Dear all,
ini aku posting lsgi artikel ttg cacingan pd anak...
Di artikel itu  disebutkan kalau ciri-ciri anak
cacingan, di antaranya:Perut buncit, gatal-gatal
sekitar anus, muntah ada cacing, cacing dalam kotoran,
anemia atau kurang darah, dan penyumbatan usus. 

Yg penting perlu jaga kebersihan lingkungan aja.. n
klo ada indikasi ccingan silakan uji faese di lab shg
ada pengobatan yg tepat utk mengatasinya...

Uci mamaKavin

http://www.kompas.com/metro/news/0204/28/191053.htm

Konsultasi Kesehatan
Awas Cacing!

SEBAIKNYA jangan lagi menganggap infeksi cacingan
sebagai perkara sepele. Meski 
memang belum terkabarkan infeksi ini bisa menyebabkan
kematian, namun tetap 
berbahaya. Infeksi cacingan sangat mengganggu
kesehatan dan bisa membuat anak 
mudah sakit. Peringatan tersebut disampaikan dr Adi
Sasongko MA, Direktur 
Pelayanan Kesehatan di Yayasan Kusuma Buana, saat
ditemui Warta Kota seusai 
tampil dalam seminar "Upaya Pengembangan Program
Pemberantasan Cacingan di DKI 
Jakarta, Yogyakarta, dan Denpasar", pertengahan pekan
lalu. Seminar ini 
diselenggarakan atas kerjasama Yayasan Kusuma Buana, ,
dan Pemda DKI Jakarta. 

Cacingan, kata Adi, adalah jenis infeksi yang
disebabkan karena adanya cacing 
dalam usus
manusia. Bukan hanya anak-anak yang bisa terkena
infeksi ini, juga orang 
dewasa. Apalagi bila orang itu tidak memedulikan
kebersihan.  "Jumlah cacing 
yang ada di dalam tubuh manusia, yang menyebabkan
infeksi cacingan, tidak 1-2 
ekor. Jumlahnya bisa puluhan, atau bahkan ratusan
ekor. Cacing-cacing ini 
menghisap sari makanan dalam tubuh, hingga si
penderita akan mengalami berbagai 
masalah kesehatan," sambung Adi. 

Bila terinfeksi cacingan, seseorang akan menderita "5
L": lemah, letih, loyo, 
lalai, dan lemas. Bila hal ini menimpa anak, maka akan
mengganggu 
pertumbuhannya. Kondisi "5 L" akan membuat anak mudah
sakit.  "Bila terus 
didiamkan, dalam jangka panjang anak bisa terserang
berbagai penyakit yang 
diakibatkan kekurangan gizi, seperti hepatitis, rabun
mata, dan berambut ijuk. 
Selain itu,
kemampuan belajar anak juga akan menurun, karena daya
tangkap anak cacingan 
lebih lemah
daripada anak yang tidak cacingan," ujar Adi lagi.
Sedangkan bila terjadi pada 
orang dewasa, maka orang itu terancam menderita
anemia. Akibat lanjutannya, 
dalam kerangka lebih luas, akan menurunkan kualitas
sumber daya manusia, karena 
produktivitas penderita cacingan pasti menurun.

CACING GELANG PALING BANYAK      

Menurut penelitian, sambung Adi, ada 3 jenis cacing
yang sering ditemukan dalam 
usus manusia, yaitu cacing gelang (Ascaris
lumbricoides), cacing cambuk 
(Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma
duodenale dan Necator 
americanus).       Setiap cacing memiliki ciri-ciri
spesifik. Cacing gelang, 
misalnya, bisa mencapai panjang 15-35 cm, meski berada
dalam perut manusia. 
Cacing ini juga mampu bertelur hingga 200.000 butir
per hari, yang sebagian 
keluar bersama dengan tinja. 

Sementara cacing cambuk (disebut begitu karena
bentuknya seperti cambuk), 
panjangnya bisa mencapai 45 milimeter dan hidup dalam
usus besar. Cacing ini, 
kalau mengeram dalam perut, bisa sangat merepotkan.
"Cacing ini bisa 
menyebabkan seseorang diare disertai ingus dan darah.
Keadaan ini bisa 
berlangsung berbulan-bulan. Cacing cambuk menghisap
sari makanan dan darah," 
papar Adi. 

Lebih ganas lagi adalah cacing tambang. Cacing ini
menghisap darah dari dinding 
usus.
Penularan cacing ini melalui telur yang keluar bersama
tinja, untuk kemudian 
menetas menjadi
larva. "Pada saat berjalan tanpa alas kaki, larva ini
dapat menembus kulit kaki 
dan selanjutnya terbawa oleh pembuluh darah ke dalam
usus dan menetap di usus 
halus. Ukuran cacing ini paling kecil bila
dibandingkan kedua cacing lainnya, 
hanya dapat mencapai 13 milimeter," kata Adi.  Tanpa
kita sadari, telur cacing 
gelang dan cambuk sebenarnya ada di mana-mana. Di
udara, telur cacing yang 
berbahaya ini bercampur dengan debu, lalu diterbangkan
angin. Telur cacing ini 
bisa hinggap pada makanan atau minuman yang dibiarkan
terbuka. "Jika makanan 
dan minuman itu dikonsumsi, maka ikut pula telur
cacing itu. Dalam usus telur 
ini berkembang menjadi larva, untuk kemudian menjadi
cacing dewasa."  
    
Karena itulah, kata Adi lagi, penderita infeksi
cacingan sebenarnya sangat 
banyak. Menurut hasil penelitian Departemen Kesehatan
tahun 1995 yang dilakukan 
di Sumater Utara, diperoleh hasil bahwa 60,2 persen
anak-anak usia SD di sana 
menderita infeksi cacing gelang. Lainnya, 53,8 persen
terinfeksi cacing cambuk 
dan 6,7 persen terinfeksi cacing tambang. Jadi cukup
banyak anak yang dala 
perutnya terdap[at dua jenis cacing.
               
JANGAN ASAL MINUM OBAT 

Sayangnya, kata Adi, masyarakat kerap salah mengerti.
Banyak yang menganggap, 
kalau sudah makan obat cacing yang banyak dijual di
pasaran, maka semua cacing 
dalam perut akan mati. Dengan demikian, tubuh pun akan
bebas dari cacing. "Pada 
kemasan obat anti cacing umumnya tertulis, untuk
menghindari cacingan, 
diharuskan
minum obat itu sebanyak dua sampai tiga kali dalam
setahun. Sebenarnya membuat 
aturan seperti itu tidak dibenarkan. Minum obat cacing
sifatnya hanya membuang 
cacing dari dalam tubuh, tapi tidak membuat tubuh
kebal terhadap cacing," ujar 
Adi lagi. Menurut Adi, meminum obat cacing bukanlah
solusi untuk menghilangkan 
cacing. Cacing memang hilang, tapi hanya sementara
waktu. Pada kesempatan lain 
ia akan berbiak lagi. 

"Bila seseorang menderita cacingan, disarankan untuk
melakukan pemeriksaan di 
laboratorium, setelah sebelumnya memeriksakan diri ke
dokter umum atau 
puskesmas. Tinja pasien akan diperiksa, untuk
mengetahui jenis cacing apa yang 
menyerang orang tersebut," ujarnya lagi.  Bila jenis
cacing yang mengeram dalam 
perut sudah diketahui, dokter akan memberikan obat
cacing yang tepat. Dosisnya 
pun akan disesuaikan dengan berat badan pasien. Dan
yang lebih penting lagi, 
tubuh pasien akan kebal terhadap serangan jenis cacing
tersebut.  Adi 
menyarankan pemeriksaan laboratorium ini dilakukan
enam bulan sekali. "Tapi 
pengobatan secara laboratoris itu harus pula diimbangi
menjaga kebersihan diri 
dan lingkungan. Kalau tidak, cacing itu akan kembali
menyerang," kata Adi.

--------------

http://www.bdgadventisthospital.org/pelayanan/trakt_cacing.htm

CACING : PARASIT YANG UMUM HIDUP DALAM TUBUH MANUSIA

Parasit adalah tumbuhan atau binatang yang hidup pada
tubuh, dimana mereka 
merampas makanan yang kita perlukan. Ayng tentunya
dapat menghambat pertumbuhan 
bagi anak-anak. Parasit yang sering dijumpai ialah:
cacing gelang, cacing 
cambuk, cacing tambang dan cacing keremi. Penelitian
Departemen Kesehatan RI 
menunjukkan lebih dari 80% penduduk Indonesia
cacingan.

Gejala-gejala cacingan antara lain:

1. Perut buncit
2. Gatal-gatal sekitar anus
3. Muntah ada cacing
4. Cacing dalam kotoran
5. Anemia atau kurang darah
6. Penyumbatan usus

Cacing biasanya berkembang lebih cepat pada
daerah-daerah dimana kebersihan 
masih diabaikan. Terutama bila seseorang buang air
besar sembarangan tidak pada 
jamban. Sehingga telur cacing pada kotoran manusia
masuk ke dalam mulut orang 
lain.

CACING GELANG: (Ascaris lumbricoides)
Warna : Merah muda atau putih
Besarnya : 20 - 30 cm
Hidup di : Usus kecil

Cara Penularannya:
1. Telur cacing masuk melalui mulut
2. Menetas di usus kecil menjadi larva
3. Larva dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui
hati
4. Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan,
mereka masuk ke dalam 
usus kecil dan menjadi dewasa di sana
Cacing gelang dapat mengisap 0,14 gr karbohidrat
setiap hari

CACING CAMBUK: (Tricuris Trichiura)
Warna : Merah muda atau abu-abu
Besarnya : 3 - 5 cm
Hidup di : Usus besar

Cara Penularannya:
1. Telur cacing tertelan bersama dengan air atau
makanan
2. Menetas di usus kecil dan tinggal di usus besar
3. Telur cacing keluar melalui kotoran dan jika telur
ini tertelan, terulanglah 
siklus ini

CACING TAMBANG: (Ancylostomiasis)
Warna : Merah
Besarnya : 8 - 13 mm
Hidup di : Usus kecil

Cara Penularannya:
1. Larva menembus kulit kaki
2. Melalui saluran darah larva dibawa ke paru-paru
yang menyebabkan batuk
3. Larva yang ditelan menjadi dewasa pada usus kecil
dimana mereka menancapkan 
dirinya untuk mengisap darah

Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling
merugikan kesehatan 
anak-anak. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan
anemia (kurang darah). 
Cacing tambang dapat mengisap darah 10 - 12 mililiter
setiap hari.

CACING KEREMI: (Enterobius Vermicularis)
Warna : Putih
Besarnya : 1 cm
Hidup di : Usus besar

Cara Penularannya:
1. Cacing betina bertelur pada malam hari di anus
2. Anus menjadi gatal, garukan pada anus membawa telur
cacing ini menyebar. 
Melalui kontak dengan tempat tidur, bantal, sprei,
pakaian, telur cacing keremi 
dibawa ke tempat lain.
3. Jika telur-telur ini termakan, terunglah siklus
ini.

Cacing keremi mudah sekali menular dan jika seorang
terkena, seluruh keluarga 
perlu diobati. Pada saat pengobatan, sprei, sarung
bantal dan pakaian yang 
dipakai perlu dicuci.

CACING DAPAT DICEGAH DENGAN:

1. Cuci tangan dengan sabun sebelum masak, sebelum
makan dan sesudah buang air 
besar.
2. Gunakan WC jika buang air besar.
3. Gunakan sandal atau sepatu, hindarkan kaki
telanjang.
4. Jangan makan daging atau ikan mentah atau setengah
masak.
5. Gunakan air yang sudah dimasak untuk minum dan
menyikat gigi.
6. Hindari kebiasaan memasukkan tangan dalam mulut.

Pengobatan sekali 6 bulan sangat dianjurkan apalagi
bagi anak-anak atau paling 
sedikit setahun sekali. Dokter Anda akan memberikan
obat yang cocok untuk 
kebutuhan Anda.

Cacing yang hidup dalam tubuh seseorang sangat
merugikan karena mereka 
mengurangi gizi yang dibutuhkan tubuh, daya tahan
terhadap penyakit lain 
berkurang, dan bukan saja cacing menteap di usus,
mereka dapat berpindah ke 
organ lain dalam tubuh. Menjaga kebersihan lingkungan
dan perorangan akan 
banyak artinya dalam mengatasi masalah cacing.

---------------------------------


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke