From: Fariq Anuz 
Sent: Saturday, January 10, 2009 4:11 PM



 


KEAJAIBAN DOA IBU

(Oleh: Fariq Gasim Anuz)

 

   Ketika saya sedang duduk di ruang kerja di kantor Islamic Center di
Jeddah, Saudi Arabia di penghujung bulan Dzulhijjah 1429 H atau di akhir
bulan Desember 2008 M, masuklah seorang anak remaja dengan mengenakan gamis,
kopiah dan sorban merah sambil mengucapkan salam.

   Setelah saya berkenalan dengannya ternyata dia adalah keponakan salah
seorang pengurus dan relawan di kantor Islamic Center yaitu ustadz Muhammad
Ash Shubhi yang datang ke kantor tiap hari Jumat untuk memberikan ceramah
kepada para mualaf yang berasal dari Philpina. Nama anak tersebut Muadz Ash
Shubhi berumur 17 tahun dan masih duduk di kelas 2 SMA.

   Tampak dari anak tersebut wibawa dan penuh kedewasaan, saya tinggalkan
pekerjaan saya dan duduk menemani Muadz untuk mengenal dia lebih jauh lagi.
Ternyata dia telah selesai menghapal Al Quran 30 Juz, dan sekarang dia rajin
mengulang hapalannya agar tidak lupa dan hilang. Ia terkadang mengimami
shalat berjamaah di Masjid dekat rumahnya jika imam terlambat atau
berhalanagan hadir. Dia juga aktif berperan sebagai muadzin di masjid
tersebut sejak umur 14 tahun. Hanya saja terakhir ini pengurus masjid
menggantikannya dengan muadzin dari orang dewasa dengan alasan dia masih
anak-anak dan menjanjikan kepadanya jika telah selesai sekolah maka dia bisa
menjadi muadzin lagi.

   Saya memberikan kesempatan kepadanya untuk berbicara lebih banyak,
diantara hal yang menarik dari pembicaraan Muadz yaitu ketika dia bercerita
tentang masa kecil Syaikh Doktor Abdul Aziz Fauzan Al Fauzan. Ketika itu,
orang tuanya memiliki banyak kambing dan anak-anaknya mendapatkan tugas
untuk menggembalakan kambing secara bergantian sepulang mereka dari sekolah.

Hari ini bagian Muhammad kakaknya, keesokan harinya giliran Abdul Aziz dan
besoknya lagi giliran adiknya. Saat giliran adiknya bertugas untuk
menggembalakan kambing maka adiknya datang kepada ibunya sambil menangis dan
berkeberatan untuk menggembalakan kambing. Karena merasa kasihan kepada
anaknya yang paling kecil maka si ibu menyuruh kakaknya yang paling besar
yaitu Muhammad untuk menggembalakan kambing. Kakaknya menolak dengan alasan
bahwa dia sudah menjalankan kewajibannya 2 hari yang lalu. Maka si ibu
menyuruh Abdul Aziz untuk menggembalakan kambing, Abdul Aziz menuruti
permintaan ibunya dan tidak membantahnya. Keesokan harinya giliran kakaknya
yang tertua bertugas menggembalakan kambing, maka kakaknya datang kepada
ibunya sambil menangis pula berkeberatan untuk mengembalakan kambing. Si ibu
menyuruh Abdul Aziz lagi untuk menggembalakan kambing. Abdul Aziz
menjalankan perintah ibunya tanpa membantah sedikitpun. Akhirnya setiap hari
Abdul Aziz menngembalakan kambing milik orang tuanya.

   Syaikh Abdul Aziz merasakan banyak sekali kemudahan yang Allah berikan
kepadanya dan beliau berpendapat diantara sebabnya adalah  bakti seorang
anak dan doa kedua orang tuanya. 

   

   Kisah yang diceritakan Muadz sangat berkesan dihati saya, cerita tersebut
mengingatkan saya kepada ucapan Profesor Doktor Abdul Karim Bakkar dan
Profesor Doktor Shalih Al Ayid dalam bukunya.

 

  Profesor Doktor Abdul Karim Bakkar berkata,

"Sesungguhnya doa kedua orangtua untuk anak-anaknya ada dua macam, ada yang
disebabkan rasa iba dan kasihan, hal ini dilakukan oleh kedua orang tua
meskipun anak-anaknya kurang berbakti kepada mereka. Ada lagi doa dari orang
tua diucapkan dari lubuk hati yang paling dalam, doa tersebut merupakan
ungkapan rasa senang, puas, ridha dan kagum kepada perbuatan dan bakti anak
mereka, doa yang seperti inilah yang lebih pantas untuk dikabulkan oleh
Allah.

(50 lilin untuk menerangi jalan hidup kalian) 

 

   Profesor Doktor Shalih Al Ayid berkata,

"Sesungguhnya doa ibu tidak mungkin meleset, ibuku -semoga Allah
merahmatinya- selalu ridha terhadap anak-anaknya dan sangat mencintai
mereka, oleh karena itu ia selalu berdoa memohon kebaikan untuk mereka di
setiap waktu, berdoa dengan hati yang bersih tanpa ada dendam dan kebencian,
oleh karena itu saya melihat dalam segala urusanku adalah hasil dari doa
beliau secara nyata dan tidak ada keraguan sedikitpun, berapa banyak pintu
kebaikan terbuka untukku dengan tidak disangka-sangka dan berapa banyak
tipudaya orang-orang yang hasad dan dengki menjadi runtuh karena karunia
Allah disebabkan doa ibuku yang dikabulkanNya."

(Dam'ah 'ala qabri ummi)

 

 

Kirim email ke