MEMBONGKAR AQIDAH MURJIAH
MEMBUKTIKAN BENARNYA FATWA LAJNAH DAIMAH

(Rof’ul Laimah ‘An Fatwal Lajnatid Daimah)


Dengan Kata Pengantar :
~ Fadhilatusy Syaikh Sholih Al Fauzan
~ Fadhilatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Ar Rojihiy
~ Fadhilatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Ali Humayyid
-Semoga Alloh menjaga beliau semua-

Penulis:
Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Salim Ad Dausriy
-semoga Alloh menjaga beliau-

Penerjemah:
Abu Fairuz Abdurrohman Al Jawiy
-semoga Alloh memaafkannya-

بسم الله الرحمن الرحيم

Pengantar Penerjemah

الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، اللهم
صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين، أما بعد

Sesungguhnya telah sampai kepada kami teriakan-teriakan sebagian
pengikut Ali Hasan Al Halabiy dalam upaya mereka untuk membela syaikh
mereka dan membersihkan dirinya dari tuduhan para ulama Ahlussunnah
tentang aqidah murjiah. Mereka berusaha untuk melemahkan ketetapan
Lajnah Daimah pertama (yang dipimpin oleh Al Imam Ibnu Baz رحمه الله)
dan yang kedua (yang dipimpin oleh fadhilatusy Syaikh Abdul ‘Aziz
Alusy Syaikh حفظه الله) dengan berbagai syubuhat.

Dengan pertolongan Alloh semata saya memulai menerjemahkan (dalam dua
bagian insya Alloh) risalah penting dari fadhilatusy Syaikh Muhammad
Ad Dausriy yang menyingkap pengkaburan Halabiyyun dalam masalah ini.
Insya Alloh risalah beliau ini menjadi cahaya fajar yang menyibak
kabut pengkaburan para pengekor hawa nafsu, dan membongkar
pengkhianatan ilmiyyah Al Halabiy, serta menjadi air segar yang
mengusir dahaga para pencari kebenaran yang gigih dan ikhlas.

Adapun pertanyaan sebagian ikhwah: “Apakah teguran para ulama terhadap
Al Halabiy itu menunjukkan bahwasanya dia itu ditahdzir?”

Saya jawab dengan memohon pertolongan Alloh: kumpulan risalah yang
saya kerjakan ini saya susun dan saya usahakan berdasarkan tahapan-
tahapan kasus penyelewengan Al Halabiy. Adanya tahdzir Al Imam Ibnu
Baz رحمه الله  dan beberapa ulama terhadap kitab yang diperjuangkan
oleh Ali Hasan Al Halabiy, ini menunjukkan adanya penyelewengan aqidah
yang berbahaya yang tidak bisa dibiarkan oleh para ulama Sunnah.
Ternyata Ali Hasan tidak menaati nasihat untuk bertobat, dan justru
menulis kitab-kitab yang isinya semakin mempertegas aqidah irja dia
dengan polesan yang menipu, hingga kedua kitabnya itu ditahdzir oleh
para ulama besar sepeninggal Al Imam Ibnu Baz رحمه الله.

Ketika dia tidak sadar dan bahkan semakin tegas menantang dan
memberikan syubuhat dan membikin sebagian orang goncang terhadap ulama
sunnah, muncullah bantahan rinci terhadapnya dalam kitab ini: “Rof’ul
Laimah” yang membongkar secara rinci kebatilan, pengkhianatan dan
bersikerasnya Ali Hasan di atas kebatilan. Ini cukup sebagai
peringatan bagi orang yang ingin keselamatan agamanya, agar jangan
dekat-dekat dengan Ali Hasan dan ajaran-ajarannya, sampai dia jujur
mengumumkan tobat.

Kemudian dalam fitnah Abul Hasan dan Al Maghrowiy, justru Ali Hasan
menampilkan pembelaan terhadap keduanya, sehingga Fadhilatul Mufti
Kerajaan Saudi bagian selatan waktu itu (Asy Syaikh Ahmad An Najmiy
رحمه الله ) mengatakan: “Kita tak bisa mengatakan bolehnya diambil
ilmu dari mereka” sekalipun beliau belum mengeluarkannya dari
Salafiyyah.

Tapi ini cukup sebagai pelajaran bagi orang yang hatinya hidup dan
ingin menjaga kesehatan agamanya untuk tidak belajar kepadanya, karena
memang tidak pantas belajar pada penebar syubuhat, sekalipun dia masih
Salafiy.

Manakala Ali Hasan justru mengeluarkan bantahan terhadap Asy Syaikh
Ahmad An Najmiy, beliaupun mengeluarkan jawaban yang membongkar dan
membantah prinsip-prinsip batil Ali Hasan([1]). Ini cukup sebagai
tahdzir bagi orang yang memahami.

Insya Alloh jika terjemahan kitab Asy Syaikh Muhammad Ad Dausriy رحمه
الله selesai, kita akan masuk kepada risalah-risalah yang lebih keras,
sesuai dengan sikap keras kepala Ali Hasan.

Sebagian orang memberikan pengkaburan dengan mengatakan bahwasanya
sebagian ulama besar tidak setuju dengan ketetapan Lajnah Daimah
tersebut. Lalu sebagian dari orang-orang tadi memamerkan takhrij
panjangnya terhadap atsar:

عن ابن عباس رضي الله عنهما رفعه قال : ليس أحد إلا يؤخذ من قوله ويدع
غير النبي صلى الله عليه و سلم

“Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما yang mengangkatnya ke Rosululloh صلى
الله عليه وسلم yang bersabda: “Tiada seorangpun kecuali diambil dari
ucapannya dan ditinggalkan kecuali Nabi صلى الله عليه وسلم .” (HR. Ath
Thobroniy (11941)).

Alhamdulillah hadits ini telah terkenal di kalangan Ahlussunnah, dan
menjadi dalil yang menghantam para pengekor hawa nafsu. Jika memang
mereka mengakui bahwasanya semua orang itu ucapannya bisa diambil
ataupun ditolak kecuali Nabi صلى الله عليه وسلم , maka janganlah
mereka –dan kita semua- taqlid kepada para tokoh yang tidak ma’shum,
tapi lihatlah hujjahnya. Yang sesuai dengan Al Kitab dan As Sunnah
dengan pemahaman salaf, kita ambil dan kita benarkan, sekalipun datang
dengannya anak kecil. Yang ucapannya menyelisihi itu tidak kita ikuti,
sekalipun dibawa oleh tokoh besar.

Sekarang kita telah berselisih pendapat tentang Ali Hasan, kalian
telah mendatangkan beberapa syubuhat untuk membela Ali Hasan, maka
sekaranglah saatnya saya tampilkan kekuatan hujjah para ulama yang
menerangkan kebatilannya. Alloh سبحانه وتعالى berfirman:

﴿فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى الله وَالرَّسُولِ
إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِالله وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ
وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا﴾

“Maka jika kalian berselisih pendapat terhadap suatu perkara maka
kembalikanlah hal itu kepada Alloh dan Rosul-Nya, jika memang kalian
itu beriman kepada Alloh dan hari akhir. Yang demikian itu lebih baik,
dan akan lebih baik lagi kesudahannya” (QS. An Nisa: 59)

Al Imam Ibnul Qoyyim رحمه الله berkata tentang masalah perselisihan:
“Dan ketika itu maka jadilah masalah tersebut adalah perselisihan yang
wajib untuk dikembalikan kepada Alloh ta’ala dan Rosul-Nya.
Barangsiapa enggan untuk yang demikian itu maka dia itu bisa jadi
adalah orang yang bodoh dan taqlid, atau bisa jadi adalah muta’ashshib
pengekor hawa nafsu yang durhaka pada Alloh ta’ala dan Rosul-Nya  صلى
الله عليه وسلم, dia menyodorkan dirinya untuk bergabung dengan ancaman
Alloh untuk orang macam ini, karena Alloh ta’ala berfirman –lalu
menyebutkan ayat tadi- maka apabila telah tetap bahwasanya masalah ini
adalah masalah yang diperselisihkan, maka wajib secara pasti untuk
dikembalikan kepada Kitabulloh ta’ala dan Sunnah Rosul-
Nya.” (“Ighotsatul Lahfan”/ hal. 323).

Semoga Alloh memberkahi umur dan usaha kita mencari dan menampilkan
kebenaran dengan dalil-dalilnya, bukan dengan membebek pada besarnya
nama seorang tokoh.

والحمد لله رب العالمين

Selengkapnya Download Risalah Lengkap:

Filehashes
CRC32: 990DA5C5
MD5: F39519D806E587B0DADB269F034D3B24
SHA-1: C00FED84DEA7514722BB11E60542F3A59101C38E
http://isnad.net/?dl_name=teguran_terhadap_ali_hasan_al-halabi_bag4a.pdf

-- 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Untuk mengirim tulisan baru gunakan: 
audiosalafi@googlegroups.com
Arsip Milis:
http://www.mail-archive.com/audiosalafi@googlegroups.com/
Audio/Artikel Belajar Manhaj dan Aqidah Yang Shahih :
www.ISNAD.net
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kirim email ke