Kata adik ipar saya, emang kayaknya diperkosa. Jahat bener, orang gila
diperkosa. Isunya seh, orang-orang gila ini dibuang ke Cilegon lewat truk
atau kereta api gitu, di drop di cilegon terus ditinggal pergi. Yah, kayak
lingkaran setan seh, coba negeri kita makmur, uang gak dikorupsi, dinas
sosial kan bisa punya dana untuk mengatasi yg kayak2 gini. Mimpi tinggal
mimpi....hehehehe.

On 11/22/06, Kartika Nusantari (PS - ENVIRONMENT) <
[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Iya mbak Lif aku juga pernah denger cerita itu.
Malah isunya (isu lho ga tau bener atau ngga) perempuan gila itu
diperkosa.
Heran deh.. di cilegon banyak orang gila. Dateng darimana yakk??
Mana ada yg sampe bener2 ga pake baju alias telanjang bulat.. :(

Salam prihatin
-Kartika-
Ibunya Nabiel

-----Original Message-----
From: Lif Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, November 22, 2006 11:18 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] monggo dibuka

Saya juga baca di Kompas. Apa yang terjadi di masyarakat kita ya, koq pada
cuek ya. Jadi inget cerita adik ipar saya, kebetulan jadi suster di rumkit
cilegon sini. Ada wanita gila yang melahirkan di pasar baru cilegon di
tong
sampah, untung ada yang melihat dan ada yang care, dibawalah si ibu dan
bayinya ini ke rumah sakit. Alhamdulillah, bayinya normal, laki-laki,
berat
3.5kg, uedan, si ibu makannya aja gak beraturan, bayinya sehat dan montok,
bener2 kuasa Allah. Sekitar 4 sampai 5 bulan, si bayi dirawat di rumah
sakit
karena tak punya keluarga. Sempat oleh adik ipar saya dibawa pulang ke
rumah
selama 2 hari, soalnya nangis terus, ternyata kecetit, dipijet terus
tenang
lagi. Usia 5 bulan, bayi laki-laki itu memperoleh keluarga dengan diadopsi
oleh pasangan suami istri.

Gak jelas, wanita itu bisa hamil oleh siapa, soalnya setiap ditanya, eh
malah bingung, yah gimana, soalnya kan gila, gak inget apa-apa.

Duh, kalo baca berita di bawah, berarti bayi laki-laki di rumkit cilegon
itu
sangat beruntung ya, masih ada anggota masyarakat yang peduli dan membawa
si
ibu dan anaknya ke rumahsakit. Acungan jempol untuk si penolongnya...

Mama Nayma


On 11/22/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>      Ibu Makan Bayinya
>
>      Rabu 22 November 2006, Jam: 7:34:00
>
>      DEPOK (Pos Kota) - Manusia makan manusia di negeri ini bukan cerita
> kosong. Setelah kasus Sumanto memakan mayat manusia di Purbalingga, Jawa
> Tengah beberapa waktu lalu, kini seorang ibu bernama Sumanti, 35, di
> Depok,
> Jawa Barat, menyantap bayi yang dilahirkannya.
>
>      Wanita tanpa suami yang hidup terlunta-lunta, melahirkan bayinya di
> rumah kosong Kampung Baru RT 010/011, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok.
> Tragisnya, bayi lelaki yang baru dilahirkan, dibakar kemudian diolesi
> kecap
> dan disantap hingga hanya tersisa kedua kaki dan pangkal paha, Selasa
> siang
> (21/11).
>
>      Peristiwa luar biasa yang dilakukan wanita asal Kebumen, Jawa
Tengah
> itu, tentu membuat geger warga Depok dan sekitarnya. Ketika ditemukan,
> wanita malang ini terkulai lemah di sudut rumah kosong tersebut. Lebih
> menyayat hati, tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya.
> Ari-ari
> bayi yang masih bernoda darah, menjuntai di kemaluan Sumanti.
>
>      Dalam waktu singkat, rumah kosong tempat Sumanti melahirkan dan
> menyantap bayinya, dipenuhi massa. Mereka ingin melihat langsung sosok
ibu
> yang tega menyantap anaknya sendiri.
>      Tak beberapa lama petugas Polsek Cimanggis datang ke lokasi
kejadian.
> Petugas menghubungi tim medis RS Bhayangkari, Kelapa Dua, Depok.
>
>      Sumanti sulit diajak bicara, diperiksa dokter. Setelah diberi obat
> dan
> sisa potongan bayinya yang hangus dibersihkan, wanita ini dibawa ke RS
> Polri
> Kramatjati, Jakarta Timur. Kasus ibu makan bayi ini ditangani Polsek
> Cimanggis.
>
>      Dari rumah kosong, petugas menyita sejumlah batu bata yang
digunakan
> untuk tungku pembakaran, serpihan tulang dan daging bayi, sisa nasi di
> kertas, dan beberapa plastik kecil bekas kecap. " Kami menduka,
tersangka
> Sumanti memakan bayinya dicampur kecap, " kata Aipda Nana.
>
>      TERLUNTA-LUNTA
>      Yitno, warga, mengatakan dirinya sudah tiga bulan melihat Sumanti
> terlunta-lunta di Kampung Baru. Jika malam hari, wanita ini tidur di
rumah
> kosong yang telantar. Siang hari, Sumanti, yang saat itu hamil besar,
> kerap
> mencari sisa-sisa nasi di tumpukan sampah.
>
>      " Kami menduga wanita itu mengidap kelainan jiwa. Kami tidak tahu
ia
> berasal dari mana. Siapa suaminya, kami juga tidak tahu, " katanya.
>
>      Heboh ibu memangsa bayinya ini bermula ketika seorang warga
> mendatangi
> rumah kosong tempat Sumanti sering berteduh. Orang tersebut menjumpai
> Sumanti yang semula hamil besar, terkulai di sudut ruangan.
>
>      Lebih mengejutkan lagi, di dekat tungku batu bata, ada potongan
mayat
> bayi yang hanya tinggal sebatas pangkal paha di tas plastik hitam. Parut
> dan
> kepala bayi sudah tidak ada.
>
>      Tidak jauh dari tubuh Sumanti, ditemukan serpihan tulang belulang
> bayi
> dalam keadaan gosong. Selain itu, ada juga potongan daging bakar yang
> belum
> sempat dimakan tersangka. Kepala, kedua tangan hingga bagian perut bayi,
> sudah habis disantap sang ibu. Di sekitar tungku, ada beberapa plastik
> kosong bekas kecap.
>
>      "Waktu datang ke sini, perut Sumanti memang sudah buncit. Tidak ada
> lelaki yang mendampinginya. Empat hari sebelum peristiwa ini terjadi,
> Sumanti biasa terlihat mondar mandir sambil telanjang. Sejak itu, ia
nggak
> kelihatan lagi ," tutur Tarjo, satu warga.
>
>      GANGGUAN JIWA
>      Dr Pandu Setiawan, spesialis kesehatan jiwa Departemen Kesehatan
> (Depkes) mengatakan kasus ibu makan bayi itu termasuk gangguan kejiwaa.
> Seseorang yang menderita sakit jiwa, acapkali kurang menyadari terhadap
> apa
> yang dilakukannya. "Bisa jadi, si ibu hilang kesadaran saat melakukan
> perbuatan tersebut," ujar Pandu.
>
>      Kasus ini diduga akibat didera kemiskinan. Beban ekonomi yang
semakin
> berat menjadi satu penyebab munculnya kasus bunuh diri atau membunuh
orang
> lain di luar kesadarannya."Tetapi yang jelas ibu tersebut masuk kategori
> gangguan jiwa stadium berat. Terlebih sampai memakan bayinya ," lanjut
> Pandu.
>
>      Pandu menyarankan agar seseorang yang sudah berpotensi sakit jiwa,
> sebaiknya diawasi dengan baik setiap harinya. Terutama oleh keluarga
> terdekat, di samping tentu saja berobat ke dokter jiwa.
>
>      (yahya/inung)*
>
> ----- Original Message -----
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <balita-anda@balita-anda.com>
> Sent: Wednesday, November 22, 2006 10:21 AM
> Subject: RE: [balita-anda] monggo dibuka
>
>
> >
> > Mbak Devi,
> >
> > apa sih mbak isinya ? jadi penasaran
> > mungkin bisa di sharing ... buat parents yg senasib ma aku ( gak bisa
> buka
> > internet hiks )
> >
> > thanks,
> > DN
> >
> >
> >
> >
> >
> > "if any from your computer.
>
>
> --------------------------------------------------------------
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke