Om Rahman, kebetulan Saya punya beberapa artikelnya (ini dari BA juga kok,  
dari Bunda Zalwa)

Mdah2an bisa membantu.

Rgds,

Rizal



-----Original Message-----
From: rahman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 22 Januari 2006 21:04
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] mimisan


rekan-rekan,
mau tanya sebenarnya mimisan itu terjadi karena apa ya?
anak saya yang pertama akhir-akhir ini sering sekali mimisan, sekalian mau 
tanya kalo istilahnya mimisan di dunia kedokteran apa ya? soalnya cari 
artikel tentang mimisan rada susah juga di internet.

rgds,
rahman 


---Original Message-----
From: zalwa setiyadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 26 Desember 2005 8:45
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] artikel mimisan


  *MIMISAN YANG TAK SELALU RINGAN *

*Meski kebanyakan hanya karena kelainan pembuluh darah di hidung, sebaiknya
tetap waspada jika si kecil mimisan. Apalagi jika itu terjadi pertama kali.
Bisa jadi, itu gejala penyakit kelainan darah. *

*Mimisan* (epistaksis) adalah perdarahan dari hidung. Jika tidak ada
penyakit lain, *mimisan* biasanya hanya merupakan kelainan pada pembuluh
darah di hidung. "Mungkin, sejak lahir anak memang sudah sensitif," kata Dr.
dr. H. Muljono Wirjodiardjo, Sp.A(K). Umumnya, darah akan keluar dari
hidung, tetapi, terkadang darah tidak keluar dari hidung, melainkan tertelan
ke tenggorokan. "Baru ketika anak muntah, ketahuan kalau ada darah. Ini
seringkali disangka muntah darah," lanjutnya.

[image: KLIK - 
Detail]<javascript:realview('detail_images.asp?act=1&id=3763&imageid=9123','detail_images','516','500');>Dilihat
asal-usulnya, perdarahan dari hidung ini ada beberapa macam. Ada
perdarahan yang terjadi di daerah hidung yang disebut pleksus kieselbach,
semacam jaringan anyaman pembuluh darah. Pada anak, jaringan ini mudah
berdarah. "Hi-dung terasa gatal, dikorek-korek, lalu berdarah. Nah, *mimisan
* yang paling sering terjadi pada anak adalah jenis *mimisan* ini," lanjut
dokter dari RS International Bintaro, Jakarta, ini. Biasanya,
*mimisan*terjadi karena ada infeksi, terutama infeksi di daerah
hidung, misalnya
infeksi sinus yang mengakibatkan pembuluh darah melebar. "Untuk meyakinkan,
biasanya dilakukan foto sinus," lanjut Muljono.

*Mimisan* juga bisa karena alergi. Biasanya disertai pilek kental dan lama,
terkadang juga disertai batuk berdahak dan napas berbau. "Batuk biasanya
muncul malam ha-ri sampai menjelang pagi," jelas Muljono. *Mimisan* karena
alergi biasanya terjadi pada anak usia 4 tahun ke atas.

Ada juga *mimisan* yang berkaitan dengan gender, meski sangat jarang
terjadi. "Pada anak-anak perempuan yang mulai masuk masa haid, terkadang ada
juga yang disertai *mimisan*," kata Muljono. Selain itu, ada pula
*mimisan*akibat benturan atau trauma. "Misalnya karena jatuh, dan
sebagainya."

*WASPADAI KELAINAN DARAH *
Jenis-jenis *mimisan* di atas biasanya ada kaitannya dengan umur. Sinusitis,
misalnya, biasa terjadi di usia 4 tahun. Namun, jika *mimisan* terjadi saat
anak sudah masuk SD, seringkali penyebabnya adalah karena flu lama, alergi,
atau radang. *Mimisan* karena perubahan cuaca, pun biasanya karena radang.
Misalnya hidung mampet karena udara dingin, atau sebaliknya, panas karena
terkena sinar matahari. "Radang membuat pembuluh darah melebar dan cenderung
mudah terjadi perdarahan." Atau anak banyak terpapar sinar matahari,
"Akibatnya, karena terjadi perubahan suhu secara tiba-tiba, pembuluh darah
tersebut pecah. Panas sedikit, *mimisan*," lanjut Muljono.

*Mimisan* yang tidak ada kaitannya dengan umur adalah *mimisan* yang
berhubungan dengan penyakit karena kelainan darah. Beberapa penyakit
kelainan darah di antaranya adalah leukemia (kanker darah), hemofilia (darah
sukar membeku), serta thalasemia. "Ini yang harus diwaspadai orang tua.
Berbeda dengan *mimisan* karena alergi, *mimisan* karena penyakit darah ini
tidak menunjukkan gejala seperti batuk-pilek atau alergi. Mungkin ada demam,
tapi jarang disertai gejala batuk berdahak. Bahkan terkadang tiba-tiba saja
terjadi."

Biasanya, *mimisan* ini juga susah dihentikan. Pada *mimisan* karena
genetik, misalnya karena alergi, "Dengan istirahat sebentar atau dengan
mendinginkan bagian hidung atau menggunakan daun sirih, *mimisan* biasanya
akan segera berhenti. Tapi, yang ini enggak,." Jelas Muljono.

Yang juga harus diwaspadai adalah penyakit-penyakit di bagian THT yang
menyebabkan perdarahan di hidung. Misalnya tumor di hidung. Pada orang
dewasa, seringkali gejalanya seperti flu yang tidak sembuh-sembuh. "Jadi
harus waspada, kalau ada flu yang tidak sembuh-sembuh." Kadang-kadang hidung
seperti tersumbat. "Setelah diperiksa, ternyata ada sel-sel ganasnya," jelas
Muljono.

*[image: KLIK -
Detail]<javascript:realview('detail_images.asp?act=1&id=3763&imageid=9124','detail_images','516','500');>YANG
PENTING YANG PERTAMA *
Apa yang harus dilakukan orangtua? Yang harus dilakukan orangtua jika si
kecil *mimisan* adalah segera membawanya ke dokter. "Orang tua harus
waspada, apalagi jika *mimisan* baru terjadi pertama kali, tidak boleh
menganggap enteng. Pasalnya, bisa jadi anak ternyata mengidap penyakit
berat, seperti kanker darah, dan sebagainya," kata Muljono.

Intensitas *mimisan* juga bisa berbeda-beda, tergantung penyebabnya. "Kalau
anak memang biasa *mimisan* sebulan sekali sih tidak masalah. Kalau orang
tua sudah tahu, biasanya tidak kaget lagi. Misalnya, anak *mimisan* karena
memang punya penyakit sinusitis. Orang tua sudah tak cemas lagi kalau
sewaktu-waktu anak *mimisan*," lanjut Muljono seraya kembali menekankan
perlunya orang tua waspada untuk *mimisan* yang pertama, atau *mimisan* yang
tidak terduga, tiba-tiba parah. "Pada *mimisan* yang pertama, kita kan
enggak tahu penyebabnya. Jadi, kalau itu terjadi, harus segera dibawa ke
rumah sakit, meskipun darah yang keluar hanya sedikit. Terkadang perlu
pemeriksaan darah atau rontgen," tegasnya.

Penyebab *mimisan* yang lain adalah demam berdarah stadium tinggi yang
membuat anak mengalami perdarahan. "Tapi, biasanya perdarahannya tidak cuma
di hidung, tapi juga di tempat lain, di telinga, bekas suntikan, dan
sebagainya." Yang penting, orang tua tidak under estimate jika terjadi
perdarahan yang pertama kali, karena kemungkinan penyebabnya bisa banyak.
  Mengatasi dan Mencegah Perdarahan Hidung (*Mimisan*) Hembing: Wednesday,
11 Aug 2004 13:19:57 WIB       [image: Send this article] <javascript:
winpopup("send.asp?newsno=76&kategori=Hembing");> [image: Print this
article] <javascript: winpopup("print.asp?newsno=76&kategori=Hembing");>
 Oleh : Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

Tanpa tahu sebab jelas, tiba-tiba hidung berdarah. Kejadian ini umumnya
menyerang anak-anak, walaupun kadang-kadang juga dijumpai pada orang dewasa.
Dalam masyarakat, perdarahan hidung lebih dikenal dengan istilah
*mimisan*dan dalam istilah kedokteran disebut dengan epistaksis.
*Mimisan* ditandai dengan keluarnya darah dari hidung. Darah yang keluar
dari lubang hidung, biasanya berasal dari bagian depan hidung berupa darah
segar, encer dan berwarna merah terang. Perdarahan hidung umumnya terjadi
hanya pada satu lubang hidung, kecuali jika disebabkan oleh penyakit darah
atau luka berat.

Mengapa bisa terjadi perdarahan pada hidung ? Hidung berdarah bisa terjadi
karena pembuluh darah yang berada di selaput lendir hidung pecah. Pecahnya
pembuluh darah tersebut menyebabkan darah keluar secara terus-menerus dari
hidung. Ada banyak faktor yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah hidung,
antara lain:

   - Mengorek-ngorek lubang hidung atau karena peradangan pada hidung
   yang menyebabkan pembuluh darah mudah pecah.
   - Menderita demam
   Demam biasanya ditandai dengan suhu tubuh yang meningkat, sehingga
   tubuh terasa panas. Hal itu dapat menyebabkan selaput lendir hidung
   mengering. Keringnya selaput lendir hidung tersebut menyebabkan pembuluh
   darah di
   hidung mudah pecah.
   - Menghirup bahan-bahan kimia yang menyebabkan iritasi pada mukosa
   (selaput lendir) pada hidung.
   - Luka akibat kecelakaan atau terbentur dengan benda keras, dipukul
   dan dihantam yang mengenai hidung
   - Infeksi lokal saluran hidung
   - Kemasukan benda-benda, hidung terjepit, meniup lewat hidung

Hilangnya sejumlah darah akibat *mimisan* dapat menyebabkan sakit kepala
ringan, pusing dan sedikit sukar bernafas. *Mimisan* ringan dapat
berakhir/berhenti kurang dari 10 menit setelah diberi pertolongan.
*Mimisan*dapat juga menjadi perdarahan yang berat dan membutuhkan
penanganan lebih
serius. Pada perdarahan hidung berat, darah merembes dari pembuluh darah
hidung yang pecah, masuk ke dalam bagian tengah telinga juga ke sudut mata.
Perdarahan berat dapat mengakibatkankan tekanan darah rendah, jantung
berdetak lebih cepat, sukar bernafas dan muka menjadi pucat. Perdarahan
dapat dikategorikan berat jika darah berhenti keluar dalam waktu lebih dari
10 menit setelah diberi pertolongan dan menyebabkan kehilangan darah 1 liter
/ jam.

*Mimisan* yang dikategorikan berat merupakan perdarahan yang keluar dari
ruang hidung yang sangat dalam sehingga disebut dengan *mimisan* posterior.
*Mimisan* seperti itu, mengeluarkan banyak darah dan sulit dihentikan. Jenis
*mimisan* ini biasanya terjadi pada orang tua dan disebabkan oleh beberapa
hal:
- aterosklerosis (pengerasan) pembuluh darah di daerah hidung,
- tekanan darah tinggi,
- tumor hidung

*Mimisan* ini membutuhkan penanganan serius dan memerlukan perawatan dokter
yang intensif. Keluarnya darah secara terus-menerus dari hidung memang dapat
membuat orang menjadi panik dan takut, tetapi usahakan untuk tetap tenang,
sebab untuk menghentikan perdarahan hidung dibutuhkan ketenangan. Kepanikan
dan buru-buru dapat menyebabkan darah keluar dengan deras. Untuk
*mimisan*minor (tidak serius), sebagai pertolongan pertama untuk
mencegah darah
keluar secara terus-menerus, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini :

   - duduk dengan kepala agak condong ke depan. Jangan menunduk, sebab
   dapat menyebabkan darah keluar semakin deras dari hidung
   - Jepit lubang hidung dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
   sedemikian rupa sehingga septum nasal (sekat yang memisahkan lubang hidung
   kanan dan kiri) seperti dipijat dengan pelan. Lakukan selama 15 menit dan
   jangan dilepaskan.
   - Bernafaslah melalui mulut
   - Kompres daerah sekitar hidung dengan menggunakan kain bersih yang
   telah dicelupkan ke dalam air dingin (es)
   - Dalam waktu 24 jam, jangan mengangkat benda-benda keras atau
   berolahraga terlalu berat untuk menghindari hidung berdarah kembali.
   - Darah yang keluar dari hidung dapat juga merembes masuk ke dalam
   mulut dan tenggorokan. Darah tersebut jangan ditelan dan harus dikeluarkan
   dari mulut. Tertelannya darah dalam jumlah besar dapat menyebabkan kondisi
   perut menjadi tidak nyaman dan akhirnya, muntah-muntah. Jika perdarahan
   hidung tidak berhenti setelah 10 menit, jangan panik dan tetap tenang untuk
   mencari pertolongan dokter. Kepanikan dan berlari saat
*mimisan*terjadi menyebabkan darah semakin cepat keluar.

   Tips untuk mencegah menghindari *mimisan*:
    - Jangan mengorek atau memasukkan sesuatu ke dalam lubang hidung.
      - Bersin dengan mulut terbuka
      - Saat demam dan suhu tubuh meningkat, kompres untuk menormalkan
      suhu tubuh. Sebab suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan
selaput lendir
      hidung mengering dan mempermudah pecahnya pembuluh darah yang menimbulkan
      *mimisan*
      - Menggunakan pelembab udara jika tinggal di daerah panas.

      Berikut ini cara mengatasi *mimisan* dengan menggunakan tumbuhan
      obat.
      *Resep 1*
      1 lembar daun sirih yang agak muda dilumatkan, kemudian digulung
      untuk menyumbat hidung yang berdarah.
      *Resep 2*
      30-60 gram akar alang-alang segar dicuci bersih dan direbus
      dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, diminum setelah dingin.
      *Resep 3*
      Bunga jengger ayam + daun urang aring masing-masing 15 gram,
      direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
      *Resep. 4*
      200 gram akar teratai dijus, airnya diteteskan ke hidung sekitar
      2-3 tetes, dan sisanya diminum.

      *Catatan :*
      - Untuk perebusan gunakan periuk tanah, penci enamel, atau panci
      kaca.
      - *Mimisan* dengan pendarahan yang hebat dan sulit dihentikan,
      harus tetap konsultasi ke dokter

Dua Artikel cukup yaaa...disimpan ya Pak...smoga cepet sembuh....

Bunda Zalwa diSemarang


On 12/26/05, M. Rizal Aditiawarman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Selamat Pagi Moms & Dads
>
> Mohon infonya, apakah ada yg punya artikel mengenai mimisan (saya nggak
> tau nama medisnya).
> Juga mohon saran moms&dads sekalian:
> Putri saya Salma (16 bulan) tadi malam dini hari selagi tidur tiba2 dari
> hidungnya keluar darah (mimisan). Dia sama sekali nggak terganggu, tapi
> karena Ibunya panik langsung dibangunin untuk dibersihkan/disumbat hidungnya
> jdnya dia bangun dan nangis (mungkin karena kaget). Keluar darah nggak
> terlalu banyak, pertolongan pertama, hidung dicoba untuk dibersihkan dengan
> kapas/tissue dan diberikan daun sirih (bener nggak yaa ?).Apa yaa
> penyebabnya ?
> Apakah karena dia terlalu capek ? karena seharian kemaren kami sekeluarga
> keluar rumah/jalan2 seharian. Kondisinya saat ini tetap ceria dan biasa2 aja
> (normal).
>
> Mohon pencerahannya. Terima Kasih.
>
> PapanyaAgamdanSalma
>


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke