwi Al Maliki terhadap perkembangan dakwah
salafiyyah di Saudi pada umumnya dan para alumninya di Indonesia
pada khususnya ?

Ustadz Ali Saman menjawab :
Ikhwanifillah A'azakumullah...saya kemaren membaca di majalah Al
Furqon ( Al Furqon Gresik, Edisi 5 Thn. III hal. 2) perdebatan
antara Ustadz Aunur Rofiq dengan salah satu pengagum Syaikh Muhammad
Alwi Al Maliki, pengagum Alwi Al Maliki tersebut mengatakan bahwa
syaikhnya adalah Muhadditsul Ahlus Sunnah. Syaikh Muhammad Alwi Al
Maliki duhulunya adalah pernah ngajar di haram (tanah suci), dan
orang salafy. Kemudian setelah itu banyak penyimpangan-penyimpangan.
Salah satunya buku yang menunjukkan penyimpangannya adalah dia
menulis buku yang berisi pengkultusan Nabi Shalllallahu 'Alaihi
Wassalam dan mengarang tentang sunnahnya maulid nabi
Shalllallahu 'Alaihi Wassalam.

Kemudian habis itu, ia dikeluarkan atau dipecat dari mengajar di
halaqah di masjidil haram oleh kepemimpinan tinggi masjid al
haramain. Bahkan terjadilah hiwar (debat/dialog) yang sangat kuat
sekali antara syaikh Sulaiman Ibnu Mani' (Anggota Kibar Ulama
Saudi) dengan Syaikh alwi almaliki di Mekkah, dan hiwar/dialog itu
direkomendasikan oleh Syaikh AbdulAzis bin Baz ( Mufti Kerajaan Arab
Saudi waktu itu ) dan terbitlah bukunya dan sudah
diterjemahkan "Dialog dengan Alwi Al Maliki",

Silahkan baca bukunya.....Syaikh Sulaiman Ibnu Mani' membantah dengan
nash Al Quran, Sunnah Nabi Shalllallahu 'Alaihi Wassalam, dan akal
terhadap pendapat alwi al maliki yang membolehkan Maulid Nabi.


Ikhwanifillah A'azakumullah....Syaikh Alwi Al Maliki sebenarnya
memiliki manhaj yang baik sebelum ia dikeluarkan dari mengajar di
masjidil haram.

TETAPI sekarang manhajnya sudah rusak, akidahnya sudah rusak, dan
banyak disana ia menghalalkan tawassul yang diharamkan oleh Allah
dan RasulNya, bahkan mengagungkan Rasulullah sampai-sampai
menjadikan Rasulullah Shalllallahu 'Alaihi Wassalam seolah-olah
sebagai ilah atau sebagai Tuhan, dan hal ini adalah sumber dari
kesesatan agama Syi'ah, yang mereka mengagungkan Rasulullah
Shalllallahu 'Alaihi Wassalam melebihi derajat yang Allah turunkan
kepada dia (Rasulullah Shalllallahu 'Alaihi Wassalam). Syaikh Alwi
Al Maliki setelah disuruh taubat oleh para ulama disana ( Saudi
maksudnya ). Ia tidak mau taubat dari perbuatan dosanya, Akhirnya
pemerintah setempat memutuskan menghukum Syaikh Sayyid Alwi AlMaliki
sebagai tahanan rumah. Dan menurut cerita teman saya, suatu ketika
ia pernah nekad untuk keluar untuk sholat ied di masjidil haram,dan
ketika keluar dari masjidil haram dan para syabab tahu bahwa orang
tersebut adalah syaikh yang memiliki dan mendakwahkan aqidah tauhid
yang rusak, akhirnya para syabab langsung mengerubungi dia untuk
berusaha memukulinya, akhirnya mulai saat itu, pemerintah setempat
melarang ia dari sholat id (ditempat umum). Syaikh alwi al maliki
menyebarkan kesesatan ajarannya melalui pembangunan ma'had
diberbagai tempat dengan nama ma'had "Ar ribath", dia membungkus
kesesatan ajarannya dengan slogan ajaran cinta kepada ahlul bait
(allawiyyin) , yang sebenarnya adalah mencela kepada ahlul bait itu
sendiri !!!. Ma'had Ar ribath di Mekkah didirikan oleh dia di tempat
yang sangat tersembunyi sekali, "laa ya'rifuha illa ahluha" / "tidak
ada orang yang tahu kecuali orang - orang yang menginduk kepada
ma'had ini". Sampai saya sendiri pernah mencoba mencari tahu ma'had
ar ribath kayak apa ???, tapi tidak ketemu...karena mereka tahu
bahwa saya dari jam'iyyah islamiyyah dari penampilan saya. Di
Maroko dan Madinah didirikan ma'had ar ribath juga.

Santrinya memiliki ciri khas yang sangat unik sekali diantaranya
memakai gamis seperti yang saya pakai TETAPI gamis mereka nyapu
masjid/lantai (isbal maksudnya ) dan memakai selendang hijau (coba
antum teliti, penampilan kyai-kyai NU...niscaya antum akan tahu
dengan siapa dia belajar). Sampai-sampai ketika mereka keluar masuk
di perkemahan dan hotel-hotel jama'ah haji mereka mengatakan "Kita
ini dari Islamic University menawarkan kambing kurban 200 riyal ?"
padahal kambing yang kita beli itu harganya 350 riyal. "Sisanya dari
mana ? "Sisanya ? Wallahu a'lam bish showab", Mengapa mereka berani
menjual kambing dengan 200 riyal ?, karena mereka menyembelih
kambing sebelum hari id dengan dalil bahwa (kata mereka) madzab
Syafi'iyyah membolehkannya. Padahal tidak ada madzab syafi'i yang
membolehkannya !!!. Kemudian habis itu ya ikhwan...ciri-cirinya
mereka itu, Masya Allah...kelihatannya mereka iltizam kepada sunnah,
padahal mereka itu menindas-nindas dan menguburkan sunnah itu
sendiri. Sunnahnya bagaimana? Sunnah yang mereka sering tampakkan
adalah hadits yang berbunyi (yang artinya) "Sholat menggunakan siwak
itu pahalanya lebih dari 70 kali sholat", padahal hadits ini adalah
hadits yang dho'if !!! Kalaupun seandainya hadits ini adalah hadits
yang shohih, maka derajatnya hasanun lighoirihi. Ketika mau sholat,
mereka langsung ambil siwak, meskipun imam sudah takbir, mereka
tetap sibuk siwak-an, padahal Rasulullah Shalllallahu 'Alaihi
Wassalam mengatakan "fa idzaa kabbara fakkabaruu.."Apabila ia (imam)
bertakbir, bertakbirlah kalian..". ngga' usah pakai ushalli...ngga'
usah pakai siwak. Adapun mengenai murid-muridnya ...Murid-muridnya
banyak sekali bertebaran di Indonesia, bahkan sekarang ini banyak
dan lebih banyak lagi, mereka membuat jam'iyyah lanjutan setelah
Ma'had Ar Ribath...yaitu Jam'iyyah Al Ahqaf. Apel siaganya tiap pagi
adalah...keliling kuburan syaikh mereka. Oleh karena tidak pantas
mereka menisbatkan pesantrennya kepada salafiyyah, karena salafiyyah
adalah ..salafy adalah ashhabunnabi Shalllallahu 'Alaihi Wassalam wa
ashhabul kiram, itu yang kita nama salafiyah.dan kita tidak menyebut
pesantren mereka dengan pesantren salafiyyah !!! Salafiyyah yang
mereka (murid Alwi Al Maliki di Indonesia dan Nahdatul 'Ulama)
maksudkan adalah pesantren tradisional, ngajinya pake kitab kuning,
mandinya dengan 2 qullah meskipun sudah kotor/butek/keruh airnya
sampai-sampai membuat kulit gatal. ( maksudnya orang -
orang "salafiyyah" NU mengganggap bahwa air yang telah mencapai 2
qullah tidak dapat ternajisi oleh apapun...padahal pemahaman yang
benar tidaklah demikian, baca keterangan Ustadz. Abdulhakim bin Amir
Abdat mengenai hadits masalah ini pada AsSunnah edisi 06/tahun
VII/1424 H/2003 M hal. 11 )

Nah oleh sebab itu, Ikhwanifillah A'azzakumullah....dikatakan pula
Syaikh Alwi Al Maliki ini memiliki ziarah (kunjungan) ke Indonesia
setiap satu tahun sekali, ziarahnya langsung ke Jawa Timur, ke
tempat para fans nya ( maksudnya bekas muridnya ), Saya orang jawa
timur...dan banyak bertemu dengan pengikut-pengikut mereka ini.
Bahkan satu cerita mengatakan, Wallahu a'lam cerita ini betul atau
tidak...bahkan diantara orang-orang yang diziarahi terutama orang-
orang madura... arek-arek situbondo itu...mereka rela menikahkan
anaknya dengan syaikh ini, dalam rangka mengambil keturunan habaib.
Perlu kita ketahui keturunan habaib tidak ada fungsinya disisi Allah
swt kecuali dengan taqwa !!!. Habaib banyak...habaib banyak di
Indonesia...yang ngaku habaib ...habib...habib...habib, tapi
perbuatannya...adalah menyalahi Sunnah Rasulullah
Shalllallahu 'Alaihi Wassalam, bukan pencinta Rasulullah
Shalllallahu 'Alaihi Wassalam. Katanya habaib juga masih main
perempuan... Katanya habaib juga masih jualan tanah surga,
katanya...perbuatan macam apa yang dilakukan para habaib seperti ini ???

Ikhwanifillah... antum coba sekarang lihat di Bogor, kebetulan saya
waktu itu tinggal di Jakarta dan saya suka ke Bogor...disana ada
kuburan yang dikeramatkan milik habib fulan... omzetnya setiap hari
atau setiap minggu, melebihi 30 Juta, oleh karena itu mereka tidak
mau meninggalkan kerjaan seperti ini...bayangkan 1 minggu dapat 30
juta...bandingkan dengan gaji pegawai negeri...satu minggu dapat
berapa ??? belum potongan-potongan yang lain..., yang datang disana
juga para pejabat - pejabat, seperti inilah kondisi umat kita, yang
mau dibohongi oleh pemuja-pemuja kuburan habaib. Dan parahnya...para
prajurit-prajurit alawiyyin (maksudnya murid alwi al maliki) ini
banyak mengajar di Pesantren NU, seperti Pesantren Tebu Ireng,
Pesantren Kyai As'ad, dan Pesantren Ash Shidiqiyyah di Kedoya
Jakarta. Ciri-ciri mereka sama...kalau pake gamis,
sorbannya/selendangnya berwarna hijau...kalau pake sarung, ngga'
tahu saya ciri-ciriya...(SELESAI TANYA JAWAB )

Sumber : ditranskrip dari CD Dakwah Bedah Buku Intensif 2004 CD-3,
Sesi tanya jawab (kajian tanggal 13 Dzulhijjah 1424 H) dengan Ustadz
Ali Saman Hasan, Lc ( Alumni Univ. Islam Madinah, sekarang mengajar
di Ma'had Al Irsyad Tengaran, Salatiga )


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke