Hapus Bahasa Inggris & Sains agar siswa SD punya soft skill

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Musliar Kasim MS, mengatakan, 
rencana pemerintah untuk menghilangkan mata pelajaran Bahasa Inggris dan Sains 
merupakan bagian dari perbaikan kurikulum pendidikan.

Menurut dia, dengan kurikulum pendidikan sekarang ini, siswa-siswa sekolah 
dasar kurang memiliki kesempatan untuk sosialisasi, Kondisi itu menyebabkan 
mereka tidak mendapatkan soft skill terkait nilai-nilai budaya masyarakat 
tempatnya bernaung.

"Tidak saja SD, bahkan SLTA dan perguruan tinggi belum memiliki soft skill yang 
memadai," ungkap Musliar di Kantor Wakil Presiden, Jl Veteran III, Jakarta, 
Kamis (1/11).

Atas alasan itu, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
(Kemendikbud) melakukan penyederhanaan dengan menghilangkan Bahasa Inggris dan 
Sains. Meski demikian, bukan berarti mata pelajaran tersebut tidak ada sama 
sekali.

"Tidak tertulis IPA dan IPS dalam kurikulum nanti, tapi terintegrasi dengan 
pelajaran yang ada. Misalnya dalam Bahasa Indonesia selalu diajarkan 'ini 
Budi', di dalamnya kita memasukkan unsur alam sehingga mereka bisa observasi, 
tanyakan, presentasi kan dan ini lebih menarik," tandasnya.

Melalui cara ini, dia memperkirakan dapat memenuhi standar kompetensi kelulusan 
berupa attitude atau hasil yang didapat, skill atau ketrampilan dan knowledge 
yang disingkat ASK. Standar itu diterapkan di seluruh tingkat pendidikan mulai 
dari tingkat SD hingga perguruan tinggi.

"Setelah itu kita buat secara nasional," pungkasnya.



Sumber:http://id.berita.yahoo.com/hapus-bahasa-inggris-sains-agar-siswa-sd-punya-084449309.html
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Kirim email ke