Dear mbak,

coba bantu ya. Mbak bisa coba ke www.sehatgroup.web.id. Di link useful tools
ada BMI calculator. Kalau saya memasukkkan data yang mbak sediakan,
sepertinya putra mbak overweight, karena BMI-nya 20.4, jauh di atas
percentile 95%.

U/ BB yang normal, sebaiknya berada di persentil antara 5% - 85 %, jadinya
beratnya antara 15 - 22 kg (
http://www.keepkidshealthy.com/growthcharts/boystwo.html)

kalau dari TB-nya dah bagus sepertinya.

mohon maaf jika kurang membantu, CMIIW juga yaaa...
=listikekar=
http://jarangtulis.blogspot.com




On 2/14/06, Maria Josephine <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pagi semuaaa,
>
> Kalo anak saya umur 5th, TB :115cm , BB :27 kgs , termasuk gemuk nggak ??
> kalo iya , BB normal seharusnya berapa yaa ??.
>
> Thanks - thanks - thanks
> Maria
>
> ----- Original Message -----
> From: "Luluk Lely Soraya I" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: < balita-anda@balita-anda.com>
> Sent: Monday, February 13, 2006 7:13 PM
> Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut
>
>
> > Dear Mbak Riski,
> >
> > Maaf kalao gak bsia bantu banyak.
> > Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak.
> >
> > Luluk
> > ==========================
> >
> > Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?!
> > : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat
> >
> > (Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya
> I)
> >
> >
> > "Anak yg gemuk itu sehat dan lucu"
> >
> > Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana
> > kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk.
> Karena
> > anak yg montok juga lucu & menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana
> > masyarakat kita memandang ini ?
> > Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok
> itu
> > lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri
> dan
> > keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk.  Apalagi didukung oleh
> > produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin
> kuat.
> > Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi
> langsing
> > & tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb.
> >
> > Bagaimana sudut pandang medis & kesehatan gizi memandang hal ini ?
> Apakah
> > anggapan tsb benar ?
> >
> > Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia
> > kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg
> > memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan
> > bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa
>
> > mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan
> menandakan
> > sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama
> > ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti
> > sehat.  Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan
> > berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak
> > segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau
> kurang
> > gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, "kok, anakku
> > tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?".
> >
> > Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik
> > pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak
> sejak
> > lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak
> > yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas.
> >
> > Resiko kegemukan pada anak
> >
> > Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko
>
> > menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif.  Hasil penelitian ahli
> > medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai
> > penyakit, diantaranya :
> > "« Diabetes
> > "« Penyakit jantung & kolesterol tinggi
> > "« Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini
> > "« Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis
> > "« Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang)
> > "« Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik
> anak.
> > Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa
> tengkurap,
> > tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga
> > anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat
> badannya.
> > Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB.
> >
> > Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui
> anak
> > yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya
> > dia.
> >
> > Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti
> kelebihan
> > gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia
> > kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak
>
> > terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan
> > karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin.
> > Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa
> > kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit.
> >
> > Penyebab umum kegemukan pada anak
> >
> > Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak
> > juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu :
> >
> > "« Trend pola makan yang SALAH : Pola makan tinggi lemak sedikit serat.
> > Spt makanan siap saji, instan, dsb. Tren ini memicu kenaikan BB anak
> > berlebihan.
> >
> > "« Pola asuh yg TIDAK TEPAT. Anggapan yg salah ttg anak kecil itu harus
> > gemuk, krn gemuk itu sehat, menjadi sumber utama yg mendorong anak jadi
> > gemuk. Orang tua mengatur menu makanan yg tidak seimbang. Makanan
> relatif
> > tinggi kalori, tetapi miskin serat dalam jumlah berlebih.
> >
> > "« Faktor keturunan / genetik. Apabila kedua orang tuanya gemuk, maka
> > kemungkinan anaknya menjadi gemuk sekitar 80 %. Jika salah satu yang
> > gemuk, risiko anak menjadi gemuk sebanyak 40 % dan hanya 7 % bila kedua
> > orang tuanya tidak gemuk. Tapi faktor gemuk karena keturunan ini dapat
> > dihindari jika dibarengi dg pola makan yg sehat & dan pola asuh yg
> tepat.
> >
> > "« Kebiasaan buruk keluarga. Jika anak tumbuh di keluarga yg tidak
> > memperkenalkan pada anak variasi makanan yang beragam, maka anak hanya
> > akan mengenal makanan yang itu-itu saja. Akibatnya anak jadi pemilih dan
> > hanya memakan makanan yg belum tentu seimbang dan baik utk kesehatannya.
>
> > Kebiasaan ini juga termasuk kebiasaan makan sambil menonton TV yg
> ternyata
> > terbukti secara tdk langsung menyebabkan obesitas.
> >
> > "« Pada beberapa kasus, gangguan fungsi hormon & organ tubuh lainnya
> dapat
> > menyebabkan anak kegemukan. Tapi ini sifatnya patologis dan dapat
> > dideteksi secara medis.
> >
> > Tips menghindari kegemukan pada anak
> >
> > Lantas bagaimana baiknya orangtua memandang perihal Berat Badan (BB) ini
>
> > ?! Tentu saja yg terbaik adalah BB yg ideal. Artinya anak tidak
> kegemukan,
> > juga tidak terlalu kurus. Gimana cara untuk mengontrolnya ? Nah tiap
> anak
> > pasti punya KMS yg ada grafiknya. DSA biasanya mem-plot dan membuat
> grafik
> > dari anak tsb. Nanti akan terlihat bagaimana pola pertumbuhan BB anak
> tiap
> > bulannya.
> >
> > Tips-tips agar kegemukan dapat dihindari pada anak :
> >
> > 1. Terapkan sejak dini pola makan yg sehat : kaya gizi, kaya serat, dan
> > gizi seimbang. Hindari junk food.
> > 2. Ubah pola pikir kita yg selama ini salah. Jangan ¡¨paksakan¡¨ anak
> agar
> > gemuk.  Ingat, BB anak dipengaruhi genetis. Jika anak memang lahir dari
> > ortu yg punya kecenderungan langsing, maka tentu saja tidak bijak
> > memaksakan anak utk gemuk.
> > 3. Jadi contoh yang baik bagi anak. Biasakan anak & keluarga untuk
> memakan
> > makanan yg variatif & sehat. Biasakan makan bersama satu meja tanpa
> > gangguan TV dsb. Jadikan memori ygindah utk anak.
> > 4. Ingat BB itu adalah apa yg dikonsumsi/makan dikurangi dg berapa byk
> > kalori yg keluar. Jadi biasakan untuk mengimbangi dg aktivitas yg baik
> > untuk anak & keluarga juga. Spt olahraga teratur, bermain bersama anak,
> > dsb.
> >
> > Ingatlah bahwa BB anak bukan satu2nya tolak ukur menentukan anak sehat
> > atau tidak. Sehat bukan hanya masalah BB saja. Tetapi sehat itu termasuk
> > sehat jasmani dan juga sehat rohani.
> >
> > Sumber referensi :
> >
> > - Overweight and Obesity Defining Overweight and Obesity
> > (http://www.cdc.gov/nccdphp/dnpa/obesity/defining.htm )
> >
> > - Sensible approaches to children's weight problems
> > (http://www.mayoclinic.com/invoke.cfm?id=FL00057)
> >
> > - AAP, Obesity risk may stem from Pre-birth and early childhood factors
> > (http://www.aap.org/advocacy/releases/octobesity.htm)
> >
> > - CDC, Overweight and Obesity : An Overview Is there a quick answer to
> the
> > question, "what contributes to overweight and obesity?"
> > (http://www.cdc.gov/nccdphp/dnpa/obesity/contributing_factors.htm )
> >
> > - Overweight and Obesity Factors Contributing to Obesity
> > (http://www.cdc.gov/nccdphp/dnpa/obesity/contributing_factors.htm )
> >
> > - The Surgeon General's Call To Action To Prevent and Decrease
> Overweight
> > and Obesity overweight in Children and Adolescents
> >
> (http://www.surgeongeneral.gov/topics/obesity/calltoaction/fact_adolescents
> .
> htm)
> >
> > - Overweight and Obesity Frequently Asked Questions (FAQs)
> > ( http://www.cdc.gov/nccdphp/dnpa/obesity/faq.htm)
> >
> > - HOW TO DETERMINE YOUR GROWTH PERCENTILE CORRECTLY
> > (http://www.growtall.com/growth-charts2.htm )
> >
> > (Luluk)
> >
> >
> > ================
> > Kirim bunga, http://www.indokado.com
> > Info balita: http://www.balita-anda.com
> > Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> >
> >
>
>
>
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>

Kirim email ke